Terminal Baranangsiang Bogor Tidak Ditutup Padahal Ada Kasus Positif

Bogor, 15 Juli 2020 - Terminal Baranangsiang  di Kota Bogor tidak ditutup meskipun terdapat kasus positif sebanyak tujuh orang. Keputusan ini diambil oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. Menurut Polana B Pramesti, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, pihaknya memutuskan untuk tetap mengoperasikan terminal tersebut. Memang, terdapat tujuh orang mengidap positif Covid-19. Salah satunya adalah pengurus terminal. 

Namun demikian, ia berkata bahwa BPTJ telah memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat. Menurutnya, layanan operasional di Terminal Tipe A masih akan berjalan dengan maksimal. Pihak BPTJ, menurutnya, sudah menyiapkan jajaran lain untuk menggantikan petugas yang terdampak. 

Pengganti Sudah Ditetapkan

Penunjukan dari pelaksana harian di bagian Koordinator Satuan Pelayanan Terminal sudah dilakukan. BPTJ telah menyiapkan seorang petugas pengganti. Petugas tersebut ditunjuk dari terminal lain. Tentu, terminal tersebut berada di bawah kendali BPTJ.  BPTJ mengontrol beberapa terminal seperti Terminal Tipe A Jatijajar Depok, kemudian Terminal Tipe A Poris Plawad Tangerang serta Terminal Tipe A Pondok Cabe Tangerang Selatan.

Saat ditemui awak pers pada 15 Juli 2020, Polana mengatakan bahwa Terminal Baranangsiang sudah berupaya konsisten. Hal ini terutama dalam penerapan protokol kesehatan. Tetapi, penyebaran virus corona bisa terjadi kapan saja. virus ini juga bisa menjangkiti siapa saja.  Tentu hal ini termasuk dalam layanan transportasi publik.

Polana melanjutkan bahwa pihaknya akan menambah pengawasan, sekaligus melakukan pengetatan dalam pelaksanaan dari protokol kesehatan. Dalam hal ini, pihaknya bersama-sama dengan stakeholder Terminal Baranangsiang akan terus melakukan evaluasi terkait dengan paparan virus Covid-19.

Upaya Pemutusan Mata Rantai Corona Digiatkan

Dalam keterangannya kepada media, Polana akan terus melakukan tindakan dalam bentuk pemeriksaan, sekaligus melakukan karantina untuk semua petugas dari Terminal Baranangsiang. Tidak hanya itu, Polana mengatakan bakal memeriksa dengan rinci untuk kesehatan semua pegawai dan pihak yang sering berinteraksi di terminal dan juga kantor pusat BPTJ.

Upaya ini, menurut Polana, dilakukan supaya pengecekan detail tentang interaksi yang terjadi antara pegawai. Pegawai tersebut bukan hanya yang bekerja di terminal yang bersangkutan dengan para pegawai yang berlokasi di kantor pusat.

Seperti sudah diketahui sebelumnya, test swab digelar pada 10 Juli 2020 di Terminal Baranangsiang, yang merupakan salah satu terminal utama Kota Bogor. Tes swab tersebut dilakukan kepada sopir, pengelola terminal dan juga para calon penumpang menyatakan bahwa terdapat tujuh orang yang terkena kasus Covid-19. 

Informasi tentang kasus Covid-19 ini juga diberikan oleh Sri Nowo Retno, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor. Menurutnya, terdapat tujuh orang terdampak positif Covid-19. Tujuh dari total 114 orang yang mengikuti tes tersebut berasal dari berbagai macam daerah. Tiga warga di antaranya dari Kota Bogor. Sedangkan dua di antaranya Kabupaten Bogor. Satu orang lagi terkena kasus positif Covid-19 dari DKI Jakarta serta satu orang dengan KTP Jawa Tengah.

Dedie A Rachim Minta Publik Lebih Waspadai Tempat Umum 

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan. Hal ini karena ternyata penularan masih rentan terjadi.  Bahkan meskipun tempat umum tersebut telah menerapkan protokol kesehatan. 

Karena itulah, pihaknya menyatakan bahwa terminal tidak perlu ditutup, karena memang kewenangan menutup terminal adalah wewenang BPJT. Ia menambahkan bahwa solusi utamanya bukan pada penutupan terminal. Dedie menegaskan bahwa kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama dari penurunan sebaran virus corona. 

Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar