Kota Bogor Segera Gelar Pameran Artefak Rasulullah Sebulan Penuh


Bogor, 26 Juni 2020 - Setelah vakum dalam berbagai kegiatan, Kota Bogor berencana menggelar pameran yang menghadirkan nuansa religi. Pameran nanti akan menghadirkan artefak dari Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat akan hadir untuk menjadi penyejuk qolbu warga Kota Bogor dan sekitarnya.

Tetap Perhatikan Protokol Kesehatan 

Panitia Penyelenggara Pameran telah menemui Dedie A Rachim, Wakil Wali Kota Bogor. Ketua Panitia, M. Nur Asyik , mengatakan bahwa pameran memang masih dijadwalkan untuk digelar bulan Agustus 2020. Tetapi, jajaran panitia tidak akan mengabaikan bahaya penyebaran virus corona.

Meski rencana penyelenggaraan masih akan dilakukan pada bulan Agustus, tetapi pemberlakuan protokol kesehatan tetap dijalankan. Hal ini mengingat kota Bogor masih berstatus zona kuning hingga akhir bulan Juni 2020.

Rencananya, pameran ini akan diadakan selama satu bulan penuh, dimulai pada 1 Agustus 2020, pasca perayaan hari raya kurban.

Panitia Penyelenggara Harapkan Dukungan Pemerintah Kota Bogor 

M. Nur Asyik mengatakan bahwa ia telah menemui Dedie pada hari Kamis, 25 Juni 2020.  Nur Asyik meminta dukungan serta arahan yang sesuai dengan kondisi Kota Bogor. Menurutnya, event yang akan bertajuk Pameran Artefak Rasulullah SAW dan Para Sahabat Nabi ini sudah lama direncanakan. Hanya saja, pelaksanaannya sempat tertunda karena pandemi.

Menurutnya, ia dan jajaran panitia harus berkonsultasi dengan pemkot Bogor, sekaligus Gugus Tugas Covid-19 terkait. Ia tidak ingin kegiatan positif yang digelar akan memperburuk pandemi di Kota Bogor. Arahan secara teknis sekaligus dukungan dari pemerintah dan Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor sangat diharapkan oleh seluruh panitia yang terlibat.

Menindaklanjuti pertemuan dengan M. Nur dan perwakilan panitia, Dedie A. Rachim mengatakan pada 26 Juni 2020 bahwa pemerintah kota Bogor menanggapinya sebagai kegiatan positif.  Secara pribadi, ia memberi dukungan. Menurutnya, pameran ini dapat menambah wawasan masyarakat muslim untuk mengetahui sejarah Islam
.
Namun, ia masih harus mendiskusikan hal ini dengan banyak pihak, termasuk tim Gugus Tugas Covid-19 dan juga aparat kepolisian, serta Dinas Kesehatan.  Lebih lanjut, Dedie mengungkapkan bahwa jika beberapa pihak terkait sudah memberikan persetujuan, maka penyelenggara diminta untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dedie menekankan hal ini, karena pandemi Covid-19 tidak akan benar-benar berakhir jika warga Kota Bogor tidak sungguh-sungguh dalam melakukan protokol kesehatan.

Langkah-Langkah Penyesuaian

Dedie mengatakan bahwa panitia perlu sedikit melakukan penyesuaian. Selama ini, menurut Dedie, warga Kota Bogor sudah memiliki kesadaran tinggi dalam melaksanakan protokol kesehatan. Tetapi, panitia tetap harus memberi perhatian khusus, baik di pintu masuk, dan juga di dalam ruangan. New Normal di Kota Bogor sudah berjalan cukup lancar sehingga panitia penyelenggara tidak akan mengalami kesulitan.

Pada kesempatan yang sama, Atep Budiman, Kepala Disparbud Kota Bogor, juga menyambut kegiatan ini secara positif
Menurutnya, pameran ini dapat memberi nilai sejarah bernilai tinggi, karena banyak kaum muslim yang mungkin belum mengenal sejarah Islam lebih dalam.

Atep juga berharap bahwa pameran semacam ini dapat menginspirasi penyelenggara lainnya, untuk menggelar acara serupa. Selain karena mengusung nilai-nilai religi, pameran serupa dapat memperbaiki perekonomian Kota Bogor yang ambruk dalam tiga bulan terakhir.

Senada dengan Dedie, Atep juga meminta panitia penyelenggara untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selama ini, pusat penularan virus corona selalu berasal dari tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan warga. Atep meminta detail pelaksanaan sekaligus penerapan protokol kesehatan dari panitia.

Sejauh ini, tempat pelaksanaan pameran memang belum ditentukan. Yang terpenting, Pemerintah Kota Bogor serta Gugus Tugas Covid-19 sudah mendapatkan proposal pelaksanaan acara, lengkap dengan persyaratan yang diminta. Nantinya, verifikasi secara fisik akan dilakukan demi menghindari kemungkinan penyebaran virus corona.


 Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar