Petani Manggis Tersenyum, Ekspor ke RRC Tanpa Melalui Tengkulak



Petani manggis di Kabupaten Bogor bisa tersenyum bahagia. Mereka bisa mengekspor hasil panen ke RRC tanpa melalui tengkulak.

Para petani di Kecamatan Sukamakmur, Leuwiliang, Leuwisadeng, Jasinga, Nanggung, Cibungbulang, Klapanungal dan Cigudeg kini bisa menjual manggis dengan harga beragam dengan yang tertinggi mencapai Rp14.000.

Sebelumnya kepada para tengkulak mereka hanya bisa menjualnya sebesar Rp 2.500 per kilogram.

Bupati Bogor Ade Yasin melakukan peluncuran ekspor perdana buah manggis ke RRC di lokasi usaha ekportir PT Mahkota Manggis Sehati di Desa Sukamaju, Cibungbulang . 

Dia mengaku bangga karena petani manggis telah menunjukkan kemampuannya hingga membawa nama harum Bumi Tegar Beriman ke dunia internasional.

"Selama 5 tahun lebih pintu ekpor ke RRC tertutup dan kini pintu tersebut sudah dibuka oleh PT Mahkota Manggis Sehati, ini contoh keberhasilan para petani manggis asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor," kata Ade Yasin kepada wartawan, Rabu (27/2).

Menurutnya, ekspor buah manggis ini harus terus dilanjutkan dengan ekspor buah atau komoditi pertanian lainnya.

"Ekspor buah manggis yang dilakukan oleh petani dan PT Mahkota Manggis Sehati ini menjadi cambuk untuk mengekspor buah lainnya seperti cimpedak, duren maupun komoditi pertanian atau perkebunan lainnya," sambungnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Siti Nuriyanti menuturkan tahun ini 1.000 ton buah manggis diekspor ke RRC. Buah tersebut didapat dari 16 gabungan kelompok petani di 39 perkebunan dengan total luas 528 hektare.

"Sekarang kita memangkas tata niaga jika dulu harga buah manggis dibeli tengkulak dari tangan petani Rp 2.500 perkilogram sekarang dengan pemilahan atau pemisahan kualitas petani bisa jauh lebih untung dimana untuk buah manggis grade A bisa dijual Rp 14.000 perkilogramnya," tutur Nuriyanti.

Direktur Utama PT Mahkota Manggis Sehati Ishak menjelaskan dulunya dirinya adalah tengkulak. Seiring kemajuan bisnis, dirinya pun membentuk perusahaan eksportir.

"Dulu saya tengkulak dan tidak langsung mengekspor buah ini ke RRC tetapi melewati negara kedua yaitu Thailand, sekarang dengan bantuan Pemkab Bogor kita bisa langsung ekspor ke RRC," jelas Ishak.

Dia melanjutkan perusahaannya tahun ini mendapatkan kontrak mengekspor buah manggis sebanyak 500 kontainer dimana setiap kontainer berisi buah manggis sebanyak 18-20 ton.

"Kontrak untuk ekspor buah manggis grade A ke RRC 500 kontainer dan itu belum ditambah jika ada permintaan ekspor untun buah manggis grade B ataupun C. Jika buah manggis grade A kita jual Rp 32.000 perkilogram, grade B dan grade C kura jual Rp 20.000 dan Rp 10.000 perkilogramnya," lanjutnya.


Sumber: inilahkoran.com
#BogorChannel

0 Komentar