Belasan Warga Asing Punguti Sampah Peringati Hari Konservasi Alam di Bogor

Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di objek wisata Kawasan Wisata Cikaret (Kawaci), Desa Bantar Karet, Nanggung, Bogor, Jawa Barat cukup meriah.

Kemah Konservasi di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TGHS) yang berlangsung pada 17-18 Agustus, diikuti pula oleh 15 warga negara asing. Diantaranya dari negara Jerman, Belanda, China, Jepang, Spanyol, dan Aljazair.

"Mereka kami coba undang lewat komunitas penggiat lingkungan yang ada di Indonesia. Ternyata responnya cukup baik, mereka pada datang ke acara ini," kata Kepala Balai TNGHS Awen Supranata, Minggu (18/8/2019).

Tak hanya itu, kepedulian mereka terhadap lingkungan hidup patut diacungi jempol. Beberapa saat setelah tiba di Kawasan Wisata Cikaret, mereka langsung memunguti sampah yang tidak dibuang di tempatnya. Mereka tampak bersemangat untuk membersihkan untuk membersihkan sampah.

Aksi para mereka tentu saja menyita perhatian dan mendorong puluhan peserta lainnya untuk melakukan hal serupa.

"Kepedulian mereka terhadap lingkungan sangat tinggi. Begitu datang langsung nyapu dan memunguti sampah di kawasan ini," terang Awen.

Awen menjelaskan, kemah konservasi merupakan rangkaian kegiatan peringatan HKAN sekaligus memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti 140 peserta terdiri dari kader konservasi TNGHS dan kelompok pecinta alam dari wilayah Bogor, Provinsi Banten, Sukabumi serta Jakarta.

Tujuan kemah konservasi adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta, sehingga kaum milenial ikut andil dalam menjaga dan melestarikan alam khususnya kawasan hutan.

"Di sini kami mengajak generasi muda peduli terhadap alam, bagaimana melestarikan lingkungan khususnya kawasan TNGHS. Kalau tidak mendapat dukungan dari mereka, niscaya ke depannya alam akan rusak," kata dia.

Mencintai dan Melindungi Alam

Pada acara tersebut mereka diajarkan cara mencintai, melindungi dan melestarikan alam serta diberi wawasan potensi-potensi yang dimiliki kawasan konservasi di bawah naungan balai TNGHS.

Setelah diberi pengetahuan, diharapkan generasi muda ini dapat menyampaikan kepada keluarga, teman, tetangga, lingkungan sekolah hingga komunitas akan pentingnya pelestarian alam.

"Harapannya kita bisa mendapatkan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan alam," kata dia.

Sumber: Liputan6.com




0 Komentar