Pencegahan Virus DBD di Bogor Dilakukan Secara Serentak

Meningkatnya resiko penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) di musim penghujan membuat Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan pencegahan virus DBD secara serentak. Pencegahan tidak hanya dilakukan dengan cara fogging atau pengasapan, tetapi dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan juga gerakan satu rumah satu jumantik.

Kabid Pencegahan Penyakit Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan, “Jangan hanya tergantung dengan kegiatan fogging karena itu hanya membunuh nyamuk aedes aegypti dewasa, sementara larva dan jentik nyamuk hanya bisa dibasmi dengan PSN dan gerakan satu rumah satu jumantik.”

Masih menurut Agus, jumlah penderita DBD terbaru berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada di daerah Bogor mencapai 296 orang. Dari jumlah itu, 5 orang telah meninggal dunia.

Banyaknya jumlah pasien DBD membuat pihak rumah sakit dan puskesmas sempat kewalahan, hingga terpaksa beberapa pasien dirawat di lorong-lorong rumah sakit karena terbatasnya jumlah ruang rawat untuk anak-anak. Mayoritas penderita DBD adalah anak-anak.

Jumlah penderita dikhawatirkan semakin meningkat karena musim penghujang yang masih berlangsung. Berbagai kegiatan pencegahan seperti PSN dan satu rumah satu jumantik harus digalakkan dan dilakukan secara serentak untuk mencegah status waspada meningkat menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Sebelumnya, gerakan 3M telah disosialisasikan secara langsung oleh Bupati Bogor Ade Yasin kepada masyarakat. 3M meliputi menguras, menutup, dan mengubur wadah atau kaleng yang bisa menampung air. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena genangan air merupakan habitat hidup aedes aegypti, nyamuk yang membawa virus demam berdarah.

"Hari ini saya melakukan fogging dan Sabtu (2/2) nanti kami akan melakukan Gertak 3 M, PSN dan gerakan satu rumah satu jumantik untuk pencegahan penyebaran penyakit atau virus DBD," kata Bupati Bogor Ade Yasin, Rabu (30/1).

Tidak hanya semata-mata bergantung pada pemerintah, agar upaya pencegahan DBD dapat berhasil, kata Ade, diperlukan peran aktif dari masyarakat seperti meminta diadakan fogging atau meminta serbuk abate ke Dinas Kesehatan atau Puskesmas setempat.

DBD merupakan penyakit mematikan yang penyebarannya berlangsung dengan sangat cepat. Ade berharap, tidak akan ada lagi korban jatuh akibat DBD.

0 Komentar