Kisah Warga Kota Bogor yang Walau Kekurangan Tetap Saling Bantu Atasi Dampak Pandemi Covid-19


Di masa pandemi Covid-19 sedikitnya di 4 RW dari 20 RW yang ada di wilayah Kelurahan Menteng, warganya saling bahu membahu menghimpun dan menyalurkan bantuan.


Sampai saat ini kegiatan berbagi bahan makanan untuk warga yang kesulitan terimbas pandemi corona, masih tetap berlangsung.


Menurut Lurah Menteng, Siswanto, sebagian warganya memulai kegiatan berbagi dengan cara menyediakan bahan makanan dan sayuran di rumah masing-masing.


Mereka menggantungkan paket bantuan itu di pagar rumah atau dengan menyediakan meja khusus. Lalu mempersilahkan orang-orang yang membutuhkan untuk mengambilnya.


Cara itu ditempuh karena di tengah pemberlakuan PSBB, paket bantuan tidak bisa dibagikan secara langsung. Apalagi dengan cara mengumpulkan banyak orang.


Melihat fenomena sosial seperti itu, Siswanto ikut tergerak untuk mengelolanya menjadi sebuah gerakan sosial kemanusiaan di wilayahnya.


Ia mulai mengkoordinasikan kegiatan tersebut, dengan tujuan menjaga supaya penyaluran bantuan bisa berlangsung lebih merata dan tepat sasaran.


“Alhamdulillah sampai sekarang di empat RW itu masih berlangsung pembagian paket bantuan,” katanya.


Setiap pekan, mulai hari Jumat sampai dengan Minggu, di RW 3, RW 10, RW 14 dan RW 18, penyaluran paket bantuan dilakukan secara bergiliran. Jumlah paket yang dibagikan berkisar antara 100 sampai dengan 180 paket.


“Setiap paket berisi sayuran selain beras, telur, daging ayam dan lain-lain,” lanjutnya.


Dengan jadwal seperti itu, nyaris setiap akhir pekan ia menunda urusan keluarganya untuk mendampingi warga pada pembagian paket.


“Ya saya hanya bisa berkorban waktu dengan ikut menyaksikan pendistribusian paket bantuan di keempat RW tersebut,” katanya.


Ia menilai itulah kontribusi dirinya sebagai pimpinan wilayah kelurahan. Kontribusi itu dirasa belum seberapa nilainya dibanding kontribusi dari mereka yang telah berbagi harta dan rasa kepeduliannya.


Tidak hanya dirinya yang berkontribusi seperti itu. Di keempat RW ini memang tidak semua warganya tergolong mampu secara ekonomi.


“Tetapi mereka tetap berkontribusi dengan menunjukan kepeduliannya kepada sesama. Mereka selalu aktif dalam kegiatan sosial ini, mulai dari mengemas paketnya dan membantu distribusinya,” tutur Siswanto.


Mereka yang bersikap seperti itu memiliki prinsip yang inspiratif bagi siapapun.


“Peduli itu tidak harus menunggu kita mampu (kaya), tetapi yang penting adalah mengelola hati kita untuk bisa tergerak dan mau membantu mereka yang memerlukan bantuan," ucap seorang warga.


Kata-kata dari seorang warganya ini yang terngiang-ngiang di ingatan Pak Lurah muda ini. Itulah yang membuatnya tetap termotivasi untuk mendukung dan meneruskan gerakan sosial kemanusiaan di wilayahnya.


Kelancaran gerakan ini, memang bukan hanya memerlukan materi, melainkan juga dukungan non materi.


Antara lain tenaga untuk mengemas paket dan mendistribusikan paket bantuan secara langsung ke rumah mereka yang memerlukan.


Selain para orang-orang lanjut usia, penyerahan paket bantuan langsung juga diperlukan bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.


Salah satu yang unik dari gerakan ini, di salah satu RW, yang sangat aktif berperan adalah para bapak-bapak.


Mereka bergerak mulai dari belanja, memilih barang-barang yang diperlukan, membungkus paket sampai dengan mendistribusikannya.


Namun demikian pada akhirnya kaum ibu ikut bergerak dengan koordinasi Tim Penggerak PKK Kelurahan Menteng.


Demikian lancar dan konsistennya gerakan ini, membuat Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim beberapa waktu yang lalu secara bergiliran menyempatkan diri untuk menengok kegiatan ini.


“Alhamdulilah beliau-beliau sudah sempat berkunjung dan itu menjadi tambahan semangat dan motivasi bagi warga untuk melanjutkan gerakan ini,” kata Siswanto.


Demikian pula dengan Camat Bogor Barat, Juniarti Estiningsih yang rajin memantau dan menghadiri setiap kegiatan berlangsung.


“Beliau juga tak luput sering ikut memberikan bantuan bahan-bahan pangan,”


Sumber : Tribunnews


0 Komentar