Akhir Tahun, Pusat Kota Bogor Wajib Steril dari Angkot


Rencana Pemkot Bogor menggeser angkot dari pusat kota ke pinggiran ditargetkan tuntas akhir tahun ini. Dimulai dari mengubah rute (rerouting) angkot yang sudah berjalan dan kemudian konversi tiga angkot menjadi satu bus.

“Sekarang sudah mulai, angkot yang akan dikonversi menjadi Transpakua
n. Target kami, akhir tahun ini pusat kota sudah tidak ada angkot dan jadi bus semua. Angkot digeser ke pinggir menjadi feeder.

Ini langkah-langkah yang dilakukan pemkot untuk mengurai dan mengatasi permasalahan transportasi di Kota Bogor,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya di sela-sela menerima kunjungan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa (BEM KBM) Universitas Pakuan (Unpak).

Dia mengatakan, ada hal yang khas dari Kota Bogor ini. Pertama, kota ini sudah tidur selama puluhan tahun tanpa ada perubahan signifikan, dan karakter warganya sensitif terhadap perubahan.

Mungkin, karena Kota Bogor dulunya dijadikan sebagai kota peristirahatan. “Padahal, perubahan adalah hal yang wajar atau sunatulllah,” katanya.

Suami Yane Ardian itu menambahkan, setiap ada rencana perubahan di Kota Bogor, pasti disikapi warga dengan kekhawatiran. Salah satunya terjadi pada kebijakan rerouting angkot dan konversi angkot menjadi bus Transpakuan.

Padahal, kalau sekarang hanya menuruti kekhawatiran, Kota Bogor tidak akan maju. Di Indonesia ini angkot tidak bisa diatur, dan untuk dapat mengaturnya harus berbadan hukum terlebih dahulu.

“Maka, tahap pertama, angkot harus berbadan hukum. Setelah itu, menciptakan rute baru untuk beroperasinya Transpakuan,” tukasnya.

BEM KBM Unpak Bogor melakukan audiensi dengan Wali Kota Bogor di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, Senin (29/05/2017).

Pada pertemuan tersebut, BEM KBM Unpak Bogor memaparkan kajiannya terkait transportasi di Kota Bogor yang dilakukan sejak 2016 bersama dengan dosennya.

Presiden BEM KBM Unpak Bogor Herli Antoni mengatakan, kajian transportasi yang dilakukan BEM Unpak lebih kepada permasalahan transportasi, penguraian kemacetan, dan sumber daya manusianya.

Di dalam kajian tersebut sudah disiapkan konsep rancangan ke depan dan solusinya. Meski dengan segala keterbatasan, terutama dalam hal data dan sulitnya mendapatkan informasi.

“Setelah menyampaikan ini akan ada follow up dan komunikasi selanjutnya,” ujarnya.

Ia menuturkan, melihat kondisi saat ini, perbaikan transportasi memang tidak mudah. Namun, Pemkot Bogor harus membuat kebijakan yang cepat dan tegas, sehingga masalah transportasi yang sudah puluhan tahun ini dapat terselesaikan.

“Harapan besar kami, semua program Pemkot Bogor yang sudah berjalan bisa diselesaikan, sehingga masalah transportasi dan kemacetan bisa teratasi,” terangnya.

(radar bogor/wil/*)

0 Komentar