Cabang Kantor Pos di Kabupaten dan Kota Bogor
01 September
Kasus paktek portitusi di wilayah puncak Bogor seringkali terjadi sebagaimana dibongkar oleh aparat kepolisian Polres Bogor belum lama ini. Peristiwa tersebut terungkap setelah aparat kepolisian Polres Bogor melakukan penggrebekan menangkap 4 pekerja PSK di Villa Megamendung, Kabupaten Bogor Jumat( 22/01).
Sejumlah PSk yang ditangkap dalam penggrebekan 22 bulan Desember di villa RMI, yaitu LL umur 17 tahun, SH usia 24 tahun, R 20 tahun dan DPS 31 tahun. Tidak hanya PSK dalam penggrebekan itu mucikari berinisial NO usia 35 tahun dan penjaga villa berinisial LS umur 33 tahun ikut ditangkap bersama 4 PSK.
Di tempat villa di Bogor disinyalir sebagai tempat praktek portitusi sejak lama dengan sering berpindah lokasi di tempat yang sama. Penggrebekan PSK berlangsung dramatis saat digrebeg justru ke 4 PSK sedang melayani pria hidung belang di villa Kabupaten Bogor.
Menariknya ketika PSK yang ditangkap !! Petugas menemukan fakta yang mengejutkan di antara mereka dijumpai berusia belasan tahun
Disisi lain keberadaan PSK telah diketahui masyarakat setempat sudah lama. Dari sinilah tempat villa di Kabupaten Bogor banyak pria hidung belang mencari kepuasan di wisata tersebut.
Maraknya praktek portitusi di villa puncak Kabupaten Bogor terus berkembang apalagi menjamurnya hotel dan villa di daerah itu. Jumlah hotel dan villa di kawasan puncak terus bertambah membuat para PSK leluasa bergerak dan bekerja mencari pria hidung belang.
Aktifitas praktek portitusi demikian marak yang tidak lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan bekerja sebagai PSK.
Entah mengapa para PSK pekerjaannya seperti itu? Apakah mereka tidak memiliki ketrampilan dan pekerjaan lain hingga profesi PSK jadi pilihan. Berdasar informasi yang diperoleh di daerah puncak Bogor memang sejak lama dijadikan sebagai tempat lokalisasi PSK.
Sejumlah tempat di daerah ini, seperti: Megamendung, Cibogo dan gang Semen pada tahun 90-an telah lama sebagai lokalisasi PSK. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan lokalisasi PSK puncak Bogor berdiri? Yang jelas di daerah itu dulunya disebut lokasi pabrik semen, merah, sehingga dinamakan gang semen.
Komplek gang Semen yang ditemukan sebagai lokasi lokalisasi PSK merupakan bangunan rumah tinggal bertingkat letaknya berdempetan dan saling berhadapan. Kawasan lokalisasi PSK yang ditemukan aparat polisi Bogor seperti komplek pertokoan. Sebagian besar orang tidak akan mengetahui kalau lokasi tersebut lokasi PSK, karena kesannya komplek pertokoan
Umumnya pekerja PSK di lokalisasi berusia remaja berkisar 20-30 tahun, dengan tarif Rp 500.000. Tidak hanya komplek PSK didaerah itu ditemukan sebuah hotel yang disinyalir sebagai tempat melayani pria hidung belang
Tahun 2009 lokalisasi Semen sempat ditutup oleh Bupati Bogor Rahmat Yasin. Namun, lokalisasi malah pindah lokasi gang Sempit dan Gang Bengkel.
Lokalisasi seperti ini akhirnya kembali marak muncul disejumlah tempat lokalisasi baru di Gang Semen di villa Kabupaten Bogor sebagaimana ditemukan oleh aparat Polsek Bogor belum lama ini.
Selain marak lokalisasi di puncak Bogor, ada inovasi baru dalam bisnis tersebut, yaitu paket kawin kontrak yang telah berkembang tahun 2014 dengan tarif 500 ribu sampai 5 juta. Sisi lain yang tak kalah menarik dijumpai PSK asal Maroko yang ikut terlibat dalam lokalisasi di Villa Kabupaten Bogor.
0 Komentar