Sebagian Siswa Bogor Belajar Online di Pinggir Sungai, Mengapa?


Bogor, 6 Agustus 2020 - Mewabahnya COVID-19 ini memaksa semua orang melakukan sebagian besar aktivitasnya dari rumah dengan menggunakan sistem daring. Tak terkecuali dalam bidang pendidikan yang mengharuskan anak-anak belajar dari rumah dengan mengakses internet setiap hari. Namun, sayangnya banyak kendala yang harus dialami oleh anak-anak seperti kesulitan dalam mengakses internet.

Salah satunya siswa kelas 1 SMP Persatuan Umat Islam (PUI) Kota Bogor yang terpaksa harus belajar secara berkelompok di pinggir sungai pada Selasa (4/8/2020). Tepatnya di Ciliwung, Kampung Kebon Jukut RT 01/10 Kelurahan Babakan Pasar, Bogor. Alasan mereka mengerjakan tugas sekolahnya di sana adalah untuk bisa mendapatkan akses internet yang lancar. 

Dilihat Secara Realita, Belajar Online Sangat Tidak Efektif

Proses belajar yang harus dilakukan di pinggir sungai tentu sangat memprihatinkan. Karena, mereka harus menjalankan proses belajar mengajar di tempat yang tak seharusnya. Tapi, bagaimanapun hal tersebut harus dilakukan agar pendidikan tetap berjalan. Memang proses belajar seperti ini sangat tidak efektif, baik untuk siswa maupun pendidik.

Banyak tempat tinggal siswa dan pendidik di Bogor yang tempat tinggalnya tidak begitu kuat untuk mendapatkan akses internet lancar. Meskipun demikian, mereka masih sedikit beruntung dibandingkan anak-anak yang terpaksa harus menghentikan sekolahnya hanya karena sudah benar-benar tidak bisa mengikuti pelajaran melalui daring. 

Semakin Banyak Pengguna Internet Memperlambat Proses Akses

Salah satu alasan mengapa saat ini banyak siswa yang tidak bisa mengakses internet dengan baik adalah karena hampir semua orang menggunakan jaringan. Baik untuk bekerja maupun sekolah dan kuliah. Satu-satunya penyebab mengapa kondisi perekonomian dan pendidikan seperti ini adalah mewabahnya virus corona. 

Dalam situasi ini, masyarakat diminta untuk membatasi aktivitasnya dan melakukannya di rumah saja. Jika memang terpaksa harus keluar rumah, tim medis mengingatkan agar tetap menjaga jarak dengan orang lain dan mematuhi protokol kesehatan. Semua itu harus dilakukan agar penyebaran bisa dihentikan dalam waktu yang lebih cepat sehingga bisa kembali menjalankan aktivitas dengan normal.

Belajar Tatap Muka Secara Langsung Tak Kunjung Dimulai Kembali

Beberapa sekolah memang sebelumnya sudah memiliki rencana kapan akan memulai pembelajaran. Tapi, karena situasi tidak memungkinkan maka proses belajar mengajar terpaksa harus diundur hingga situasi kembali normal. Bahkan, dikabarkan pembelajaran secara langsung bisa dimulai di awal tahun depan. 

Tentu hal ini menimbulkan pro dan kontra dimana anak-anak harus usaha lebih keras untuk menerima pembelajaran selama satu semester penuh. Bahkan orang tua juga harus benar-benar memastikan agar anak bisa menjalankan proses belajar di rumah dengan baik. Di saat seperti inilah hubungan antara guru dengan wali murid harus terjalin dengan baik guna kerjasama mendidik anak-anak di masa pandemi.

Semua Pihak Berharap Proses Belajar Mengajar Bisa Kembali Normal 

Tak hanya untuk anak sekolah saja, para pekerja juga berharap semua keadaan kembali normal. Meskipun sebagian bidang perekonomian sudah berjalan seperti biasa, tapi masyarakat tetap diminta untuk taat terhadap protokol kesehatan. Karena memang Indonesia saat ini sudah menerapkan new normal. 

Kebiasan-kebiasaan baru untuk menjaga diri agar tetap sehat dan terhindar dari penularan virus corona adalah salah satu solusi mencegah penyebaran. Karena, hingga saat ini vaksin masih di tahap uji klinis sehingga bisa digunakan oleh seluruh masyarakat. Baik untuk mencegah maupun penyembuhan. 

Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar