Masuki Musim Pancaroba, Bogor Siaga Angin Puting Beliung dan Petir
Kabupaten dan Kota Bogor saat ini memasuki musim pancaroba yaitu masa transisi musim dari musim kemarau ke musim penghujan. Akibatnya, angin puting beliung dan petir menjadi ancaman bagi masyarakat.
"Wilayah Kabupaten dan Kota Bogor memasuki periode awal musim hujan. Biasanya itu ditandai dengan apa yang disebut dengan pancaroba. Pada musim pancaroba ini biasanya ditandai dengan udara yang sangat panas dan lembab, hujan dalam durasi singkat namun disertai dengan angin kencang (puting beliung) dan kadang-kadang bersama dengan petir," ucap Asep Firman Ilahi, Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Bogor kepada wartawan, Selasa (1/10/2019).
Dia menerangkan, pada saat-saat tertentu angin kencang atau puting beliung tersebut dapat bertiup dengan kecepatan 25-45 km/jam. Kekuatan angin itu dapat menumbangkan pohon dan menerbangkan atap rumah.
"Di musim pancaroba ini kita patut mewaspadai potensi bencana alam dan masyarakat kami harap mengenali lingkungan geografis dimana kita berada. Pada saat terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir, agar berlindung pada tempat yang aman, misalnya jauh dari tebing, pohon besar, daerah terbuka atau SUTET," terangnya.
Asep memaparkan, secara mandiri masyarakat harus melakukan mitigasi bencana sedini mungkin. Semisal, dengan menyediakan tas siaga bencana yang berisi perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Masyarakat juga harus melengkapi data nomor telepon paramedis terdekat maupun lembaga terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Taruna tanggap bencana (Tagana) hingga jika terjadi bencana dapat langsung menghubungi mereka," paparnya.
Dia menjelaskan pada musim Pancaroba, biasanya ditandai juga dengan mewabahnya berbagai penyakit. Akibat dari perubahan tekanan udara, fluktuasi suhu udara dan kelembaban yang tidak menentu, membuat tubuh bereaksi beragam terhadap perubahan cuaca ini.
"Selain bencana alam, masyarakat juga harus mewaspadai berbagai penyakit yang melanda pada saat musim pancaroba ini diantaranya asma, batuk, pilek, migrain, hingga nyeri pada persendian. Mitigasi yang kita dilakukan seperti membawa jaket atau payung/jas hujan ketika bepergian, memenuhi asupan makanan gizi seimbang, mengkonsumsi vitamin yang cukup dan berolah raga teratur dapat mengurangi resiko penyakit pada musim pancaroba ini," jelasnya.
Asep melanjutkan sebelumnya BMKG sudah merilis prakiraan awal musim hujan 2019 pada akhir bulan Agustus lalu, namun musim hujan tersebut ada yang dimulai awal bulan September dan ada juga yang di Bulan November mendatang.
"Daerah-daerah Kabupaten Bogor di bagian selatan, Kabupaten Sukabumi di bagian utara dan Kabupaten Cianjur di bagian barat diprakirakan akan masuk awal musim hujan pada dasarian (10 harian) ke-3 bulan Oktober ini, sementara sebagian daerah utara Kabupaten Bogor akan memasuki musim hujan pada dasarian pertama bulan Nopember. Walaupun demikian, di beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor seperti bagian barat, tengah dan timur nampak sudah turun hujan sejak akhir bulan September ini," lanjut Asep.
Terpisah, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor Dede Armansyah menghimbau agar masyarakat memperkokoh bangunan atap rumahnya.
"Selain memperkokoh bangunan atap rumah, masyarakat, pengelola sekolah atau instansi juga dihimbau memangkas pohon-pohon yang berukuran besar dan berpotensi tumbang. Sementara untuk menghindari menjadi korban petir maka apabula hujan masyarakat jangan berada di area terbuka dan untuk menghindari kebakaran karena petir sebaiknya arus listrik atau stop kontak peralatan listrik kita cabut dahulu hingga hujan mereda. TRC BPBD Kabupaten Bogor sendiri siap siaga 24 jam untuk mengamtisipasi potensi bencana diatas," imbau Dede.
"Wilayah Kabupaten dan Kota Bogor memasuki periode awal musim hujan. Biasanya itu ditandai dengan apa yang disebut dengan pancaroba. Pada musim pancaroba ini biasanya ditandai dengan udara yang sangat panas dan lembab, hujan dalam durasi singkat namun disertai dengan angin kencang (puting beliung) dan kadang-kadang bersama dengan petir," ucap Asep Firman Ilahi, Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Bogor kepada wartawan, Selasa (1/10/2019).
Dia menerangkan, pada saat-saat tertentu angin kencang atau puting beliung tersebut dapat bertiup dengan kecepatan 25-45 km/jam. Kekuatan angin itu dapat menumbangkan pohon dan menerbangkan atap rumah.
"Di musim pancaroba ini kita patut mewaspadai potensi bencana alam dan masyarakat kami harap mengenali lingkungan geografis dimana kita berada. Pada saat terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir, agar berlindung pada tempat yang aman, misalnya jauh dari tebing, pohon besar, daerah terbuka atau SUTET," terangnya.
Asep memaparkan, secara mandiri masyarakat harus melakukan mitigasi bencana sedini mungkin. Semisal, dengan menyediakan tas siaga bencana yang berisi perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Masyarakat juga harus melengkapi data nomor telepon paramedis terdekat maupun lembaga terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Taruna tanggap bencana (Tagana) hingga jika terjadi bencana dapat langsung menghubungi mereka," paparnya.
Dia menjelaskan pada musim Pancaroba, biasanya ditandai juga dengan mewabahnya berbagai penyakit. Akibat dari perubahan tekanan udara, fluktuasi suhu udara dan kelembaban yang tidak menentu, membuat tubuh bereaksi beragam terhadap perubahan cuaca ini.
"Selain bencana alam, masyarakat juga harus mewaspadai berbagai penyakit yang melanda pada saat musim pancaroba ini diantaranya asma, batuk, pilek, migrain, hingga nyeri pada persendian. Mitigasi yang kita dilakukan seperti membawa jaket atau payung/jas hujan ketika bepergian, memenuhi asupan makanan gizi seimbang, mengkonsumsi vitamin yang cukup dan berolah raga teratur dapat mengurangi resiko penyakit pada musim pancaroba ini," jelasnya.
Asep melanjutkan sebelumnya BMKG sudah merilis prakiraan awal musim hujan 2019 pada akhir bulan Agustus lalu, namun musim hujan tersebut ada yang dimulai awal bulan September dan ada juga yang di Bulan November mendatang.
"Daerah-daerah Kabupaten Bogor di bagian selatan, Kabupaten Sukabumi di bagian utara dan Kabupaten Cianjur di bagian barat diprakirakan akan masuk awal musim hujan pada dasarian (10 harian) ke-3 bulan Oktober ini, sementara sebagian daerah utara Kabupaten Bogor akan memasuki musim hujan pada dasarian pertama bulan Nopember. Walaupun demikian, di beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor seperti bagian barat, tengah dan timur nampak sudah turun hujan sejak akhir bulan September ini," lanjut Asep.
Terpisah, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor Dede Armansyah menghimbau agar masyarakat memperkokoh bangunan atap rumahnya.
"Selain memperkokoh bangunan atap rumah, masyarakat, pengelola sekolah atau instansi juga dihimbau memangkas pohon-pohon yang berukuran besar dan berpotensi tumbang. Sementara untuk menghindari menjadi korban petir maka apabula hujan masyarakat jangan berada di area terbuka dan untuk menghindari kebakaran karena petir sebaiknya arus listrik atau stop kontak peralatan listrik kita cabut dahulu hingga hujan mereda. TRC BPBD Kabupaten Bogor sendiri siap siaga 24 jam untuk mengamtisipasi potensi bencana diatas," imbau Dede.
(Reza Zurifwan/inilahkoran)
0 Komentar