Bogor Tunda Buka Sekolah Januari Ini

Bogor, 05 Januari 2021 – Pada musim pandemi ini, Pemerintah memang melakukan penutupan untuk semua sekolah sementara waktu. Dengan maksud melakukan program belajar dari rumah masing-masing. 

Namun, mengingat kondisi sudah sedikit membaik dan penutupan sekolah sudah berlangsung cukup lama makan akan ada rencana untuk membuka sekolah-sekolah itu kembali seperti sebelumnya.  Tapi Pemerintah melakukan hal tersebut dengan cara bertahap.

Rencana Buka Sekolah Di Daerah Bogor

Rencana Pemerintah untuk membuka semua sekolah sedang akan dijalankan, tapi tetap masih ada kendala. Untuk yang sekarang ini, rencana pembukaan sekolah akan dilakukan di daerah Bogor. Rencana awal untuk melakukan pembelajaran tatap muka kembali di daerah Bogor, akan dilakukan pada tanggal 11 Januari 2021 ini. Yaitu, dengan metode kombinasi pembelajaran daring.

Bahkan, rencananya proses pembelajaran tatap muka ini wacananya akan dilakukan perlahan dan bertahap dalam waktu seminggu sekali. Sehingga, proses tersebut tidak secara langsung dibuka normal seperti dulu. Oleh karena itu, perlu ada survey yang lebih mendalam lagi untuk dapat yakin 100 persen dalam menjalani rencana ini.

Penundaan Pembukaan Sekolah

Berdasarkan pemberitaan untuk dibukanya kembali sekolah tatap muka di daerah Bogor, maka Pemerintahan daerah Bogor langsung melakukan pemantauan di daerahnya. Namun, melihat keadaan di daerah Bogor masih belum bisa dikatakan aman untuk memulai sekolah kembali. 

Wakil walikota Bogor Dedie Abdu Rachim, mengatakan bahwa Bogor dengan kondisi penyebaran Covid-19 yang memang belum terlihat aman belum bisa memulai rencana ini dalam waktu dekat. Terutama, untuk hari pertama di semester genap tahun 2020/2021 ini.

Didapat informasi mengenai kasus penyebaran covid 19 yang terus meningkat di daerah Bogor sekitar 5626 kasus positif, maka Pemerintah kota Bogor belum siap mengambil resiko untuk membuka sekolah kembali. Walaupun, kasus yang masih aktif jauh lebih sedikit sebanyak 1084 kasus dibandingkan yang sudah sembuh sebanyak 4408 kasus dan meninggal sebnayk 134 kasus. 

Namun, tetap saja ini masih menjadi pertimbangan yang sulit untuk diputuskan memulai kembali. Salah satu alasannya, juga dikarenakan pemerintah pusat tidak mau terlalu ikut andil dalam pengawasan pembelajaran tatap muka ini. Oleh karena itu,  Pemerintah kota Bogor lebih memilih untuk menunda rencana tersebut demi kebaikan bersama. 

Rencana Berikutnya Mengenai Pembukaan Sekolah

Pemerintah kota Bogor tetap mengikuti kewenangan dari Pemerintah pusat, untuk memberikan keputusan mengenai pembelajaran tatap muka ini. bahkan, berdasarkan keputusan Pemerintah Pusat mengenai penundaan pembelajaran tatap muka ini juga berdampak pada kampus IPB Bogor. Arif Satria selaku rektor dari Institut Pertanian Bogor ini, juga sempat mempersiapkan wacana ini.  

Arif juga memutuskan hal yang sama, untuk melakukan perkuliahan semester genap di IPB ini melalui pembelajaran daring. Agar tidak terjadi resiko yang tidak diinginkan, sehingga untuk sementara waktu belajar secara offline ditiadakan terlebih dulu. Untuk rencana kedepannya, pusat krisis bersama wakil rector bidang pendidikan dan kemahasiswaan berdiskusi untuk membahas materi pembelajaran semester depan beserta aturan pembelajarannya.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, beliau telah memberikan keputusan untuk mengijinkan semua tempat pendidikan dibuka tapi melalui ijin dari semua pihak yang berwenang di daerah tersebut. 

Isinya antara lain perijinan dari pemerintahan daerah setempat, komite sekolah dan kantor wilayah Kemenag. Dengan begitu, semuanya sudah diserahkan pada kondisi masing-masing daerahnya yang diatur oleh pemerintah daerahnya masing-masing. Penundaan inipun juga didukung oleh banyak pihak, salah satunya serikat guru. 

0 Komentar