TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Bogor Jadi Alternatif Menarik untuk Beli Rumah dengan Harga Lebih Bersahabat

Bogor Jadi Alternatif Menarik untuk Beli Rumah dengan Harga Lebih Bersahabat

Daftar Isi
×


Mencari rumah pertama sering kali menjadi perjalanan panjang penuh pertimbangan, apalagi buat keluarga muda yang baru memulai hidup berumah tangga. Tidak hanya butuh lokasi yang nyaman, harga pun harus ramah di kantong. Di tengah lonjakan harga properti di kota besar, Bogor muncul sebagai pilihan yang semakin menggoda.

Bukan tanpa alasan, Kota Hujan ini memberi napas lega bagi pencari hunian. Tahun 2025 menjadi momentum unik, ketika harga rumah seken justru terkoreksi. Alih-alih naik tajam, angka-angka harga bergeser turun tipis, membuka ruang bagi masyarakat untuk bisa meraih hunian impian dengan biaya lebih realistis.

Data dari Rumah123 mencatat sepanjang Januari hingga Juli 2025, harga rumah seken di Bogor tidak melonjak seperti biasanya. Bahkan sempat terkoreksi di kisaran -4,1% hingga +0,6%. Tren ini berbeda jauh dibandingkan tahun sebelumnya, saat pasar properti di wilayah Bogor cenderung lebih agresif dengan kenaikan signifikan.

“Kontraksi harga ini membuka peluang bagi pencari hunian yang mengincar harga rumah lebih terjangkau di kawasan sekitar Jakarta, selain Bekasi, Tangerang dan Depok,” kata Marisa Jaya, Head of Research Rumah123, dalam keterangan tertulis pada Selasa (26/8/2025). Pernyataan ini menegaskan bahwa pasar Bogor memang tengah ramah untuk pembeli rumah pertama.

Kalau ditelusuri lebih jauh, median harga rumah seken di Bogor memang cenderung lebih rendah dibanding kota penyangga lainnya di Jabodetabek. Untuk ukuran di bawah 60 meter persegi, median harga hanya sekitar Rp500 juta. Angka itu jauh lebih bersahabat ketimbang Bekasi yang mencapai Rp575 juta atau Depok di kisaran Rp600 juta.

Bahkan untuk rumah berukuran 61–90 meter persegi, Bogor tetap unggul dengan median Rp890 juta. Sementara di Bekasi dan Depok, angka serupa sudah tembus di atas Rp900 juta. Dengan kata lain, calon pembeli punya lebih banyak ruang untuk bernegosiasi serta menyesuaikan cicilan sesuai kemampuan finansial masing-masing.

Lokasi Favorit dan Segmen Beragam

Pasar rumah seken di Bogor juga sangat dinamis. Ada banyak pilihan lokasi yang bisa menyesuaikan kebutuhan dan daya beli masyarakat. Babakan Madang misalnya, menjadi magnet besar karena pengembangan township modern skala luas, lengkap dengan fasilitas penunjang, mulai dari sekolah, pusat belanja, hingga sarana olahraga.

Di kawasan itu, harga rumah seken dipatok mulai Rp400 juta hingga Rp3 miliar, menjangkau berbagai segmen. Sementara Bogor Barat dan Bogor Selatan menunjukkan pola serupa, di mana permintaan rumah dalam kisaran harga Rp400 juta sampai Rp3 miliar cukup tinggi. Hal ini membuat kedua area tersebut menjadi target populer bagi keluarga muda maupun investor.

Jika bicara soal kelas menengah-bawah, Cibinong lebih menonjol. Mayoritas permintaan rumah di sana berada di bawah Rp1 miliar. Lokasi ini cocok bagi mereka yang mencari hunian fungsional dengan harga ramah tanpa harus mengorbankan akses ke fasilitas publik yang masih memadai.

Sedangkan kawasan Gunung Putri cenderung dilirik segmen menengah-atas. Hal ini karena banyak pengembang besar yang menggarap proyek perumahan modern di wilayah tersebut. Dengan begitu, bagi yang mencari hunian lebih premium, Bogor tetap mampu menjawab kebutuhan dengan kualitas bangunan serta infrastruktur yang lebih matang.

Transportasi dan Biaya Hidup Lebih Ringan

Salah satu daya tarik Bogor yang jarang disorot adalah ongkos hidup, terutama transportasi. Data Survei Biaya Hidup BPS 2018 menunjukkan bahwa rata-rata ongkos transportasi bulanan di Bogor hanya sekitar Rp1,2 juta, atau sekitar 12,54% dari penghasilan bulanan masyarakat.

Jika dibandingkan dengan Bekasi, biaya ini jelas lebih murah. Warga Bekasi rata-rata harus mengeluarkan Rp1,9 juta per bulan, setara 14% dari pendapatan. Meski jarak Bogor ke pusat Jakarta lebih jauh, pengeluaran transportasi justru lebih hemat, sehingga memberi ruang lebih besar untuk alokasi kebutuhan lain.

Bagi keluarga muda, kondisi ini tentu jadi kabar baik. Cicilan rumah pertama biasanya menyita porsi besar dari pendapatan bulanan. Dengan transportasi lebih murah, mereka bisa menekan beban finansial dan mengatur anggaran rumah tangga dengan lebih fleksibel. Efek domino positif ini membuat Bogor makin realistis sebagai pilihan hunian pertama.

Selain itu, perkembangan transportasi massal seperti KRL dan rencana penambahan jaringan jalan tol semakin mendukung mobilitas penghuni. Akses menuju Jakarta, Depok, maupun Bekasi menjadi lebih mudah dan cepat. Faktor infrastruktur ini memperkuat alasan mengapa Bogor makin diminati sebagai destinasi properti.

Secara keseluruhan, koreksi harga rumah seken di Bogor tahun 2025 membawa berkah tersendiri. Kombinasi harga bersahabat, pilihan lokasi variatif, serta biaya transportasi lebih murah menjadi formula yang sulit diabaikan. Keluarga muda akhirnya punya opsi realistis untuk memulai perjalanan memiliki hunian tanpa terbebani secara berlebihan.

Bisa dibilang, Bogor bukan sekadar kota hujan dengan panorama hijau dan udara sejuk. Kini ia menjelma menjadi “peluang emas” bagi generasi baru yang ingin memiliki rumah pertama dengan perhitungan finansial yang lebih bijak. Jadi, kalau banyak orang bilang hunian pertama itu selalu bikin pusing, Bogor justru hadir sebagai jawaban yang menenangkan.

0Komentar