Kopi Liong Bulan Dikabarkan Bangkrut, Inikah Sebenarnya yang Terjadi dengan Kopi Tertua di Bogor?

DITUTUP: Sri Rahayu bersama anaknya terpaksa pulang dengan tangan kosong karena toko kopi Liong Bulan yang berada di Pasar Anyar sudah tidak buka lagi, jumát (17/11/17). Nelvi/Radar Bogor
Kabar berita soal tutupnya Toko Kopi Liong Bulan ternyata tidak seperti yang digambarkan publik sebelumnya.

Sebelumnya diberitakan kalau pabrik Kopi Liong bangkrut alias tidak lagi beroperasi, ternyata yang terjadi adalah bukan pabriknya yang gulung tikar, melainkan toko atau agen Kopi Liong yang tak lagi beroperasi.

Salah satu netizen yang berkomentar di akun Facebook Pojokbogor mendapat info dari grup pesan salah seorang anak pemilik Toko Kopi Liong mengungkapkan kalau pabrik masih beroperasi.

“Klarifikasi Kopi Liong Bulan
(Td lsg ditanyain ke anakny😊 di WAG sma)
Engga. Pabrik mAh Masih jalan spt biasa. Itu toko adik mama yg jadi agen dan.jual eceran kopi Liong yg tutup. Karena mo pensiun aja, mau menikmati hidup, udh cape tiap Hari hrs ke toko,” begitu tulis Del Muhtadin, Minggu (19/11/2017).

Menurutnya, masih menurut sumber yang sama, hanya ada satu agen di Pasar Anyar yang tutup karena agen tersebut sudah pensiun.

“Pabrik Kopi Liong Bulan tetap beroperasi dan kopi bisa dibeli di agen2 lain termasuk Toko Bangkok Baru,” ujarnya.

Pojokjabar berusaha untuk memastikan informasi sumber tersebut melalui pesan Facebook yang ditujukan kepada akun Del Muhtadin namun masih belum mendapat balasan.

Sementar Beni, Warga Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah. Dia biasa bertugas di area Pasar Anyar tepatnya di depan toko lawas tersebut.

“Sebelum tutup total, tokonya sempat tutup dua minggu karena pemiliknya sakit. Infonya darah tinggi,” jelasnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Tapi, setelah itu kembali buka dan pemilik mengajak anak laki-lakinya ikut berjualan. Tapi selang dua hari, toko malah resmi ditutup sesuai dengan tulisan yang ada pada papan pengumuman bahwa toko tutup/udahan.

“Katanya anak pemilik toko tidak mau meneruskan. Jadi tidak ada regenerasi. Akhirnya tutup karena yang punya sudah sakit-sakitan,” tegas Beni.

Kopi liong bulan bukanlah kopi kelas premium yang ada di kafe-kafe dan coffee shop yang menjamur di Kota Bogor.

Namun dia berada pada kelas menengah bawah atau adanya di warung kopi-warung kopi saja.

Sementara, Sri Rahayu, warga Perumahan Taman Cimanggu menyayangkan tutupnya toko langganannya membeli kopi tersebut.

“Tiap ke pasar pasti suami nitip beli kopi liong. Sayang sekali, paling beli di warung-warung dulu, tapi kalau tutup tokonya lama-lama habis juga di warung,” tukasnya.

Untuk diketahui, kopi liong bulan sudah berproduksi sejak tahun 1945. Dulu kopi ini dijual dalam bungkus kertas cokelat. Namun kini, Kopi Liong dijual dalam kemasan sachet.

Ada dua jenis, satu hanya kopi bubuk murni seberat 8 gram. Satu lagi kopi dan gula seberat 25 gram. Untuk harga, Kopi Liong memang menyasar kelas bawah.

Di agen-agen, satu pack berisi 20 sachet dengan berat 25 gram, Kopi dan Gula Liong Bulan dipatok Rp 13 ribu. Sedangkan harga satuan di jual berbeda, tergantung dari si penjual.

Sedangkan, sampai saat ini, wartawan belum bisa mengkonfirmasi langsung penyebab tutupnya Toko Kopi Liong kepada pemiliknya. Selain sudah tutup, nomor telepon pemiliknya tidak dapat dihubungi.
(sta/ran/pojokjabar)

0 Komentar