Bertaruh Nyawa di Jembatan Bambu

Jembatan penyeberangan warga Desa Cikuda, Kecamatan Parungpanjang yang menghubungkan dengan Desa Mekarsari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, dalam kondisi memprihatinkan.

Pasalnya, jembatan yang terbuat dari papan dan ditopang bambu tersebut, sempat ambruk tergerus aliran air Kali Cimanceri beberapa waktu lalu, namun tetap saja dilalui masyarakat.

Menurut warga sekitar, jembatan Kali Cimanceuri ini menjadi sarana akses penyeberangan bagi masyarakat untuk ke wilayah Kabupaten Tangerang. Warga selalu menggunakan jembatan ini saat hendak berbelanja atau pergi bekerja. 

"Ini juga akses utama para pelajar yang tiap pagi dan siang menuju sekolah," ujar Mulyana (33), warga Desa Mekarsari, Rabu (14/11/2018).

Karena kondisinya rusak, sambung Mulyana, pernah ada warga yang terperosok dan jatuh bersama sepeda motornya ke dasar Kali Cimanceri. "Waktu itu jembatan ini belum pakai papan jadi semuanya masih menggunakan bambu. Karena makin lama makin rapuh, jadi pas dilewati pakai motor bambunya patah," kata dia. 

Jembatan pun sempat diperbaiki dengan cara gotong royong dengan swadaya masyarakat. "Musim hujan begini, arus air di Kali Cimanceri sangat deras bahkan merendam jembatan tersebut," katanya.

Kepala Desa Cikuda Samyani mengungkapkan, warga sekitar menggunakan jembatan yang disebut Penyemir itu berada di tiga kampung.

"Tingginya 15 meter, panjang 40 meter dan lebar 2,5 meter. Sudah kami ajukan tiap tahun di Musrenbang supaya diperbaiki, namun belum diakomodir," katanya.

Setali tiga uang, Kepala Desa Mekarsari Satibi pun mengaku jika jembatan itu sudah tidak layak digunakan dan berbahaya bagi warga.

Menurutnya, perkembangan sebuah wilayah salah satunya di topang oleh keberadaan infrastruktur yang layak agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan warga.

"Kami sudah berusaha mengusulkan agar ada perbaikan jembatan untuk sarana masyarakat, namun belum ada tanggapan dari Pemkab Bogor," katanya.

Sumber : Inilahkoran.com

0 Komentar