Limbah Beracun Dan Berbahaya Di Sungai Ciliwung

Sumber Foto : Radar Bogor

Wajah kota Bogor memang tidak terlepas dari simbol Sungai Ciliwung yang mengalir hampir menempuh jarak sampai kota Jakarta. Aliran melalui Bogor, masuk ke aliran sungai besar sampai kecil hingga teralirkan ke laut Jakarta.

Sungai Ciliwung tidak hanya menjadi ikon kota Bogor, juga menjadi langganan banjir di Jakarta karena jika hujan deras turun maka anak sungai Ciliwung pasti menguap di sepanjang sungai yang dilaluinya di kota Jakarta.

Selain menjadi simbol kota Bogor, saat ini keindahan sungai yang terkenal itu sedikit memprihatinkan. Tidak hanya kotor, keruh dan juga banyaknya sampah yang menumpuk akibat dibuang secara semabrang. Saat ini warga Bogor nampaknya juga harus berhati - hati apabila hendak bermain disepanjang aliran sungai Ciliwung.

Hal ini disebabkan adanya penemuan dari peserta Bebersih Ciliwung dari Kwarting Cabang (Kwarcab) Kota Bogor dengan dikagetkannya temuan sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di aliran sungai Ciliwung, Minggu (23/6/2019) lalu.

Temuan tersebut tepatnya berada di wilayah aliran sungai Kelurahan Baranangsiang. Namun, saat ini belum diketahui darimana limbah berupa kantung dan selang infus itu berasal.

Salah seorang Relawan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Suparno Jumar menjelaskan, bukan kali pertama ini saja pemandangan tersebut ada di aliran sungai Ciliwung.

Namun, menjadi pertama kali ditemukan karena temuannya berada di paling hulu aliran sungai. “Ini kasus yang kami temukan di paling hulu.

Sebelumnya kasus serupa pernah ditemukan di sekitar Pulo Geulis, Kebun Raya Bogor, Sempur dan Lebak Kantin. Semua bukti ditemukan dalam aliran sungai,” jelasnya kepada media, kemarin (25/6).

Sudah sering kali ia melaporkan ke pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui media sosial. Namun tidak pernah ada respon, padahal, temuan itu tentu akan berdampak besar bagi kesehatan masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung.

“Bisa saja jika kantong itu berasal dari pasien penyakit menular ketika pecah dan terbawa melalui aliran air dan selanjutnya bisa menyebar kemana - mana,” jelasnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Komunitas Pecinta Ciliwung (KPC) Een Irawan Putra. Ia mengatakan, bahwa memang pemandangan limbah B3 di aliran sungai Ciliwung bukan hal yang aneh saat ini. Tentu saja menjadi satu tindak yang memprihatinkan sekali.

Pasalnya, sejak ia berkecimpung demu menjaga kebersihan sungai yang mengalir ke Ibu Kota Republik Indonesia itu ia dan tim sudah sering menemukannya. Dan hal itu bukan sekali atau dua kali saja namun sudah sering.

“Sepengetahuan saya sudah dari tahun lalu, saya pernah melihat di Ciliwung ketika mulung sampah di Sempur dua buah dan di dalam kebun raya tiga buah bekas infus lengkap dengan jarumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Rubaeah mengaku kecolongan atas aksi pembuangan limbah B3 ke aliran sungai Ciliwung saat ini.

Seharusnya hal itu tidak boleh terjadi karena perusahaan wajib mengelola limbahnya dengan benar mulai dari Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) atau Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) nya.

“Itu menjadi pemantauan kami dengan DLH. Hal ini pun kecolongan oleh kami. Nanti akan kami telusuri asalnya darimana limbah berbahaya dan beracun itu,” tegasnya.

Menurutnya, ada beragam kemungkinan pihak siapa yang membuang limbah tersebut. Bisa dari Fasilitas Kesehatan (Faskes), hotel atau juga dari pabrik.

Namun yang terpenting saat ini adalah mencari tahu dan penelusuran harus dilakukan. Sebab efek kedepannya bisa membahayakan khususnya bagi masyarakat sekitarnya.

Hal ini beresiko adanya penularan seperti infeksi, penyakit kulit, saluran pernapasan dan juga pencernaan jika air sungai di konsumsi atau tersentuh dengan bakteri yang menular.

“Terhadap asalnya dari mana, kami tentu akan datangi, kemudian kami akan berikan penyuluhan jangan sampai sampah tersebut berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

0 Komentar