Uang sekitar Rp3,9 triliun masih
mengendap di kasda Kabupaten Bogor. Kurang dari dua bulan jelang tutup
tahun, Pemkab Bogor baru menyerap APBD 2018 tak lebih dari 61%.
Alasannya klasik, penyedia jasa belum mengambil uang termin atau tagihan
atas hasil pekerjaam fisik, yang termuat dalam pos belanja langsung.
APBD
2018 Kabupaten Bogor mencapai lebih dari Rp7,6 triliun dan baru
terserap Rp4,7 triliun. Anggaran yang terserap pun didominasi pada pos
belanja tidak langsung, sebagian besarnya bagi para Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Kepala Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor Didi Kurnia mengungkapkan,
anggaran paling banyak mengendap yaitu belanja langsung. Dari alokasi
Rp3,9 triliun, baru terserap Rp1,6 triliun. Sementara pada belanja tidak
langsung, dari alokasi Rp3,7 triliun, telah terserap Rp3 triliun atau
80%.
"Banyak yang belum melakukan penagihan.
Tapi kasda akan hingga akhir tahun kok. Meski rata-rata pekerjaan
selesai atau kontrak berakhir 26 Desember," kata Didi kepada INILAH,
Selasa (28/11/2018).
Dia mencatat, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menjadi yang paling rendah
dalam menyerap APBD, yang terjadi setiap tahun. "Masih PUPR paling
banyak tagihan di situ," kata Didi.
Sebelumnya,
Bupati Nurhayanti optimis Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) 2018
lebih rendah dibanding 2017. "Itu kan (serapan rendah) di pekerjaan
fisik yang besar-besar yah. Biasanya karena penyedia jasa belum
mencairkan uang termin mereka," kata dia.
Pada
2017 lalu, SiLPA Kabupaten Bogor menyentuh Rp680 miliar atau 9% dari
APBD Rp6,070 triliun. "Harus lebih rendah dari tahun lalu (SiLPA). Maka
saya dorong terus kepala SKPD untuk mendorong percepatannya," ujar
Yanti.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda)
Kabupaten Bogor Adang Suptandar mengungkap, SKPD dengan serapan paling
minim dipegang Dinas PUPR serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian
(Diperdagin).
"PUPR biasa karena penyedia jasa
belum mencairkan uang termin. Kalau Disperdagin karena ada beberapa
pekerjaan yang tidak bisa diserap, seperti anggaran pembangunan kios PKL
Puncak Rp10 miliar," kata Adang.
Sumber : Inilahkoran.com
#BogorChannel
0 Komentar