Taman Topi Dijadikan Alun-Alun Kota Bogor, Namanya Bakal Dirubah Jadi Ini

Patung Kapten Muslihat di Taman Topi Kota Bogor (adi)


Pemkot Bogor mengubah Plaza Taman Topi menjadi alun-alun. Namun namanya belum diputuskan apakah Kapten Muslihat, Dewi Sartika dan beberapa nama lain.

Rencananya pengubahan tersebut akan dilakukan pada tahun 2020 seiring dengan habisnya masa kontrak PT Exotica sebagai penyewa plaza Taman Topi yang akan berkahir pada akhir Desember 2019.
Disisi lain, Pemerintah Kota Bogor tengah mengajukan dua nama untuk pengganti plaza Taman Topi yang akan berubah menjadi alun-alun.

Dua nama tersebut adalah Dewi Sartika dan Kapten Muslihat yang merupakan pahlawan nasional yang ada di Bogor.

“Kemarin sempat ada muncul nama dari Pak Wali, yakni alun-alun Kapten Muslihat. Tetapi ada masukan juga dari provinsi dengan menamai alun-alun Dewi Sartika,” ujar Dedie kepada wartawan.

Pemkot akan membuat Fokus Grup Diskusi (FGD) dengan mengundang para budayawan, sejarawan, pakar, dan ahli untuk berkontribusi dalam memberikan saran dan masukannya.

“Apakah sebagaimana usulan dari provinsi menamai alun-alun Dewi Sartika atau dibuat dengan nama lain,” kata Dedie yang juga pernah menjabat Direktur Penindakan di Komisi Pemberatasan Korupsi.

Dedie menambahkan rencananya alun-alun yang memiliki luas lahan sebanyak 1,7 hektare akan sambungkan dengan Masjid Agung yang rencananya dilanjutkan lagi proses pembangunannya.

Meskipun, pihaknya masih menunggu keputusan akhir dari Kementerian PUPR terkait dengan hasil evaluasi teknis oleh Puslitbangkim dan juga Komite Keselamatan Kontruksi.

Proses pembangunan alun-alun menggunakan biaya senilai Rp 15 miliar dari pemprov. Tahapannya dimulai dari akhir Desember tahun ini dengan melakukan normalisasi saluran air di sekitar Dewi Sartika dan Nyi Raja Permas.

“Kemudian di awal Januari mulai pembongkaran termasuk jalannya proses lelang dan pembangunan. Diharapkan akhir tahun 2020, pembangunan sudah selesai” ungkapnya.

Sementara itu, budayawan Ace Sumanta menuturkan, akhir pekan lalu, Pemerintah Kota Bogor mengundang tim peneliti dan pengkaji gelar daerah ke Balai Kota Bogor.

Undangan tersebut berkaitan usulan dan saran pemberian nama alun-alun yang akan dibangun di lahan eks Taman Topi, Kota Bogor.

Dari pembahasan sementara, Provinsi Jawa Barat mengusulkan agar nama Dewi Sartika menjadi nama alun-alun tersebut.

“Ini perlu diputuskan bersama sehingga tidak muncul kontraproduktif di kemudian hari. Nama-nama yang disebut tadi beum mengerucut, apakah persoalannya maskulin atau feminim. Artinya mau tokoh perempuan atau laki-laki,” ujar Ace Sumanta, Senin (18/11/2019)

Menurut Ace, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang sedang melakukan gerakan literasi nasional berkaitan dengan pahlawan Dewi Sartika.

Pahlawan tersebut sejatinya pahlawan besar dan dapat disejajarkan dengan RA Kartini. Namun demikian, namanya tidak setenar RA Kartini di kalangan pelajar.

Sementara Kapten Muslihat memang pahlawan dari Bogor. Namun budayawan saat ini juga sedang mengusulkan beberapa nama tokoh Bogor seperti MA Salmun, Marzoeki Mahdi, dan Soleh Iskandar sebagai nama pahlawan.

Bukan tidak mungkin nama-nama tersebut juga bisa diusulkan sebagai nama pahlawan.

“Kita tinggal melihat keuntungan dan kelebihannya. Efektif atau tidak, atau punya ikon yang kuat atau tidak di Bogor,” jelasnya.

“Itu semua harus dibahas bersama agar dapat mengerucut satu nama. Kita perlu mempertimbangkan kembali apa nama tokoh Bogor yang sekira jadi ikon di Jabar, supaya tidak muncul hal-hal kontraproduktif,” jelasnya.

“Dan yang utama kita mendukung optimalisasi perwujudan alun-alun itu,” tutup Ace.
(adi/pojokbogor)

Sumber: Pojokbogor.com

0 Komentar