MAN 2 Bogor kembali menunjukkan langkah positifnya dalam membangun karakter siswa, kali ini lewat kegiatan santunan anak yatim yang digelar pada Senin, 21 Juli 2025. Bertempat di Masjid Ar-Rohmah, acara ini menjadi momentum spesial dalam menyambut bulan Muharam yang penuh makna bagi umat Islam.
Madrasah Tumbuhkan Empati Lewat Aksi Nyata
Suasana di lingkungan madrasah terasa lebih hangat dan penuh empati. Para siswa, guru, dan staf terlihat kompak mengikuti acara dari awal hingga akhir. Tak sekadar seremoni, kegiatan ini sarat akan nilai-nilai sosial yang ditanamkan secara konkret kepada warga madrasah sejak dini.
Menurut Kepala Tata Usaha MAN 2 Bogor, H. Ade Irawan, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi bagian dari pendidikan karakter yang berkelanjutan. “Dalam Islam, memberikan santunan kepada anak yatim memiliki makna yang mendalam. Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan materi, tetapi juga tentang kasih sayang, perhatian, dan kepedulian terhadap golongan yang membutuhkan.”
Ia kemudian mengajak seluruh warga madrasah untuk memahami lebih jauh tujuan kegiatan ini. “Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai keutamaan dan tujuan santunan untuk anak yatim,” lanjutnya. Bagi H. Ade, ini adalah proses pembelajaran spiritual dan sosial yang tak boleh dianggap remeh.
Santunan Bukan Sekadar Seremoni
Lebih jauh, beliau menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, orang-orang yang terbiasa menyantuni anak yatim akan mendapat tempat istimewa, baik di sisi Rasulullah SAW maupun Allah SWT. Amal seperti ini bisa jadi investasi akhirat yang nilainya tak ternilai.
“Ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita warga MAN 2 Bogor akan pentingnya kegiatan seperti ini karena memberikan banyak pelajaran,” imbuhnya dengan nada reflektif. Tak lupa, ia juga menyitir sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis riwayat Bukhari: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah yang direnggangkan.
Hadis tersebut menjadi pengingat mendalam bahwa menyayangi dan mengurus anak yatim bukan sekadar pilihan mulia, tapi perintah agama yang berbuah pahala luar biasa. Semangat inilah yang coba ditanamkan di lingkungan MAN 2 Bogor agar siswa tak hanya cerdas akademik, tapi juga matang secara emosional dan spiritual.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MAN 2 Bogor, Tulus Pamuji Santoso, turut mengapresiasi semangat kolektif yang ditunjukkan oleh seluruh warga madrasah. Menurutnya, acara santunan ini bisa berjalan dengan baik karena dukungan dari semua pihak.
“Alhamdulillah warga madrasah bahu membahu menyukseskan kegiatan ini salah satunya dengan menyisihkan sebagian rizkinya untuk santunan ini,” ujar Tulus penuh syukur. Ia menyampaikan bahwa semangat gotong royong adalah elemen penting dalam mewujudkan kegiatan sosial yang berdampak nyata.
Menumbuhkan Karakter Peduli di Kalangan Siswa
Tulus juga menekankan bahwa tujuan utama kegiatan ini bukan hanya memberi materi, tetapi lebih dari itu. “Kita kemudian semuanya bahu membahu dengan menyisihkan sebagian rizki kita untuk anak-anak kita yang yatim dan piatu, semoga bisa ikut membantu mereka,” jelasnya.
Bagi Tulus, ini adalah momentum yang pas untuk membangun empati, memperkuat solidaritas, serta menyemai nilai sosial di tengah-tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat pendidikan madrasah yang tak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga afektif dan spiritual.
Apalagi di era sekarang yang sering kali dipenuhi kesibukan individual, kegiatan seperti ini bisa menjadi penyeimbang. Di balik deretan jadwal akademik yang padat, siswa tetap dibimbing untuk menjadi manusia yang peduli, punya rasa, dan tergerak membantu sesama.
Tak hanya anak-anak yatim yang mendapatkan manfaat, tetapi semua pihak yang terlibat juga ikut merasakan energi positifnya. Ada kebahagiaan kolektif yang lahir dari proses berbagi, dan ini menjadi bahan bakar spiritual yang bisa menguatkan semangat kebersamaan.
Pihak madrasah berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut di masa-masa mendatang. Bahkan bisa dikembangkan dalam bentuk program-program sosial yang lebih beragam. Ini akan memperkaya pengalaman siswa dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang berempati tinggi.
Dengan kegiatan santunan ini, MAN 2 Bogor kembali membuktikan bahwa pendidikan tak hanya soal angka dan nilai ujian, tapi juga soal nilai-nilai kehidupan yang membentuk karakter. Dan bulan Muharam menjadi momentum terbaik untuk mewujudkannya dalam tindakan nyata.
0Komentar