8 Sektor Diatur Setelah PSBB Bogor Berakhir


Bogor 1 Juli 2020 - Akhirnya masa yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Bogor telah tiba. Penantian akan masa new normal atau tatanan kebiasaan baru akan segera berlaku pada Sabtu, 3 Juli 2020. Hal ini berarti bahwa masa PSBB transisi bakal berakhir besok, 2 Juli 2020.
Masyarakat Kota Bogor sendiri telah melakukan banyak aktivitas di luar ruangan. Mereka memanfaatkan taman-taman kota untuk berolahraga.  Tampak banyak orang bersepeda, lari pagi, dan bersepatu roda atau sekedar berjalan-jalan. 
Hal ini menjadi perhatian besar dari Pemerintah Kota Bogor. Minat masyarakat tersebut terlihat semakin tinggi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar transisi, sehingga hal ini menggugah keinginan Pemkot Bogor untuk mengatur aktivitas warga di masa pandemi Covid-19 yang belum usai ini.

Pemerintah Kota Bogor Berikan Perhatian Khusus Untuk Sarana Olahraga

Perhatian Pemkot Bogor diutarakan oleh Dedie A Rachim,. Wakil Wali Kota Bogor ini mengatakan bahwa saat PSBB transisi akan segera berakhir pada 2 Juli, jajaran Pemkot telah melakukan banyak persiapan. 
Persiapan tersebut merupakan beberapa kebijakan terkait dengan Adaptasi Kebiasaan Baru atau AKB. Kebijakan ini telah dituangkan di dalam surat edaran, salah satu dari kebijakan tersebut adalah tentang sarana olahraga. Sarana olahraga yang dimaksud adalah ketersediaan sarana sekaligus tentang syarat yang harus dipenuhi sebagai syarat pemberlakuan protokol kesehatan.
Menurut Dedie, terdapat delapan sektor yang telah diatur di dalam surat edaran. Delapan sektor tersebut mencakup pusat perbelanjaan atau mall, sarana olahraga, Hotel, jasa pertunjukan dan event atau event organizer, terminal dan stasiun, tempat tujuan wisata, sarana kecantikan atau salon dan spa serta jasa ekonomi kreatif.
Khusus untuk sarana olahraga, menurut Dedie, ia sedang memberi perhatian lebih untuk sarana bersepeda.  Sebagai Ketua Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, ia bertugas untuk mengingatkan warga di daerahnya. Hal ini karena Kota Bogor merupakan salah satu kota yang pertama kali di Indonesia sebagai kota yang telah memiliki jalur sepeda. Dedie menambahkan bahwa ia sangat peduli dengan fasilitas kota, dan juga minat warga. Apalagi terdapat fenomena maraknya pesepeda setelah selama masa PSBB transisi.
"Seperti kita ketahui (2017) lalu, di seputaran Kebun Raya Bogor telah disediakan trek sepanjang 4 kilometer. Maka memasuki AKB atau new normal nanti sudah pasti kita akan merumuskan pengembangan jalur baru bagi pesepeda," ungkapnya

Dedie mengungkapkan bahwa pihaknya segera memberikan jalur baru untuk pengembangan sarana bersepeda. Sebelumnya, trek dengan panjang 4 kilometer di area sekitar Kebun Raya Bogor. Tempat ini telah menjadi sarana bersepeda favorit warga Kota Bogor. Nantinya jalur pengembangan mencakup Jalan Pajajaran menuju ke Siliwangi dan sampai ke Suryakencana. Para pecinta olahraga sepeda saat ini meningkat drastis di Kota Bogor, sehingga hal ini menjadi perhatian khusus.

Nantinya, menurut Dedie, jalur sepeda yang akan dikembangkan hingga ke Jambu Dua sampai Pajajaran sebagai jalur utara. Selain itu, Suryakencana hingga ke Ekalos dan kembali ke Tugu Kujang di jalur selatan. Dedie dan jajaran pemerintah kota masih akan mendiskusikan tentang kontur serta lebar jalan yang tidak terlalu luas. Penyesuaian, lanjut Dedie, masih akan terus dipertimbangkan.

Pengembangan Disesuaikan Untuk Berbagai Pengguna Jalan

Pengguna jalan sendiri sudah sangat menikmati fasilitas ini. Tetapi, banyak warga berpendapat bahwa jalur tersebut masih belum dapat menampung aspirasi banyak orang, terutama kaum difabel. Jalur tersebut juga terlalu padat di akhir pekan, sehingga banyak terjadi kepadatan pengguna. Jalan Otista merupakan jalan terpadat dimana pengendara motor serta pesepeda masih kerap menggunakan sisi bahu jalan. 

Editor: Shara Nurrahmi


0 Komentar