Kok Bisa! Soal UNBK Bocor Melalui Grup Line


Sumber Foto : Radar Bogor

Diduga terdapat adanya kecurangan pada saat pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA di hari kedua, Selasa (2/4).

Terdapat foto - foto soal ujian untuk mata pelajaran matematika yang tersebar di salah satu grup aplikasi percakapan LINE Square. Anehnya soan tersebut bisa tersebar melalui aplikasi line tingkat SMA di Bogor. Saat ini pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menelusuri oknum siapapun itu, baik guru dan siswa yang sengaja memotret soal dan menyebar luaskannya.

Ironisnya pada saat ujian berlangsung tingkat sekolah berstandar nasional, para siswa menggunakan grup tersebut sebagai media untuk saling berbagi dan memberi tahu kunci jawaban soal ujian tersebut.

Aplikasi line sebagai media percakapan saat ini memang marak dan banyak digunakan, khususnya di kalangan para remaja dan ABG. Walau mereka sama sekali tidak saling mengenal, grup Line percakapan menjadi salah satu media obrolan bagi pengguna yang memiliki minat yang sama.

Saat ini tersedia sebanyak kurang lebih 19 grup obrolan atau percakapan di grup Line. Masing - masing diberi nama berbeda sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Contoh grup ”Mapel UNBK SMA/K” memiliki anggota paling banyak, yaitu sekitar 2.005 siswa.

Diketahui ada oknum siswa yang sengaja memotret soal ujian matematika. Dan kemudian membawa handphone ke dalam ruang ujian. Hasil foto tersebut langsung diunggah dalam grup percakapan Line. Dengan maksud, untuk meminta bantuan anggota grup yang lain akan kunci jawaban dari soal tersebut.

Perbuatan dengan sengaja membocorkan soal tersebut diduga dilakukan oleh siswa yang mengikuti ujian sesi satu dan sesi kedua. Kemudian kunci jawaban atas soal tersebut lantas di-posting melalui grup Line. Jelas saja dengan ditemukannya kejadian tersebut dapat menguntungkan para siswa yang mengikuti ujian pada sesi dua dan tiga.

Dalam pelaksanaan UNBK, para siswa diberikan kode soal ujian masing - masing. Namun, soal setiap siswa tidak lantas berbeda satu sama lainnya. Ada yang hanya berbeda pada peletakan nomor dan latar belakang cerita walau sebetulnya konsep serta isi jawabannya adalah sama.

“Untuk soal ujian yang beredar hampir sama dengan yang diujikan,” jelas seorang siswa kelas XII yang ikut dalam grup percakapan tersebut.

Selain dengan membocorkan soal ujian, pelanggaran lain yang dilakukan seorang siswa adalah membawa perangkat handphone ke dalam ruang ujian. Jelas hal tersebut sangat dilarang namun justru hal tersebut tidak diketahui oleh pengawas dan menimbulkan tanda tanya terkait bagaimana kinerja pengawas ujian saat melakukan pemeriksaan kepada siswa.

Menurut keterangan dari siswa tersebut, pengawas tidak memeriksa siswa secara satu per satu dan ketat. Hanya menyampaikan himbauan agar semua alat komunikasi disimpan di dalam tas dan tidak meminta siswa menaruh handphone di depan guru pengawas.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menilai peserta ujian tersebut sudah berbuat tidak disiplin, ceroboh dan curang. “Sudah diperingatkan, namun tetap saja nekat,” jelasnya. Menurut dia, seharusnya fungsi dari dua pengawas dalam ruang ujian mampu mengawasi setiap gerak gerik dan juga mensterilkan alat komunikasi dari setiap siswa karena ruangan ujian hanya diisi sekitar 20 siswa.

Bambang mengakui hal tersebut sangat mengecewakan dan mencoreng dunia pendidikan dengan ketidakjujuran siswa. Kejadian tersebut sudah mencederai makna ujian nasional sebagai refleksi dan evaluasi pembelajaran selama siswa bersekolah. Nilai kejujuran dan kedisiplinan tercoreng besar.

BSNP sudah menetapkan berbagai aturan prosedur operasional standar (POS) dalam penyelenggaraan ujian nasional. Dalam draf 81 aturan tersebut tercantum segala bentuk pelanggaran juga sanksi. Jika terbukti melanggar, maka siswa dan juga pengawas harus siap dijatuhi hukuman.

0 Komentar