Skema Sekolah di Era “New Normal”, Bagaimana Bogor Mengakomodasi Pelajar?
Bogor,
30 Mei 2020 - Tidak ada perubahan jadwal dimulainya tahun ajaran baru
2020/2021, meskipun banyak perbedaan yang akan dijalani oleh pengajar dan
pelajar. Hal ini juga sudah diantisipasi oleh pemerintah Kota Bogor.
Rencana
pelaksanaan tahun ajaran baru tetap diselenggarakan 13 Juli 2020, namun dengan
tatanan baru atau new normal. Meski demikian, tatanan baru juga tidak akan
diberlakukan secara langsung, karena Bogor saat ini masih berada pada zona
kuning.
Apa Saja Pemberlakuan Tatanan Baru di Tahun Ajaran Baru?
Pemerintah
kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor, dimana pelaksanaan
tahun ajaran baru memungkinkan siswa belajar di sekolah, dengan adanya
pembatasan jumlah siswa yang masuk. Selain membatasi jumlah siswa yang masuk
dalam satu hari, dinas pendidikan juga memberlakukan peraturan belajar di
sekolah dan di rumah dalam waktu satu minggu.
Ketika
dikonfirmasi melalui panggilan telepon, Dedie A Rachim, Wakil Wali Kota Bogor,
mengutarakan bahwa pelaksanaan tahun ajaran baru 2020/2021 bukan merupakan keputusan
yang sudah melalui banyak pertimbangan dari berbagai unsur yang terkait dengan
pendidikan serta kesehatan anak. Ia melanjutkan bahwa pemerintah pusat yang
menangani bidang pendidikan memberi kesempatan untuk masa penyesuaian tatanan
baru selama enam minggu setelah tahun ajaran baru dimulai.
Pembatasan Jam Belajar Juga Berlaku
Selain
adanya pembatasan siswa yang masuk, pemerintah kota serta dinas pendidikan di
kota Bogor juga akan memberlakukan jam pembatasan belajar, meski belum
ditentukan secara detail. Dedie melanjutkan bahwa pengurangan jam belajar akan
dilakukan sebesar 50%, sama halnya dengan jumlah siswa yang masuk.
Hal
ini berarti bahwa jam belajar kurang lebih hanya 4 jam, dan juga siswa yang
masuk hanya 50% dari jumlah siswa di satu kelas. Sejauh ini, lanjut Dedie,
belum dapat dipastikan apakah jadwal masuk pagi dan siang akan segera berlaku.
Bagaimana
dengan jadwal hari pembelajaran? Lima hari belajar masih berlaku meskipun
nantinya proses pembelajaran dan pengajaran juga tetap mengutamakan proses
melalui sistem daring dan juga pertemuan langsung di kelas.
Pelaksanaan
secara detail sudah dibicarakan kepada setiap sekolah dari berbagai jenjang di
Bogor, sehingga semua sekolah dapat menyesuaikan dengan jumlah murid, guru dan
juga kondisi sekolah dan orang tua pada umumnya.
Khusus
untuk sekolah-sekolah di kota Bogor akan melakukan proses belajar di sekolah
selama tiga hari, dan belajar secara online selama dua hari. Jadwal masuk
pengajar juga dibatasi, dimana pengajar yang berusia diatas 45 tahun
diperbolehkan mengajar dari rumah.
Jam Olahraga Praktek Ditiadakan
Selama
proses transisi menuju tatanan baru atau new normal, tidak ada jam olahraga
praktek. Hal ini diharapkan dapat meniadakan potensi penularan virus Covid-19
yang dapat menyerang anak karena menyentuh lantai, atau benda-benda sarana
olahraga yang dipergunakan secara bergantian.
Peraturan
lain yang diberlakukan untuk semua sekolah adalah ditiadakannya kantin untuk
berjualan, meskipun pengelola kantin biasanya juga pihak sekolah. Anak-anak
harus membawa bekal dari rumah, sehingga mereka tidak terkontaminasi bakteri
saat berkerumun di kantin, serta memegang uang.
Dedie
mengungkapkan bahwa rencana ini sudah matang, meskipun nanti pelaksanaannya
menunggu pengumuman lebih lanjut dari pemerintah pusat, sekaligus menunggu
kondisi kota Bogor selanjutnya. Diharapkan kota Bogor yang sudah berada di zona
kuning dapat mengurangi penyebaran virus corona hingga berada di zona hijau.
Masih ada kurang lebih satu bulan lebih untuk dapat mengurangi penularan virus
Covid-19, sehingga semua sektor dapat mulai beroperasional--meskipun belum
100%.
Editor: Rahmi
Foto: antaranews.com
0 Komentar