Meninggalnya Ghina Nazifha Yasmin diduga disebabkan vaksin imunisasi rubella mendapat perhatian khusus dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Lewat Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Agus Fauzi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ghina Nazifha Yasmin.
“Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga, siapa pun tidak ingin musibah ini terjadi dan kami semata melaksanakan tugas pemerintah,” ujarnya kepada Pojokjabar.com, Rabu (23/8/2017).
Agus menjelaskan bahwa vaksin Imunisasi Rubella (MR) sudah dilaksanakan di 144 negara dan terbukti aman.
Ini merupakan salah satu program nasional regional Indonesia ditarget bebas campak Rubella di tahun 2020.
“Nilai manfaat vaksin ini sangat besar, apabila anak-anak kita sebagai generasi penerus tidak divaksin Imunisasi Rubella (MR) maka khawatir nanti rentan terhadap penyakit campak rubella yang sanga tbahaya bagi kesehatannya,” paparnya.
Dalam kesempatan itu juga, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor membantah meninggalnya Ghina Nazifha Yasmin dikarenakan Vaksinasi Imunisasi Rubella.
Menurutnya meninggalnya Ghina Nazifha yYasmin karena adanya infeksi otak (encefalomyelitis).
Selain itu ditemukan juga adanya gambaran infeksi paru berupa bronchopneumoni DD/ TB paru.
“Sehubungan dengan adanya pemberitaan meninggalnya sodara Gina (Citeureup) pasca vaksin MR, maka dari hasil audit yg dilakukan tim Pokja KIPI kabupaten Bogor, Komda KIPI Jabar, dan Komnas KIPI (Selasa, 22 Agustus 2017) disimpulkan sementara bahwa tidak ada kaitan antara vaksinasi MR dgn kematiannya. Hasil pemerikasaan dokter RSSM, laboratorium, rontgen, MRI, cek cairan otak menunjukkan adanya infeksi otak (encefalomyelitis),” pungkasnya.
(adi/Pojokjabar)
0 Komentar