Tujuh Ton Mie Kuning Berformalin Beredar Di Bogor

Sumber Foto: Radar Bogor

Bagi Anda yang mencintai kuliner berbahan dari mie kuning, kini harus lebih teliti dalam membeli bahan makanan tersebut. Karena kasus mie kuning yang berformalin tidak hanya ramai saat ini saja. Sudah lama mie kuning ini banyak disalahgunakan oleh pedagang nakal yang hanya ingin meraih untung saja. 

Khususnya masyarakat khususnya di daerah Bogor dan sekitarnya untuk waspada akan beredarnya mie berformalin dan juga borak.

Senin (16/9/2019) kemarin, pabrik mie yang ditemukan tersebut digerebek oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi 7 ton tersebut menjual semua produknya ke Jakarta sampai daerah Bogor.

Wadir Dittipidter Kombespol Agung Budijono menjelaskan, ada tiga tersangka yang ditangkap di tiga tempat berbeda yaitu M, 57 tahun, AS 53 tahun dan RH, 39 tahun.

Ketiganya merupakan pemilik pabrik mie yang terduga menggunakan bahan formalin dan boraks. ”Pabriknya ada di tiga lokasi di Cianjur,” jelasnya.

Wilayah edar jaringan tersebut meliputi wilayah Bogor, Bekasi, Cianjur, Sukabumi, Jakarta Selatan, dan masih banyak lainnya. Pemasarannya dilakukan secara langsung dari pabrik menuju lokasi setiap pasar tradisional.

Biasanya mie yang mereka produksi dipakai untuk mie Bogor yang biasanya dijual di pinggir jalan. ”Saat ini masih dalam pendataan di berapa pedagang yang berlangganan dari pabrik ini,” ungkapnya.

Omzet mie dengan bahan berformalin ini relatif besar. Setiap bulan, tiga pelaku bisa mendapatkan keuntunganRp 50 juta hingga Rp 100 juta. Harga mi sengaja dibuat lebih murah. Satu kilogram dijual dengan harga hanya Rp 4.500. ”Padahal mie biasanya dijual dengan harga Rp 5 ribu,” jelasnya.

Harga murah inilah yang membuat mie berformalin bisa menyasar hingga dua provinsi sekaligus. Saat ini sedang dilakukan pendataan kepada siapa saja pedagang langganan ketiganya. ”Pabrik mie ini sudah dua tahun beroperasi,” ungkapnya.

Penggunaan bahan formalin dan boraks bertujuan membuat mie lebih kenyal dan juga empuk. Dengan begitu, kualitasnya dianggap baik. ”Padahal berbahaya jika dikonsumsi,” terangnya di kantor Bareskrim kemarin.

Formalin dikenal dengan nama lain yaitu air super yang merupakan zat yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, pembunuh kuman, perekat kayu lapis, serta disinfektan kandang hewan.

Bentuknya adalah seperti larutan jernih dengan bau yang menyengat. Jika mengkonsumsinya dalam jangka panjang maka ancaman kesehatan akan muncul seperti kanker, kerusakan otak, hati, dan juga paru - paru.

Boraks pun tidak jauh seperti formalin. Serbuk kristal berwarna putih atau padatan berwarna kuning ini sering digunakan untuk mengawetkan kayu.

Selain itu, boraks juga biasa dicampurkan kedalam pembuatan kaca/gelas serta produksi pupuk. Apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dapa meracuni sel tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi saraf, ginjal, dan juga hati.

Polisi kata Agung dalam hal ini sudah menyita empat mesin cetak mi, empat mesin pengaduk adonan, empat timbangan, satu mesin kompresor, dan dua tabung pompa solar. ”Kami juga temukan dua jeriken formalin dan setengah sak boraks,” jelasnya. dan selanjutnya tersangka akan dimintai keterangan dan selanjutnya penyidikan lebih lanjut.

0 Komentar