Organda Bogor Ogah Turunkan Tarif Angkot, Ini Alasannya

Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor tidak akan menurunkan tarif angkutan kota di Kota Bogor meskipun harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turun.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menetapkan tarif angkutan umum turun mulai dari Rp 300-500.
"Anjurannya kan turun sebanyak tiga persen, kalau di Kota Bogor ongkosnya kan Rp 3.500, kalau turun 3 persen berarti sekitar Rp 105 rupiah," ujar Ketua Organda Kota Bogor, Moch Ischak, saat dihubungi oleh TribunnewsBogor.com, Senin (4/4/2016).
Dengan turun Rp 105, menurut Ischak akan menyulitkan sopir angkutan mengembalikan ongkos penumpang.
"Lebih besar mudaratnya dari pada manfaatnya, makanya kami lebih milih tidak menurunkan tarif, nanti malah jadi ribut di lapangan," katanya.
Di Kota Bogor sendiri, Pemerintah Kota Bogor sedang menggodok rencana perubahan rute.
Jarak tempuh yang makin menjauh, membuat beberapa angkutan berinisiatif untuk menaikkan tarif sendiri.
Jauh dekat yang mestinya hanya Rp 3.500, sejak diberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) menjadi Rp 5.000.
"Itu mah kenakalan si pengemudi saja, kan tidak ada kenaikan setoran dan sebagainya, perubahan rute tidak mempengaruhi ke tarif kok," ujarnya.(*)