TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Dedie A. Rachim Lantik 49 Kepala Sekolah: Penyegaran Dunia Pendidikan

Dedie A. Rachim Lantik 49 Kepala Sekolah: Penyegaran Dunia Pendidikan

Daftar Isi
×

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, resmi melantik 42 Kepala Sekolah Dasar (SD) dan 7 Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor). Momen sakral ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot untuk memperkuat fondasi pendidikan yang berintegritas dan adaptif di tengah dinamika zaman.

Dalam amanatnya, Dedie menekankan pentingnya integritas bagi setiap kepala sekolah. Ia menegaskan, jabatan kepala sekolah bukan sekadar posisi administratif, tetapi juga amanah moral untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa. “Kepala sekolah harus menjaga integritas,” ujar Dedie tegas, menatap para pejabat baru dengan penuh keyakinan.

Pelantikan ini disebut sebagai gelombang pertama rotasi jabatan kepala sekolah SD dan SMP, bagian dari proses penyegaran organisasi yang rutin dilakukan Pemkot Bogor. Menurut Dedie, rotasi semacam ini bukan semata urusan birokrasi, tetapi strategi memperkuat kualitas pendidikan di setiap sudut kota hujan tersebut.

Rotasi Sekolah untuk Penyegaran dan Pemerataan

Dedie menguraikan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya pembenahan sistem pendidikan agar lebih merata dan berdaya saing. “Sekolah yang sudah baik, yang sudah biasa berprestasi, mengukir torehan juara, mungkin nanti diberikan kesempatan juga untuk kepala sekolahnya mengampu dan memberikan arahan kepada sekolah lain, demikian juga sebaliknya. Jadi ini adalah proses penyegaran,” jelasnya di SMPN 8 Kota Bogor, Minggu (11/10/2025).

Dedie menilai proses rotasi ini ibarat “ngabersihan sumanget”, yaitu menyegarkan semangat baru dalam sistem pendidikan. Dengan langkah itu, sekolah-sekolah unggulan diharapkan dapat menjadi mentor bagi sekolah lain agar mutu pendidikan semakin meningkat secara kolektif.

Ia juga menyebut, penyegaran jabatan kepala sekolah menjadi bagian dari strategi besar Pemkot Bogor untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dedie menegaskan, pendidikan adalah pondasi utama membangun sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global, bukan sekadar urusan administratif semata.

Tantangan Guru dan Pemerataan Sekolah

Dedie mengakui tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di Kota Bogor tidak ringan. Salah satunya adalah kekurangan jumlah guru aktif akibat tingginya angka pensiun yang tidak sebanding dengan rekrutmen baru. Kondisi ini menciptakan ketimpangan dalam rasio tenaga pendidik di sejumlah wilayah.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot Bogor tengah menyiapkan strategi pemerataan dan penyeimbangan. “Secara bertahap, kami akan memperbaiki rasio sebaran sekolah yang belum merata,” ungkap Dedie. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan merger sekolah untuk efisiensi sumber daya dan peningkatan kualitas pembelajaran.

Selain itu, pembangunan sekolah baru juga akan terus digenjot di berbagai kecamatan. Dedie menyebut, langkah ini sejalan dengan visi pemerataan pendidikan yang inklusif. “Kami ingin setiap anak di Bogor, di mana pun tinggalnya, punya akses pendidikan berkualitas,” ujarnya dengan nada optimistis.

Di sela-sela acara, Dedie juga menyinggung pentingnya nilai-nilai nasional dalam pendidikan, terutama selaras dengan Nawa Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pembentukan manusia unggul menuju Generasi Emas Indonesia.

Membangun Generasi Emas Lewat Pendidikan Berkarakter

“Sehingga pendidikan ini bisa membentuk bangsa yang kuat, hebat, dan mampu berkompetisi di tingkat nasional dan global. Tidak hanya otak yang cerdas, tapi fisik yang kuat ditambah punya karakter yang baik dengan nilai keimanan yang tinggi,” tutur Dedie, penuh semangat.

Pernyataan tersebut menjadi penegasan bahwa pendidikan bukan sekadar tentang kecerdasan akademik, melainkan tentang budi pekerti, disiplin, dan integritas. Nilai-nilai itu yang diharapkan dapat menumbuhkan manusia unggul dan berdaya saing, sekaligus menjaga moralitas bangsa di tengah tantangan zaman modern.

Dedie juga mengingatkan seluruh kepala sekolah agar selalu menanamkan nilai tanggung jawab spiritual dalam setiap tugasnya. “Hal tersebut merupakan tugas bersama yang harus dijalankan sebaik-baiknya dengan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa,” tambahnya.

Kehadiran Kepala BKPSDM Kota Bogor, Dani Rahadian, dan Kepala Dinas Pendidikan, Herry Karnadi, pada acara tersebut menjadi bukti sinergi lintas sektor yang kuat. Mereka mendukung langkah Wali Kota dalam memperkuat tata kelola pendidikan agar semakin efisien, transparan, dan akuntabel.

Dedie menutup sambutannya dengan nada penuh harapan. Ia percaya, dengan kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan pemerintah, cita-cita menjadikan Kota Bogor sebagai kota pendidikan unggulan akan segera terwujud. “Insya Allah, kalau bareng-bareng jeung niat tulus, hasilna bakal karasa,” ujarnya tersenyum.

Dan seperti hujan yang menyejukkan tanah Bogor, langkah penyegaran ini diharapkan membawa kesegaran baru bagi dunia pendidikan. Karena sejatinya, pendidikan yang berintegritas adalah akar dari kemajuan peradaban manusia. 🌿


0Komentar