Bogor, 29 Mei
2020 - Warga Bogor akan menerima kembali Dana Bantuan Sosial Tunai dimulai di
permulaan bulan Juni 2020, setelah sebelumnya Bantuan Sosial Tunai sudah
dicairkan pada 13 Mei 2020. Pencairan bantuan tunai ini diutarakan oleh pihak
Kementrian Sosial Bogor, dimana keputusan ini merupakan kelanjutan dari
pernyataan dari menteri Sosial, Juliari P Batubara.
Juliari
memaparkan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah akan imbas
perekonomian yang tiarap selama pandemik Covid-19 yang masih belum usai hingga
sekarang. Seiring dengan pemberlakuan
tatanan hidup baru di kota Bogor yang segera dimulai bulan Juni 2020, bantuan
tunai juga siap menjadi penopang masyarakat yang berhak menerimanya.
Gelombang Kedua BST (Bantuan Sosial Tunai) Diharapkan Tepat Sasaran
Saat gelombang
pertama pemberian Bantuan Sosial Tunai di kota Bogor pertengahan Mei 2020 lalu,
hadir presiden Jokowi, serta menteri Sosial dan juga tentu walikota Bogor, Bima
Arya. Saat itu, sebanyak kurang lebih
160 ribu kepala keluarga mendapatkan bantuan langsung ini, dimana mereka semua
merupakan kepala keluarga yang berada di dalam Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial DTKS atau Non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
Kota Bogor
sendiri memberikan sosialisasi kepada warga supaya aktif mengakses situs resmi
Sistem Aduan Layanan Bantuan untuk Rakyat. Hal ini untuk menghindari adanya
pemberian bantuan yang salah sasaran. Warga sendiri dapat mengecek serta mengajukan
diri secara mandiri, apabila kondisi mereka memerlukan bantuan, namun namanya
tidak tertera disitu.
Siapkan Tim Untuk Salurkan Bantuan
Menurut menteri
Sosial, Juliari P. Batubara, dana untuk bantuan sosial kepada masyarakat kota
Bogor sudah siap disalurkan dari PT Pos Indonesia (Persero). Ia melanjutkan bahwa pihak PT Pos Indonesia segera memberikan pengumuman
setelah mendapat perintah pencairan.
Pencairan tahap
kedua ini merupakan hasil seleksi ketat dari Dinas Sosial Bogor yang sudah
menyeleksi bahwa tidak ada penerima ganda di periode ini. Pasalnya, pendataan
terus dilakukan pasca pencairan BST
periode pertama, sehingga tidak ada kesalahan saat memberikan bantuan.
Antisipasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Saat melakukan
kunjungan di kota Bogor, yakni beberapa tempat seperti kawasan Bogor
Barat—tepatnya di SDN Cilendek Timur 1—dan juga Kantor Kelurahan Cilendek,
menteri sosial beserta pemerintah daerah kota Bogor, dan juga mengajak Himpunan
Bank Milik Negara untuk dapat bekerja sama sebelum pencairan BST gelombang
kedua.
Kunjungan
Juliari ke Bogor pada Kamis, 28 Mei 2020, didampingi oleh Dedie A. Rachim Wakil
Walikota Bogor, Anggraeny Iswara, Kepala Dinas Sosial Kota Bogor dan Buyung
Rachim Mosad sebagai Kasubdit. Pendampingan dan Pemberdayaan.
Hadir pula
Hendry Rumahorbo yang mewakili PT Pos Indonesia. Data yang dihimpun oleh PT Pos Indonesia dan
Himpunan Bank Milik Negara yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat
sebanyak 1.070.758 kepala keluarga di Jawa Barat.
Persiapkan Juga Gelombang Pemberian Bantuan Ketiga
Apakah nantinya
akan ada pemberian BST gelombang ketiga? Juliari berujar bahwa rencana awal
pemberian BST tahap ketiga ini akan dilakukan di pertengahan bulan Juni. Namun
demikian, ia masih belum bisa memastikan kepastian jadwal, meskipun bantuan
sosial tunai tetap akan diberikan kepada mereka yang berhak, yang belum
menerima bantuan di tahap pertama dan kedua.
Seperti yang
sudah diketahui sebelumnya, nominal yang diterima oleh warga penerima bantuan
tunai adalah Rp 600.000 untuk setiap kepala keluarga. Tentu jumlah tersebut diharapkan sangat
berguna untuk membeli kebutuhan pokok, terutama pangan, atau memulai usaha
kecil bagi setiap keluarga. Warga juga
dihimbau untuk bijaksana dalam memanfaatkan uang bantuan tersebut.
Editor: Rahmi
Foto: radarbogor.id
0 Komentar