TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Dari Bogor ke Bandung Raya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Dorong Elektrifikasi dan Reaktivasi Jalur KA Demi Mobilitas Lebih Cepat!

Dari Bogor ke Bandung Raya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Dorong Elektrifikasi dan Reaktivasi Jalur KA Demi Mobilitas Lebih Cepat!

Daftar Isi
×


Warga Bogor dan sekitarnya kini punya harapan baru dalam dunia transportasi. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya mempercepat elektrifikasi jalur kereta api (KA) Padalarang–Cicalengka serta mereaktivasi sejumlah jalur KA nonaktif di wilayah Bandung Raya. 

Langkah itu dinilai strategis, bukan cuma untuk Bandung Raya, tapi juga bagi warga Bogor yang kerap beraktivitas lintas kota. Dengan sistem KA yang makin efisien, konektivitas antarwilayah di Jabar akan makin kuat, termasuk potensi integrasi dengan jalur-jalur dari arah Bogor. “Pemprov Jabar memiliki komitmen mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya mereaktivasi kereta api,” ujar Dedi, Jumat (10/10/2025). 

Harapan Baru: Transportasi Ramah Lingkungan dan Terintegrasi

Bagi warga Bogor, wacana elektrifikasi Padalarang–Cicalengka bisa menjadi inspirasi bahwa moda transportasi masa depan akan semakin bersih dan cepat. Tak menutup kemungkinan, jika proyek ini sukses, jalur Bogor–Sukabumi atau Bogor–Cianjur juga bisa jadi prioritas berikutnya.

Dedi mengungkapkan hal ini saat bertemu Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Dalam pertemuan yang disebut penuh semangat “ngobrol pembangunan”, keduanya sepakat bahwa percepatan elektrifikasi harus dirancang tidak sekadar untuk kemegahan infrastruktur, tapi untuk kemanfaatan publik. “Jangan sampai masyarakat nunggu teuing lama, kudu gerak ayeuna,” tegas Dedi dengan logat khas Sunda.

Bagi masyarakat Bogor yang sering bergantung pada transportasi darat, hal ini tentu kabar menggembirakan. Modernisasi kereta berarti waktu tempuh yang lebih singkat dan polusi yang lebih rendah. Cekas pisan, bisa jadi gaya hidup baru warga urban yang ingin efisien dan hijau.

Reaktivasi Jalur Cipatat–Padalarang, Sinyal Positif bagi Jalur Bogor–Sukabumi

Selain elektrifikasi, Dedi juga menyoroti jalur Cipatat–Padalarang yang sudah lama nonaktif. Jalur ini, jika kembali hidup, akan menjadi konektor penting antara Sukabumi dan Bandung Raya—dua wilayah yang mobilitasnya sering terkait dengan Bogor. Saat ini, KA lokal Siliwangi dari Stasiun Sukabumi hanya sampai Stasiun Cipatat. 

Masalahnya, jalur antara Cipatat–Padalarang masih terkendala gradien terjal dan daerah rawan longsor. Tapi Dedi optimistis, kendala itu bisa diselesaikan dengan sinergi antarlembaga. “Reaktivasi ini bukan soal nostalgia, tapi kebutuhan nyata warga,” ujarnya.

Bagi warga Bogor, ini bisa jadi sinyal baik. Reaktivasi jalur di selatan Jabar berpotensi membuka peluang ekonomi dan mobilitas lebih luas. Bayangkan, kalau jaringan Bogor–Sukabumi–Bandung bisa terhubung penuh, ekonomi lintas wilayah akan ngabeledug, alias meledak pesat.

Dengan proyek elektrifikasi dan reaktivasi jalur KA ini, Jawa Barat—termasuk Bogor—akan punya wajah baru dalam transportasi publik. Tak hanya tentang rel dan kereta, tapi tentang bagaimana warga bisa bergerak lebih cepat, lebih bersih, dan lebih produktif.

Seperti kata pepatah Sunda, “nu ngagerakkeun kudu terus nyambungkeun,” karena pembangunan sejati bukan cuma membangun jalan, tapi juga menyatukan hati dan langkah warganya. Saatnya Bogor ikut ngagancangkeun masa depan lewat rel kemajuan yang kian dekat di depan mata! 🚆💚

0Komentar