Puluhan rumah warga di enam kecamatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak setelah hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang menghantam kawasan tersebut pada Selasa siang. Meski skalanya cukup geger, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa sehingga warga bisa fokus memulihkan kondisi lingkungan sekitar.
Subjudul: Dampak Cuaca Ekstrem Meluas
Laporan terbaru Pusdalops PB BPBD Kabupaten Bogor hingga Selasa petang menyebut total 44 rumah mengalami kerusakan dengan tingkat yang berbeda. Situasi ini membuat beberapa warga harus mengungsi sementara karena atap rumah mereka ngabodor diterjang angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras.
Selain kerusakan pada rumah, satu papan reklame dilaporkan roboh dan sebuah sepeda motor tertimpa pohon tumbang di wilayah Cibinong. Kondisi ini menambah daftar gangguan infrastruktur yang perlu ditangani cepat agar aktivitas warga tidak terganggu lebih lama.Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menjelaskan bahwa Kecamatan Ciseeng, terutama Desa Parigi Mekar, menjadi wilayah dengan kerusakan paling signifikan. Lokasi tersebut termasuk kawasan padat penduduk yang kerap terdampak cuaca ekstrem beberapa bulan terakhir.
Di titik tersebut, satu rumah mengalami rusak berat, sembilan rusak sedang, dan 21 rumah rusak ringan, tersebar di Kampung Setu serta Blok Kemiri. Kondisi ini memperlihatkan bagaimana terpaan angin kencang dapat menjebol bagian atap rumah warga yang strukturnya tidak terlalu kuat menahan badai mendadak.
Subjudul: Evakuasi Cepat dan Kebutuhan Logistik
“Hampir seluruh kerusakan berada pada bagian atap rumah warga. Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang datang bersamaan sehingga beberapa bangunan tidak mampu menahan terpaan angin,” ujar Adam. Pernyataan tersebut menegaskan dampak langsung perubahan cuaca yang makin sulit diprediksi.
Kerusakan juga muncul di Kecamatan Sukajaya, Sukaraja, Rumpin, Parung, dan Cibinong. Di Kecamatan Rumpin, sembilan rumah di Kampung Jang mengalami kerusakan karena atap ambruk serta genteng dan asbes yang terbang terbawa angin. Warga sempat panik karena kondisi berlangsung sangat cepat.
Dua rumah di Desa Sipayung, Kecamatan Sukajaya, juga mengalami rusak sedang setelah bagian dapur, kamar mandi, dan kamar roboh akibat struktur bangunan yang lapuk serta terpaan angin kencang. Situasi ini memperlihatkan pentingnya perawatan rutin rumah terutama menjelang musim penghujan.
Di Kecamatan Sukaraja dan Parung, tujuh rumah mengalami kerusakan ringan pada bagian atap. Sementara itu, di Cibinong, satu pohon tumbang menimpa sepeda motor warga dan menutup akses Jalan Raya Karadenan sebelum akhirnya dievakuasi petugas gabungan dengan proses yang berlangsung cukup cepat.
“Tim Reaksi Cepat BPBD langsung melakukan evakuasi pohon, assessment, serta memberikan edukasi kebencanaan kepada warga di seluruh lokasi terdampak,” kata Adam. Langkah itu menjadi bagian penting untuk memastikan warga memahami pola cuaca ekstrem yang sering muncul secara tiba-tiba.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar rumah yang rusak belum bisa diperbaiki pemiliknya karena keterbatasan biaya. Beberapa warga bahkan masih menutup atap menggunakan terpal sementara, sambil berharap bantuan pemerintah segera turun untuk memperbaiki kerusakan yang cukup parah.
BPBD menyebut warga membutuhkan bantuan dasar berupa terpal dan dukungan logistik tanggap darurat. “Kami terus melakukan pemantauan karena hujan dan angin kencang masih berpotensi terjadi. Kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya. Imbauan ini penting, mengingat cuaca masih kehed dalam beberapa hari terakhir.
Hingga Selasa malam, seluruh pohon tumbang dan reklame roboh di wilayah Kabupaten Bogor telah berhasil dievakuasi oleh BPBD bersama TNI, Polri, dan aparat desa setempat. Upaya kolaboratif ini diharapkan mempercepat pemulihan serta membuat warga merasa lebih aman saat menjalani aktivitas harian mereka, menutup hari dengan harapan baru seperti ngaleut di pagi berkabut.

0Komentar