TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
TKD Dipangkas Rp623 Miliar, Pemkab Bogor Siapkan Strategi Hemat Tapi Tetap Prioritaskan Layanan Publik

TKD Dipangkas Rp623 Miliar, Pemkab Bogor Siapkan Strategi Hemat Tapi Tetap Prioritaskan Layanan Publik

Daftar Isi
×


Pemerintah pusat bakal memangkas dana transfer ke daerah (TKD) untuk Kabupaten Bogor sebesar Rp623 miliar pada 2026 mendatang. Pemangkasan ini tentu jadi kabar yang bikin para pejabat daerah kudu ngakolakeun alias menyesuaikan strategi agar program tetap berjalan tanpa banyak terganggu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menegaskan pihaknya akan melakukan restrukturisasi terhadap APBD 2026 dengan sejumlah penyesuaian program.
“Hitungannya nanti akan pendapatan kita itu akan berkurang dari Rp623 hitungannya nanti akan ada struktur anggaran kita sedikit berbeda,” kata Ajat di Cibinong, Senin (20/10/2025).

Prioritas Kesehatan dan Pendidikan Tetap Jalan

Meski dana berkurang cukup signifikan, Pemkab Bogor memastikan beberapa program prioritas Bupati Bogor, Rudy Susmanto, tidak akan terganggu. Fokus utama tetap ada pada sektor kesehatan dan pendidikan yang dianggap vital bagi masyarakat.

“UHC itu menjadi prioritas, UHC 100% itu sudah janji pak Bupati, itu yg menjadi prioritas kita walaupun dana transfer kita berkurang, tapi itu menjadi prioritas kita,” jelas Ajat.
Pernyataan itu menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk terus menjaga kualitas layanan publik meski harus menghadapi kondisi fiskal yang menantang.

Ajat menambahkan, pihaknya tetap berupaya agar layanan dasar bagi masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan bisa terus membaik. “Kita tetap menginginkan adanya perbaikan di kesehatan, pendidikan, dan pembangunan desa juga dikedepankan,” lanjutnya.

Komunikasi Intensif dengan DPRD

Di sisi lain, Pemkab Bogor juga tengah melakukan komunikasi intensif terkait program bantuan keuangan sebesar Rp1,5 miliar per desa yang direncanakan berjalan pada 2026. Program ini disebut membutuhkan alokasi anggaran yang besar jika diterapkan secara merata di seluruh desa.

Menurut Ajat, keputusan akhir soal besaran bantuan masih akan dibahas bersama DPRD. “Kita harus mendapat persetujuan dari DPRD, tapi program itu tetap ada, apakah itu Rp1,5 miliar atau Rp1 miliar, kalau memang sangat turunnya cukup banyak,” tutupnya.

Pemangkasan TKD memang bukan kabar yang menyenangkan, tapi bagi Kabupaten Bogor, ini jadi momentum untuk beradaptasi dengan kebijakan fiskal baru. Dengan semangat gotong royong dan sikap teuneung (tegas) dalam menentukan prioritas, harapannya APBD 2026 tetap mampu menjawab kebutuhan rakyat tanpa kehilangan arah pembangunan.

Karena, seperti kata pepatah Sunda, “Mun elmu geus jadi lampu, poek oge moal papalinter,” artinya: kalau sudah punya ilmu dan strategi, gelap sekalipun bisa tetap berjalan lurus. Dan begitulah, Bogor pun siap melangkah meski dana berkurang, asal niatnya tetap nyala!

0Komentar