Polres Inspeksi Lagi Jaringan Prostitusi di Puncak

Kasus paktek portitusi di wilayah puncak Bogor seringkali terjadi sebagaimana dibongkar oleh aparat kepolisian Polres Bogor  belum lama ini.  Peristiwa tersebut terungkap  setelah aparat kepolisian Polres Bogor melakukan penggrebekan menangkap 4 pekerja PSK di Villa Megamendung, Kabupaten Bogor Jumat( 22/01).

Praktek Prostitusi Sejak Lama

Sejumlah PSk yang ditangkap dalam penggrebekan 22 bulan Desember di villa RMI, yaitu LL umur 17 tahun, SH usia 24 tahun, R 20 tahun dan DPS 31 tahun.  Tidak hanya PSK  dalam penggrebekan itu mucikari  berinisial NO usia 35 tahun dan penjaga villa berinisial LS umur 33 tahun ikut ditangkap bersama 4 PSK.

Di tempat villa di Bogor disinyalir sebagai tempat praktek portitusi sejak lama dengan sering berpindah lokasi di tempat yang sama. Penggrebekan PSK berlangsung dramatis  saat digrebeg justru ke 4 PSK sedang melayani pria hidung belang di villa Kabupaten Bogor.

Menariknya ketika  PSK yang ditangkap !! Petugas  menemukan fakta yang mengejutkan di antara mereka dijumpai berusia belasan tahun 

Disisi lain keberadaan PSK telah diketahui masyarakat setempat sudah lama. Dari sinilah tempat villa di Kabupaten Bogor banyak pria hidung belang mencari kepuasan di wisata tersebut.

Jumlah Hotel yang Mempengaruhi Prostitusi

Maraknya praktek  portitusi di villa puncak Kabupaten Bogor terus berkembang apalagi menjamurnya hotel dan villa di daerah itu. Jumlah hotel dan villa di kawasan puncak terus bertambah membuat para PSK leluasa bergerak dan bekerja mencari pria hidung belang.

Aktifitas praktek  portitusi demikian marak yang tidak lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan bekerja sebagai PSK.

Entah mengapa para PSK pekerjaannya seperti itu? Apakah mereka tidak memiliki ketrampilan dan pekerjaan  lain hingga  profesi PSK jadi pilihan. Berdasar informasi yang diperoleh di daerah puncak Bogor memang sejak lama dijadikan sebagai tempat lokalisasi PSK.

Sejumlah tempat di daerah ini, seperti: Megamendung, Cibogo dan gang Semen  pada tahun 90-an telah lama sebagai lokalisasi PSK. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan lokalisasi PSK puncak Bogor berdiri? Yang jelas di daerah itu dulunya disebut lokasi pabrik semen,  merah, sehingga dinamakan gang semen.

Komplek gang Semen yang ditemukan sebagai  lokasi lokalisasi PSK merupakan bangunan rumah tinggal bertingkat letaknya berdempetan dan saling berhadapan. Kawasan lokalisasi PSK yang ditemukan aparat polisi Bogor seperti komplek pertokoan. Sebagian besar orang  tidak akan mengetahui kalau lokasi tersebut lokasi PSK, karena kesannya komplek pertokoan

PSK Dari Berbagai Latar Belakang dan Tarif

Umumnya pekerja PSK di lokalisasi berusia remaja berkisar 20-30 tahun, dengan tarif Rp 500.000. Tidak hanya komplek PSK didaerah itu ditemukan sebuah  hotel yang disinyalir sebagai tempat melayani pria hidung belang

Tahun 2009 lokalisasi Semen sempat ditutup oleh Bupati Bogor Rahmat Yasin. Namun, lokalisasi malah pindah lokasi gang Sempit dan Gang Bengkel.

Lokalisasi seperti ini  akhirnya  kembali marak muncul disejumlah tempat lokalisasi  baru di Gang Semen di villa Kabupaten Bogor sebagaimana ditemukan oleh aparat Polsek Bogor belum lama ini.

Selain marak lokalisasi di puncak Bogor, ada inovasi baru dalam bisnis tersebut, yaitu paket kawin kontrak yang telah berkembang tahun 2014 dengan tarif  500 ribu sampai 5  juta. Sisi lain yang tak kalah menarik dijumpai PSK asal Maroko yang ikut terlibat  dalam lokalisasi di Villa Kabupaten Bogor. 

0 Komentar