Sebentar lagi Ojol di Bogor Bisa Bawa Penumpang


Bogor, 2 Juli 2020 - Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap ojol untuk bisa kembali membawa penumpang pun diperbolehkan. Pendapatan ojek online (ojol) akan kembali meningkat mulai tanggal 3 Juni. Rasa senang dan lega akan dirasakan masyarakat yang bekerja sebagai ojol.

Pasalnya, ojek online (ojol) selama PSBB banyak mengeluh akan pendapatan yang diperoleh. Selama PSBB dilarang membawa penumpang dalam kesehariannya bagi ojol. Hanya diperbolehkan antar barang saja. Otomatis pendapatan yang dihasilkan akan berkurang banyak akibat peraturan ini.

Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan Meninggalkan Penerapan PSBB

Bogor yang sebelumnya selama bulan Juni 2020 dilakukan PSBB, kini akan beralih pada penerapan AKB dengan kepanjangan (Adaptasi Kebiasaan Baru). Penerapan AKB ini sebagai tanda selesainya PSBB. Keberanian mengambil keputusan tersebut menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya atas dasar acuan mulai terkendalinya penekanan penularan covid-19 yang menunjukkan berkurang 0,33 seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Ketika ditemui di Balaikota pada Rabu 1 Juli 2020, Bima Arya selaku Walikota Bogor menyatakan bahwa telah mendapatkan izin dari Gubernur, Ridwan Kamil untuk memperbolehkan kembali ojol membawa penumpang.

Kabar Baik pun Datang pada Operasi Hotel di Bogor

Ternyata dalam penerapan AKB ini juga datang kabar baik pada sektor perhotelan. Pasalnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya juga memintakan izin pada Gubernur untuk membuka operasi hotel secara penuh. Jadi, acara pernikahan resepsi dan seminar pun sudah diperbolehkan. Dengan adanya AKB bukan berarti membuka kebebasan segala fasilitas hotel. 

Semisalnya saja, fasilitas kolam renang yang masih dilarang untuk dioperasikan. Masih dikhawatirkan jika kolam renang kembali dioperasikan justru membuat potensi penularan covid-19. Keputusan tersebut masih dikaji oleh Ikatan Dokter Indonesia mengenai risikonya.

Wali Kota Bogor Masih Tetap Waspada

Penerapan AKB bukan berarti masyarakat sudah terbebas dari potensi penularan covid-19. Walaupun ojol sudah diperbolehkan membawa penumpang dan fasilitas hotel diperbolehkan membuka acara resepsi pernikahan, namun masih harus ada kewaspadaan. Pengantisipasian penyebaran covid -19 dari penerapan AKB dengan tidak membuka semua sektor yang ada. 

Contohnya saja, sektor pendidikan. Pada sektor pendidikan peserta didik masih diwajibkan untuk belajar jarak jauh atau secara online. Covid-19 janganlah sampai tersebar pada peserta didik. Kekhawatiran tersebutlah yang membuat sektor pendidikan belum membuka kembali operasi sekolah. Tentu semua ini dilakukan demi kebajikan masyarakat Indonesia agar segera pulih dari wabah covid-19.

Disamping mengutamakan kesehatan, perekonomian Indonesia juga harus segera dipulihkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa perekonomian itu sangat penting bagi kehidupan semua orang. Masyarakat Indonesia akan bertahan hidup dengan adanya perekonomian yang dijalankan. Oleh sebab itulah, dalam penerapan AKB ini kegiatan pariwisata diizinkan beroperasi lagi. 

Telah ketahui bahwa sektor pariwara menyumbang perekonomian yang besar bagi negara Indonesia. Aktivitas ekonomi tertompang dan bergerak karena sektor pariwisata. Jadi, sebagai upaya memulihkan perekonomian dengan membuka kembali operasi pariwisata ketika penerapan AKB di Bogor. Tentu hal tersebut menjadi kabar baik masyarakat Bogor. 

Sudah terbayang perekonomian akan lebih pulih dari yang sebelumnya ketika masa PSBB. Namun, perizinan penoperasian sektor pariwisata ini dilaksanakan secara bertahap. Adanya beberapa fasilitas yang dibuka kembali bertujuan untuk mendongkrak ekonomi kembali, namun bukan berarti mengabaikan protokol kesehatan. Jadi semua sektor pengelola yang diizinkan kembali beroperasi harus siap menerapkan protokol kesehatan.


Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar