Mencoba Gadis Desa Serta Pelajar SMA, Diberi Obat Agar Kembali Seperti Perawan

Sumber Foto: Radar Online

Beberapa hari lalu, Petugas Satreskrim Polres Bogor mengungkap sebuah jaringan perdagangan manusia dengan modus prostitusi online di salah satu hotel kawasan Sentul. Para pelaku memaksa korbannya meminum pil agar terlihat seperti perawan lagi.

Pihak Polres Bogor, yang berhasil mengungkap jaringan prostitusi online yang menjajakan para perawan palsu. Pihak Polisi yang sukses membongkar kasus prostitusi gadis desa yang akan dijual kepada lelaki hidung belang di luar Pulau Jawa.

Para pelaku yang berhasil ditangkap di salah satu Hotel di Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Selasa (15/10) kemarin. Ada sebanyak 25 perempuan rekrut untuk menjadi PSK juga diamankan bersama. Mereka yang masih berstatus pelajar SMA dan sampai janda yang menjadi kembang desa.

Para pelaku mengakali keperawanan para PSK, dengan menggunakan kapsul berisi cairan berwarna merah. Kapsul yang kemudian dimasukkan ke dalam kelamin para perempuan. “Jadi setelah  berhubungan intim kelihatan akan berdarah,” jelas Kapolres Bogor AKBP M Joni.

“Obat yang bisa membuat seorang perempuan yang sudah tidak perawan mengeluarkan darah saat berhubungan intim dengan para  pelanggannya,” ungkap Kapolres Bogor AKBP M Joni, Kamis (24/10/2019).

Menurut Joni, obat tersebut diberikan kepada perempuan muda yang berinisial KO (20) untuk memanipulasi jika dirinya masih perawan sesuai dengan permintaan pria hidung belang yang siap membayar sampai harga Rp 20 juta. Bahkan gadis tersebut mengaku sudah tiga kali menggunakan obat tersebut.

Obat tersebut kini tengah diteliti oleh Polres Bogor dan ditelusuri dari sumber dari obat tersebut.

Menurut dosen Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), Bona Simanungkalit, tidak ada obat yang bisa membuat perempuan menjadi perawan kembali.

“Itu mungkin semacam kapsul atau sejenis silikon yang dimasukkan melalui vagina yang sudah berisi cairan berwarna darah. Jadi seolah-olah perawan,” ungkap Bona

Bona juga menambahkan, untuk membuat perempuan seolah-olah seperti perawan, hanya saja bisa dilakukan dengan cara prosedur Hymenoplasty atau operasi selaput dara.

“Sepertinya hal tersebut untuk membuat tarif PSK mahal karena masih perawan dengan memasukkan sesuatu semacam kapsul atau silikom yang saat berhubungan intim, pecah dan mengeluarkan cairan seperti darah. Bukan darah seperti aslinya,” jelas Bona.

Para gadis perawan palsu yang memasukkan kapsul ke dalam kemaluan satu jam sebelum berhubungan. Kapsul perawan palsu yang mudah mereka beli di toko obat.

Dimana semua gadis binaan tersebut diiklankan melalui jejaring sosial dan juga aplikasi melalui pesan singkat. Umumnya mereka menjajakan melalui Line dan Facebook. Dan area prostitusi mereka di sekitar Bogor. “Para pria hidung belang ini berkomunikasi dengan para pelaku, lalu mengantar perempuan muda itu ke hotel yang sudah dipesan,” ungkap Joni.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak dan Perempuan (P2TP2A) Wanoja Mitandang Kabupaten Bogor, Euis K Hidayat mengakui, pihaknya akan terus berupaya melakukan pencegahan agar tidak terjadi kemudian kasus perdagangan manusia di Kabupaten Bogor. Selain itu, pihaknya juga membutuhkan peran masyarakat untuk menekan angka kasus tersebut.

“Kalau soal pencegahan  bukan urusan P2TP2A saja, tapi harus bergerak melalui berbagai komunitas di desa dan kecamatan, kita tekan dengan menggandeng semua stakeholder,” jelas Euis.

Euis juga menambahkan, P2TP2A  sudah membuat buku panduan untuk menekan angka penjualan orang yang dibagikan ke seluruh kepala desa. Dalam buku itu dijelaskan sanksi-sanksi bagi TPPO. “Itu upaya yang sudah kami lakukan, dengan melakukan penyebaran buku pencegahan dan melakukan penyuluhan,” ungkapnya.

0 Komentar