Pemkab Dapat Dana Program PEN Rp64,4 Miliar

Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali menerima dana program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) tahun 2021. Bantuan tersebut sekitar Rp64,4 miliar.

Bantuan tahun ini nominalnya relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan bantuan hibah m Kemenparekraf tahun lalu. Tahun lalu Kemenparekraf memberikan bantuan senilai Rp80,9 miliar, yang dikhususkan untuk membantu sektor pariwisata di Kabupaten Bogor. Hal ini disampaikan oleh Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, hari Minggu lalu.

Pemanfaatan Dana Program PEN Kabupaten Bogor

Ade Yasin mengatakan, dari total bantuan senilai Rp64,4 miliar, akan digunakan untuk tiga kegiatan dalam tiga unit perangkat regional (SKPD).

Pertama, untuk pembangunan alun-alun di Cibinong. Tepatnya di Kelurahan Cirimekar.  Pembangunan alun-alun saat ini macet, karena alokasi anggaran aktivitas fisik telah mengalami peninjauan ulang akibat pandemi Covid-19.

Kedua, bantuan akan digunakan dalam peningkatan bagian jalan Cigudeg-Kiarasari-Cisangku. Letaknya di Kecamatan Cigudeg.

Ketiga, bantuan anggaran dari pemerintah pusat juga akan digunakan untuk revitalisasi pasar Cisarua.

Apa yang pemerintah Kabupaten Bogor ajukan banyak untuk mendapatkan bantuan dari dana program PEN. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid19 disingkat oleh Satgas Covid-19 di Kabupaten Bogor.

Dia berharap bahwa kegiatan pengembangan yang didanai dapat berjalan dengan baik. Terutama anggaran pendanaan pada awal 2021. Dengan cara itu, pemerintah kabupaten Bogor lebih bebas untuk memaksimalkan penyerapan anggaran.

Politisi PPP juga telah meminta tiga dinas di Kabupaten Bogor untuk mempersiapkan segalanya dengan matang. Dinas tersebut yaitu Badan Pekerjaan Umum dan Perencanaan Tata Ruang (PUPR), Departemen Perumahan dan Perumahan Lahan (DPKPP) dan Departemen Perdagangan dan Industri (Disperdagin).

Akhir Tahun Lalu Pemkot Bogor Juga Ajukan Dana Program PEN

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menyerahkan permohonan bantuan pemulihan ekonomi nasional kepada pemerintah pusat November lalu. Total bantuan yang diajukan kepada pemerintah pusat sekitar Rp500 miliar.

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan secara detail, uang Rp. 500 miliar digunakan untuk pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Regional Bogor (RSUD) baru. Selain itu juga untuk pelebaran Jembatan Otista, pengembangan wilayah Suryakencana, dan pemeliharaan Jembatan Sempur. Ia berharap bahwa empat hal yang diajukan oleh pemerintah kota Bogor dapat berjalan di masa depan.

Pemkot Bogor berharap rencana itu bisa berjalan semuanya. Tapi ini masih tahap proses dengan pusat. Pusat akan mempelajarinya satu per satu.

Sebelumnya, diketahui bahwa dana program PEN yang diajukan oleh pemerintah kota Bogor adalah Rp768 miliar. Bantuan tersebut dimaksudkan untuk merevitalisasi daerah GOR Pajajaran. Namun, saat ini jumlahnya berubah menjadi Rp500 miliar dan dialihkan untuk hal-hal lain.

Mengenai nasib revitalisasi GOR Pajajaran, Bima Arya mengatakan akan menunggu bantuan lain dari pemerintah pusat, atau dianggarkan ke Anggaran Pengeluaran Regional (APBD). Namun, dengan jumlah yang dikurangi.

Sebelumnya, anggota Kota Bogor DPRD memberikan masukan mengenai bantuan yang direncanakan untuk diajukan yakni sebesar Rp768 miliar. Sebab, bantuan hanya dimaksudkan untuk pembangunan GOR Pajajaran.

Atang Trisnanto selaku Ketua DPRD Kota Bogor  juga menganggap pembangunan GOR belum mendesak dan belum diprioritaskan. Karena, di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19, pemerintah kota Bogor harus lebih memperhatikan beberapa hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya pembangunan rumah sakit, menambah jalan, dan infrastruktur lainnya.

Di tengah situasi pandemi Covid-19, kondisi mendesak untuk membangun rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan bersama. Selain itu juga dibutuhkan sumber daya manusia untuk sektor kesehatan. Tujuannya agar dapat menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.

0 Komentar