Nama Nanang, seorang penjual es cincau asal Kota Bogor, mendadak viral setelah aksinya terekam dalam sebuah video yang memperlihatkan dirinya berbicara dalam beberapa bahasa asing. Sosok sederhana ini ternyata menyimpan cerita luar biasa yang akhirnya membuat Gubernur Jawa Barat, KDM, tertarik untuk menemuinya langsung.
Pertemuan antara KDM dan Nanang diabadikan lewat sebuah video yang kemudian diunggah ke kanal YouTube milik Gubernur Jawa Barat tersebut. Dalam video itu, tampak jelas rasa kagum KDM terhadap kemampuan bahasa asing yang dimiliki Nanang, seorang pedagang kaki lima yang punya latar belakang tak biasa.
Bisa Bahasa Inggris, Arab, Belanda, dan Jerman
Nanang ternyata fasih berbahasa Inggris, Jerman, Arab, dan Belanda. Kemampuan ini didapatkannya bukan dari bangku sekolah atau pelatihan formal, tapi dari pembelajaran otodidak dan interaksi langsung dengan para turis asing yang sering ia temui saat bekerja sebagai pemandu wisata di masa lalu.
Menurut pengakuannya, Nanang pernah menjadi tour guide di Kebun Raya Bogor sekitar tahun 1985. Di masa itu, ia kerap berinteraksi dengan wisatawan mancanegara dan mulai terbiasa mendengar serta berbicara menggunakan bahasa asing. Tak hanya itu, ia juga dibantu oleh beberapa tetangganya untuk memahami kosakata dan pelafalan.
Setelah berhenti menjadi pemandu, Nanang sempat mencoba peruntungan dengan berjualan suvenir kepada para turis. Namun akhirnya ia memilih kembali ke dunia kuliner dan menjajakan es cincau yang menjadi andalan. Sudah sekitar 15 tahun ia berjualan di kawasan Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor.
Saat berbincang santai dengan KDM, muncul pertanyaan iseng soal apakah Nanang pernah menjalin hubungan dengan perempuan asing. Dengan santai, ia menjawab bahwa dirinya pernah lima kali berpacaran dengan bule. Jawaban jujur itu sontak membuat suasana jadi cair dan penuh gelak tawa.
Tawaran Berjualan di Lembur Pakuan
Melihat potensi dan keunikan Nanang, KDM kemudian memberikan tawaran istimewa. Ia mengajak Nanang untuk pindah berjualan di Lembur Pakuan, Subang—sebuah kawasan wisata budaya yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, khususnya di akhir pekan. Tawaran ini disambut haru dan bahagia oleh Nanang.
Lembur Pakuan sendiri memang dikenal sebagai salah satu destinasi andalan di Jawa Barat. Tempat ini mengusung konsep budaya Sunda yang kental, lengkap dengan kuliner, pertunjukan, dan suasana alam yang masih asri. Hadirnya Nanang di lokasi ini tentu bisa menambah warna dan daya tarik baru bagi para pengunjung.
Sosok Nanang pun semakin dikenal, tidak hanya sebagai penjual es cincau, tetapi juga sebagai simbol dari semangat belajar dan kerja keras. Kisahnya menginspirasi banyak orang, terutama anak muda, untuk tidak menyerah dengan keadaan dan terus mengembangkan diri di bidang apa pun, meski terlihat sepele.
Warga net pun ramai mengomentari video pertemuan tersebut. Banyak yang merasa bangga dan terharu melihat bagaimana seorang pedagang kecil bisa menyimpan kemampuan luar biasa. Tidak sedikit juga yang berharap kisah Nanang bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam hidupnya.
Cerita seperti ini sebenarnya banyak tersembunyi di pelosok negeri. Namun berkat media sosial dan perhatian tokoh publik seperti KDM Dedi Mulyadi, cerita sederhana yang penuh makna bisa menyentuh lebih banyak orang. Ini juga jadi pengingat bahwa setiap orang punya potensi luar biasa di balik kesederhanaannya.
Nanang sendiri mengaku tidak menyangka hidupnya bisa berubah hanya karena sebuah video. Ia tetap rendah hati dan berkomitmen untuk terus melayani pembeli dengan sepenuh hati. Baginya, es cincau bukan sekadar minuman, tapi juga jembatan yang mempertemukannya dengan dunia luar.
Kini, dengan bantuan dari pemerintah daerah, Nanang punya peluang lebih besar untuk memperluas jangkauan usahanya. Tak menutup kemungkinan, ke depannya ia bisa membuka kedai tetap, punya karyawan sendiri, dan menjadikan es cincau sebagai ikon kuliner dari Bogor yang mendunia.
Dari pinggir jalan Pajajaran hingga ke Lembur Pakuan, kisah Nanang adalah bukti bahwa semangat belajar tidak pernah sia-sia. Dan siapa sangka, dari balik gerobak es cincau itu ternyata tersembunyi seorang “diplomat jalanan” yang tak hanya menyegarkan tenggorokan, tapi juga membuka mata dan hati banyak orang.
Karena terkadang, yang bisa menyegarkan hidup bukan cuma es cincau dingin di siang terik—tapi juga cerita hangat dari mereka yang berani meracik mimpi di jalanan.
0Komentar