Aturan Ganjil Genap Bogor Tidak Berlaku pada Long Weekend Pekan Ini

Aturan ganjil genap Bogor bagi kendaraan bermotor pada long weekend kembali tidak diberlakukan pemerintah Kota Bogor di akhir pekan ini. Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk memberi relaksasi bagi pengusaha, relaksasi dilakukan sesudah mengamati angka Covid-19 di kawasan Kota Bogor terus membaik. 

Menurut Bima Arya, ditiadakannya kebijakan ganjil genap bertujuan untuk memulihkan perekonomian masyarakat, serta evaluasi terhadap perkembangan kasus virus Covid-19. Karena perkembangannya baik, maka pemerintah Kota Bogor memutuskan untuk tidak memberlakukan kebijakan ganjil genap pada long weekend pekan ini. 

Penyebab Tidak Diberlakukan pada Libur Panjang Pekan Ini

Wali Kota Bogor mengungkapkan alasan kebijakan ganjil genap Bogor kembali tidak diberlakukan saat libur panjang atau long weekend pekan ini. Menurut Bima Arya selaku Wali Kota Bogor mengatakan, pihaknya masih membutuhkan data yang digunakan untuk analisa terkait dengan angka Covid-19. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Bima Arya, hari Selasa (09/03), setelah rapat penanganan Covid-19 di Kota Bogor bersama Forkopimda Kota Bogor. 

Memperkuat Pengawasan pada Lapangan 

Menurut Bima, walaupun ganjil genap Bogor tidak diberlakukan akhir pekan ini, pengawasan di lapangan akan diperkuat Satgas Covid-19 Kota Bogor. Hal ini bertujuan agar kerumunan serta tingkat resiko penularan virus Covid-19 tetap menurun.

Walaupun kebijakan ganjil genap tidak diberlakukan, masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Tim pemburu pelanggar PPKM beserta Car Free Crowd, tetap melakukan patroli untuk menindak, jika pelanggaran protokol kesehatan terjadi. 

Misalnya, pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi seperti adanya kerumunan di Kota Bogor. Bima Arya mengungkapkan, meskipun kebijakan ganjil genap tidak berlaku, bukan berarti adanya relaksasi total. 

Justru, pemerintah Kota Bogor akan memperkuat area lapangannya. Lapangan diperkuat untuk manajemen traffic-nya, serta manajemen kerumunannya, nantinya terus berkeliling untuk mengatur kerumunan, traffic, dan lainnya. 

Untuk aturan mengenai kewajiban menunjukkan surat berisi rapid antigen masih berlaku hingga kini pada kawasan wisata. Tetap diberlakukan pembatasan bagi suatu lokasi dengan persentase 50% pengunjung, pembatasan juga tetap ada pada area rumah makan. 

Jadi, aturan PPKM, seperti kapasitas pengunjung sebanyak 50% pada sektor usaha, pemeriksaan surat rapid antigen pada tempat wisata masih berlaku. Perbedaanya, hanya aturan ganjil genap yang tidak berlaku, sedangkan aturan lain masih berlaku, hal tersebut berdasarkan keterangan Bima Arya. 

Peningkatan Ekonomi Masyarakat 

Bima Arya juga mengatakan, adanya peningkatan perekonomian masyarakat ketika kebijakan ganjil genap tidak berlaku di akhir pekan kemarin. Berdasarkan data-data, tren Covid-19 di Kota Bogor terus mengalami penurunan. 

Menurut Bima Arya, berdasarkan hasil pengamatan fenomena di lapangan kemarin, sedikit relaksasi terjadi, pergerakan ekonomi membaik. Serta kunjungan ke pasar juga membaik karena tiada kebijakan ganjil genap, resto, rumah makan, maupun hotel relatif tidak berbeda. 

Data-data dalam kurun waktu satu pekan kemarin mengungkapkan tren pada kawasan Kota Bogor terus mengalami penurunan. Sesekali terjadi fluktuasi, namun terus menurun saat ini, serta kemarin angka pertambahan kasus positif Covid-19 berada pada angka 39. 

Selain itu, tingkat ketersediaan tempat tidur juga mengalami penurunan, tingkat kematian turun, bahkan tingkat kesembuhan pun meningkat. Menurut Bima Arya, angkanya bagus semua. 

Kebijakan ganjil genap Bogor tidak diberlakukan oleh pemerintah Kota Bogor pada libur panjang pekan ini. Dalam dua pekan terakhir, pemerintah Kota Bogor tidak memberlakukan aturan ganjil genap untuk kendaraan bermotor.

Pemerintah Kota Bogor juga masih membutuhkan data tambahan untuk menganalisis angka Covid-19. Perkembangan kasus Covid-19, merupakan penentu kebijakan lanjutan mengenai ganjil genap selanjutnya. 


0 Komentar