RS Azra Pertanyakan Tes Swab Dinkes Bogor Pasca 10 Karyawan Terinfeksi COVID-19

Bogor, 10 Agustus 2020 - Berkat berita yang menyebar bahwa ada 10 karyawan terdampak virus corona, RS Azra mulai mempertanyakan bagaimana bisa hasil tes usap karyawannya dinyatakan positif. Padahal, pada rumah sakit tersebut telah melakukan tes swab sebanyak dua kali untuk menjamin bahwa karyawan yang bekerja aman dari tudingan negatif.

Satu hal yang membuat sebagian besar pihak rumah sakit heran adalah bagaimana bisa dua kali tes memiliki hasil berbeda. Dimana satu mengatakan bahwa karyawan positif, sedangkan satunya negatif. Jeffry Rustandi selaku wakil direktur medis RS Azra mengatakan bahwa hal ini membuat semua heran dan perlu melakukan evaluasi lebih lanjut. 

Hasil Tes Swab Dinas Kesehatan Bogor Berbeda Dengan Laboratorium

Sebelumnya, semua karyawan diminta untuk mengikuti tes swab yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Bogor pada (27/7/20) lalu. Namun, terdapat kuota melakukan tes swab disini dengan menggunakan metode PCR untuk 50 karyawan. Dari tes tersebut hasilnya semua karyawan negatif.

Tapi, ketika hasil tes kedua pada tanggal (297/2020) keluar, Terdapat 10 karyawan positif dari 50 yang telah melalui tes swab sebelumnya. Dengan demikian, 10 karyawan yang positif tersebut harus menjalankan isolasi secara mandiri.

Melihat perbedaan hasil tersebut, membuat RS Azra terus mencari tahu bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Untuk memastikan, pihak rumah sakit melakukan tes swab ulang pada (30/7/2020) dan membawa sampel spesimen ke Laboratorium Klinik KalGen Innolab. Ternyata, hasil yang keluar beberapa hari lalu menunjukkan bahwa 10 karyawan tersebut negatif.

Tidak hanya itu, bahkan sampel juga dibawa ke Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pada (58/2020). Namun, hasilnya lagi-lagi negatif yang membuat semua pihak semakin menanyakan ketidak akuratan tes di Dinas Kesehatan. 

RS Azra Membantah 10 Karyawan Positif Terpapar Virus Corona

Karena sempat disebut bahwa 10 karyawan non-medis di RS Azra positif terinfeksi virus corona, akhirnya beberapa tes ulang dilakukan guna membuktikan kebenaran positif atau tidaknya karyawan non-medis yang bekerja di rumah sakit. Namun, hasil yang berbeda hanya ditunjukkan oleh Dinas Kesehatan Bogor saja. 

Berita yang telah menyebar juga mengatakan bahwa 6 dari 10 karyawan itu berasal dari Bogor. Melihat berita yang semakin tidak akurat ini, membuat pihak rumah sakit harus segera membuat klarifikasi bahwa karyawan sama sekali tidak ada yang positif. Selain itu, RS Azra juga bukan kluster COVID-19. 

Pihak rumah sakit sangat yakin karena beberapa tes swab memang memberikan hasil negatif. Selain itu, semenjak adanya virus ini rumah sakit buka dengan tetap mentaati SOP dimana sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Dengan adanya berita ini, tenaga medis mengingatkan kepada semua masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan di luar. Dengan cara tersebut, semua orang bisa turut membantu untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Tidak ada salahnya untuk terus melakukan kontrol kesehatan kepada dokter pribadi atau bidan untuk anak-anak. 

Di masa pandemi seperti ini masyarakat memang diminta untuk pandai-pandai menyaring mana informasi yang benar dan mana yang hoax. Sebagai orang yang tidak begitu paham mengenai dunia kesehatan, maka sebaiknya untuk tidak mudah percaya terhadap berita-berita yang telah menyebar.

Memang tidak mudah menyaring berita yang benar adanya dan hoax. Namun, kita bisa membedakan dengan hanya mempercayai informasi yang disampaikan oleh tenaga medis yang bergerak di bidang kesehatan. 

Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar