Satu penjaga proyek bernama Ayub (44) meninggal dunia setelah menjadi korban dalam tragedi penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Perumahan Tamansari Garden, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, pada Kamis (6/11/2025). Insiden ini bikin warga kaget, seolah suasana tenang tiba-tiba berubah jadi mencekam.
Korban sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Ummi Bogor selama beberapa hari. Namun takdir berkata lain, Ayub menghembuskan napas terakhir pada Rabu (12/11/2025) pukul 23.00 WIB, akibat luka parah di bagian kepala. Kondisinya memang sempat kritis sejak pertama kali dibawa ke rumah sakit.
Serangan Mendadak di Tengah Istirahat
Peristiwa nahas itu bermula saat sejumlah penjaga proyek milik PT Prima Mustika Candra (PMC) sedang beristirahat malam. Suasana yang tadinya adem mendadak ricuh ketika sekitar 30 orang tak dikenal menyerbu lokasi proyek. Mereka datang membawa dua senjata api laras panjang dan berbagai senjata tajam. Serangan itu terjadi begitu cepat, tanpa peringatan sedikit pun.
“Seperti diserang badai, datang tiba-tiba tanpa ampun,” ujar salah satu warga sekitar yang enggan disebut namanya. Warga hanya bisa bersembunyi sambil mendengar suara teriakan dan benda-benda berjatuhan di lokasi. Suasana itu benar-benar chaos, bahkan aparat baru datang setelah situasi mulai reda.
Akibat kejadian itu, empat orang jadi korban luka berat: Ayub (44), Ikbal (25), Cecep (45), dan Dede (43). Semua korban langsung dibawa ke RS Ummi Bogor untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, Ayub tak berhasil selamat meski sempat menjalani perawatan intensif.
Polisi Dalami Motif Penyerangan
Kanit II Reskrim Polres Bogor Iptu Tirta membenarkan pihaknya tengah menyelidiki kasus ini. “Kami melakukan otopsi terhadap jenazah korban Ayub di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk kepentingan penyidikan kasus penyerangan pada 6 November lalu. Sementara tiga korban lainnya baru akan dimintai keterangan di Polres Bogor,” ujarnya pada Kamis (13/11/2025) dini hari.
Penelusuran awal polisi mengarah pada dugaan adanya konflik lahan antara pihak proyek dan kelompok tertentu. Namun, pihak kepolisian belum mau berspekulasi sebelum hasil penyidikan lengkap. Mereka berjanji akan menindak tegas siapa pun yang terbukti terlibat, tanpa pandang bulu.
Pihak keluarga korban berharap besar pada aparat. Mereka ingin para pelaku segera ditangkap dan hukum ditegakkan seadil-adilnya. “Kami hanya ingin keadilan untuk Ayub,” ungkap salah satu kerabat korban dengan nada sedih.
Bagi warga Tamansari, insiden ini bukan sekadar perkelahian biasa. Ada rasa waswas yang tertinggal, apalagi lokasi proyek cukup dekat dengan pemukiman penduduk. Sejak kejadian itu, warga mulai berjaga secara bergiliran di malam hari, sekadar untuk memastikan keamanan lingkungan.
Warga setempat berharap tragedi seperti ini tidak terulang. “Di kampung mah, urang hayang hirup tenang, teu kudu aya kekerasan deui,” ucap salah satu tokoh masyarakat dengan nada getir. Bagi mereka, kehilangan Ayub bukan hanya kehilangan seorang pekerja proyek, tapi juga kehilangan sosok yang dikenal ramah dan pekerja keras.
Kini, kasus penyerangan di Tamansari Garden menjadi sorotan publik. Polisi diminta bertindak cepat agar pelaku segera tertangkap dan situasi kembali aman. Karena di Bogor, tanah yang dikenal adem ayem ini, kekerasan seperti ini jelas bukan bagian dari budaya urang sunda.
Tragedi berdarah ini jadi pengingat bahwa di balik pembangunan megah, ada nyawa manusia yang mesti dijaga. Semoga keadilan segera turun, seperti hujan yang membawa kesejukan setelah panas panjang. Sebab di bumi Pajajaran, setiap luka pasti menuntut terang. 🌿

0Komentar