Kerja di Rumah Membuat Brownies
Brownies
adalah kue yang memiliki banyak penggemar setia dan selalu mendapat tempat di
mata konsumen penggemar penganan. Jadi tidak heran kalau usaha rumahan dengan
memproduksi brownies panggang yang klasik selalu bisa menjadi sebuah ide usaha
modal kecil untung besar.
Inspirasi
ini pula yang menjadi awal mula seorang wanita muda berusia 24 tahun ini
mengawali usaha di salah satu sudut kota Yogyakarta dengan usaha brownies
panggang klasiknya.
Ide ini
tercetus dari kebisaan Rani dalam membuat brownies panggang yang sangat enak
dan disukai keluarganya. Sejak kecil, wanita muda ini sudah hobi makan kue
cokelat dan juga hobi membuat kue. Dari sekian banyak jenis kue, kue brownies
panggang yang renyah di luar dan lembut di dalam adalah salah satu
kegemarannya.
Karena
terbilang cukup mahir dalam membuat brownies panggang sendiri kerap kali Rani
mendapat pesanan untuk membuat kue brownies panggang ini untuk beragam acara,
biasanya sekedar untuk menjadi sajian pada acara keluarga atau acara arisan
sang ibu.
Pernah pula
dia mendapat pesanan untuk membuatkan brownies panggang untuk acara ulang tahun
salah seorang teman di masa SMAnya.
Ide pertama
muncul dari kakak dari Rani yang melihat adiknya memang memiliki bakat dalam
pembuatan kue brownies. Malah belakangan Rani juga dengan pandai memadu padakan
beragam topping untuk memperkaya rasa dan tampilan brownies panggangnya. Mulai
dari keju, white brownies, almond, chocochip sampai cupcake brownies yang
mungil.
Atas usul
sang kakak inilah, Rani mulai mencoba membuat brownies panggangnya secara
komersial. Langkah awalnya adalah dengan membuat brownies cupcake dan brownies
potong aneka topping yang kemudian dia titipkan pada penjual kue dan jajan
pasar. Sebuah titik awal untuk usaha modal kecil untung besar miliknya.
Dari sana
pesanan sedikit demi sedikit mulai mengalir. Biasanya pesanan datang untuk
event ulang tahun atau acara arisan. Masih dengan membawa brand Maharani Rani
juga menjual produk browniesnya dengan membuka stand pada acara bazaar
kemerdekaan tak jauh dari kediamannya.
Untuk
semakin memudahkan konsumen dalam memesan produknya, Rani juga membuka channel
pelayanan via BBM dan WA. Dalam ID BBM serta WAnya ini dia sertakan dalam
setiap kotak kemasan, kartu nama dan liflet yang dia cetak.
Rupanya
beberapa cara klasik dalam memasarkan produk semacam ini masih cukup signifikan
membantu Rani mengembangkan usahanya. Meski tidak lantas usaha yang dirintis
Rani berjalan lancar sepenuhnya. Brownies adalah produk yang sudah banyak
diproduksi sehingga persaingan ketat memang mau tidak mau harus Rani hadapi.
Itu sebabnya
Rani berprinsip untuk tetap mempertahankan kualitas produknya sekalipun harga
bahan baku kerap naik turun. Untuk mendukung kualitas produk, Rani enggan
memasang harga terlalu murah, dan menyadari hal ini Rani cenderung fokus pada
pasar kelas menengah yang lebih toleransi terhadap harga. Karena untuk
perloyangnya, Rani menjual antara 40 ribu sampai 60 ribu tergantung topping.
Kini berkat
penjualannya yang semakin baik, Rani bisa membuka sebuah toko kecil di sebuah
ruko untuk pusat penjualan brownies panggang Maharani buatannya. Meski demikian
Rani masih mensuplai kue brownies potong dan brownies cupcake ke berbagai
penjaja kue di pasar.
Dalam satu
hari Rani setidaknya harus siap memproduksi 20 potong brownies panggang aneka
rasa dengan ukuran Loyang 15 x30 cm. Sementara itu untuk brownies potong, Rani
setidaknya membuat 6 loyang brownies panggang untuk menjadi 84 potong yang
dikemas mika khusus. Juga memproduksi setidaknya 100 brownies cupcake yang akan
dibuat stok di tokonya sebanyak 30 porsi dan 70 untuk dijual ke pasar.
Jumlah tadi
masih belum menghitung brownies pesanan
yang kadang bisa mencapai 30 loyang sendiri, bahkan bisa mencapai 200 loyang di
hari raya. Jangan kaget kalau dalam satu bulan omset Rani bisa mencapai ratusan
juta. Malah di hari lebaran Rani bisa mengeruk
omset sampai 250 juta.
Mau tau
bagaimana skema keuangan dari usaha modal kecil untung besar milik Maharani
ini? Berikut ini rincian gambarannya untuk Anda.
Modal awal
Oven produksi kecil (kapasitas 10 kue) : Rp. 4.000.000,-
Mixer produksi : Rp. 2.400.000,-
Loyang brownies : Rp. 300.000,-
Tray
: Rp. 200.000,-
TOTAL
Rp. 6.900.000,-
Produksi/
hari
Bahan baku
awal (sehari 10 kue) : Rp. 280.000,-
Kemasan : Rp. 50.000,-
Total
Rp. 330.000,-
Penjualan @
45.000
Rp. 450.000,-
Untung
perhari
Rp. 120.000,-
Untung
perbulan Rp.
3.600.000,-
Biaya
pemasaran dan penjualan
Rp. 150.000,-
Biaya Tenaga
Kerja Rp. 450.000,-
Total
Rp. 600.000,-
TOTAL
KEUNTUNGAN
Rp. 3.000.000,-
Dari
gambaran perhitungan di awal usaha Rani, Anda bisa lihat dalam kisaran 3 bulan, Rani sudah bisa BEP. Bahkan dalam
perkembangannya usaha modal kecil untung besar ini terus berkembang sampai Rani
mengganti perangkat masaknya dengan perangkat dengan kapasitas produksi lebih
besar juga membuka toko sendiri untuk efisiensi dan memaksimalkan hasil
keuntungan.
0 Komentar