Kecurangan Agen Bansos Bogor Berikan Tempe Busuk Kepada Warga Terbongkar!


Bogor, 26 Juni 2020 - Bantuan sosial memang paling rawan diselewengkan. Terutama di masa pandemi Covid-19 ini, dimana bantuan sosial semakin banyak dikucurkan untuk warga yang membutuhkan. Salah satunya adalah kecurangan dari salah satu agen yang ditunjuk sebagai penyalur Bansos atau Kabupaten Bogor.

Aksi Bantuan Tidak Layak Konsumsi Terbongkar 

Di era teknologi maju, dimana hampir semua orang memiliki ponsel dan dapat merekam peristiwa dengan mudah, jangan coba-coba berbuat curang. Terbukti, salah satu agen yang seharusnya memberi bantuan layak konsumsi harus menanggung malu. Video bukti tentang kecurangan agen ini langsung viral.

Video bukti tersebut adalah video monitoring dan evaluasi dari agen bantuan sosial dari salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor. Agen bansos tersebut ditunjuk untuk menyalurkan bantuan di Kecamatan Cibungbulang.

Kecurangan yang dilakukan oleh salah satu agen bansos tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Rustandi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor.  Video viral yang beredar menunjukkan kunjungan mendadak dari Rustandi, yang memberikan teguran keras untuk agen bansos tersebut. Agen itu memberikan paket bantuan sosial yang ternyata berisi tempe busuk.

Tempe Membusuk Saat Sampai Di Tangan Penerima Bansos

Rustandi dengan tegas memberi peringatan kepada si agen. Agen yang merupakan penyalur tempe di kecamatan Cibungbulang itu ternyata memberikan produk dengan kualitas paling buruk. Tentu, Rustandi tidak sekedar menegur. Bukti nyata sudah ada di depan mata.

Menurut Rustandi, tempe berkualitas buruk itu sengaja disisihkan untuk bantuan sosial. Selain sengaja memberi tempe kualitas rendah, agen juga tidak langsung menyalurkan bantuan tersebut. Sehingga, semua penerima bantuan sosial melaporkan keluhan ini, disertai dengan bukti-bukti dokumentasi.

Rustandi menjelaskan bahwa ia sudah melakukan penyelidikan terhadap para oknum di agen tersebut. Mereka mengaku bahwa tempe yang hendak disalurkan sebagai bansos disimpan semalaman. Masalahnya bukan pada penyimpanan semalaman tersebut. Rustandi berujar bahwa tempe berkualitas pun masih dapat bertahan maksimal dua hari.

Himbauan Penting Rustandi

Lebih lanjut, Rustandi memberi himbauan semua agen penyalur bansos untuk lebih selektif. Seleksi penyalur untuk bahan baku berbentuk apapun harus dilakukan secara ketat. Penyalur wajib memberi barang berkualitas bagus. Jika hal ini tidak dilakukan, lanjut Rustandi, maka kerugian tidak hanya dialami warga penerima bantuan, tetapi juga pemerintah.

Rustandi kembali menegaskan bahwa penyalur sangat mudah dicari. Tetapi, penyalur dengan kualitas barang bagus, dengan kuantitas barang yang tepat itu perlu tambahan seleksi.

Lebih lanjut, Rustandi berujar bahwa agen yang bersangkutan telah berjanji tidak lagi mengulang kesalahan. Agen penyalur nantinya menjamin bahwa bantuan untuk warga yang berupa tempe, akan didapatkan dari penyalur yang dapat menjamin kualitas.

Jajaran Dinas Sosial, ujar Rustandi, akan terus melakukan monitor dan evaluasi untuk semua agen penyalur. Kali ini justru akan lebih ketat, sehingga tidak ada kecurangan yang terulang.

Ia pun berharap hal serupa tidak terulang dan terjadi di agen lainnya. Menurut Rustandi, semua agen bantuan sosial akan terus mendapatkan instruksi tentang pedoman pengadaan serta penyaluran bantuan sembako dalam bentuk pangan. Kejadian ini juga dapat menjadi pelajaran bagi Dinas Sosial untuk lebih intensif dalam menunjuk agen bansos.

Jajaran Dinas Sosial Kabupaten Bogor secara gencar memberikan bantuan sosial kepada warga miskin. Mereka mendapatkan bantuan berupa sembako dan juga bahan pangan, seperti tempe atau tahu. Pemberian bantuan ini rencananya akan terus digelar maksimal hingga bulan Juli 2020. 


Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar