Kepala Disperindag: Stok Beras di Lumbung Kabupaten Bogor Masih Aman

Nuradi selaku Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) mengatakan bahwa stok beras di Kabupaten Bogor masih aman. Hal tersebut diungkapkan oleh Nuradi, Rabu (24/03), jadi stok beras di Kabupaten Bogor masih dikategorikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pemerintah pusat memang merencanakan impor beras, belum lama ini. Namun kebijakan tersebut dikomentari Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bogor, sebagai hal yang mubazir, karena lumbung padi di wilayahnya aman. 

Ridwan Kamil juga mengungkapkan penilaiannya mengenai kebijakan impor beras, menurutnya lebih baik pemerintah pusat menyerap beras di wilayah Indonesia. Bahkan, Jawa Barat mengalami surplus beras 322 ribu ton, hingga April 2021, ketika panen raya, maka beras yang dihasilkan melimpah. 

Menurut Emil, banjir beras impor dapat menyebabkan jatuhnya harga beras petani lokal, sehingga tidak terserap pasar. Berikut ini rangkuman berita mengenai persediaan beras di Kabupaten Bogor. 

Rencana Impor Beras 

Belum lama ini, pemerintah pusat berencana mengimpor beras, Nuradi memilih tidak mengomentari  rencana impor yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan. Menurutnya, soal impor beras menjadi kewenangan pemerintah pusat, bukan kewenangan pemerintah daerah.  

Nuradi mengungkapkan, jika suatu saat terjadi kekurangan beras, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan menjalin kerja sama. Dimana kerja sama tersebut akan terjalin dengan beberapa daerah lain di Jawa Barat, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat. 

Selain itu, jika kekurangan stok beras, Pemkab Bogor juga meminta ke Bulog, jadi pemerintah daerah fokus pada hal tersebut. Masalah impor merupakan ranah kerja pemerintah pusat, hal tersebut berdasarkan keterangan dari Nuradi. 

Dinilai Tindakan yang Mubazir 

Sementara, Agus Salim selaku Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bogor memberikan penilaiannya terhadap wacana impor beras. Menurutnya, perencanaan impor beras oleh pemerintah pusat adalah hal mubazir, karena cadangan pangan di Indonesia kondisinya normal untuk saat ini. 

Dirinya juga mengungkapkan bahwa lumbung padi di Kabupaten Bogor masih tergolong aman. Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat memberikan penilaian yang hampir serupa mengenai kebijakan impor beras oleh pemerintah pusat. 

Pria yang disapa Emil itu mengungkapkan, daripada pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan impor beras, lebih baik membeli beras ke petani Indonesia. Khususnya menyerap beras yang berada di wilayah Jawa Barat. 

Surplus Beras di Jawa Barat 

Ridwan Kamil juga menyatakan bahwa, sampai April 2021, wilayah Jawa Barat tercatat mengalami surplus beras sebanyak 322 ribu ton. Bahkan, panen raya sebentar lagi akan tercapai, yang nantinya akan menghasilkan beras yang melimpah. 

Menurut Emil, jika banjir beras impor terjadi, bisa menyebabkan harga beras petani lokal mengalami kejatuhan, serta tidak terserap oleh pasar. Ridwan Kamil juga mengingatkan pada semua pihak bahwa, jangan sampai impor beras menjadi ancaman bagi kesejahteraan petani.

Derajat serta martabat petani tengah diangkat melalui berbagai program yang dirancang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Ridwan Kamil juga mengusulkan kepada pemerintah untuk menunda beras impor, namun memaksimalkan produksi beras Jawa Barat yang melimpah. 

Arif Satria selaku Rektor Institut Pertanian Bogor mengungkapkan bahwa jumlah persediaan beras dalam data Badan Pusat Statistika (BPS) masih cukup. Jadi, tidak ada alasan untuk melakukan impor beras, mengingat jumlah persediaan beras tercukupi.

Stok beras di Kabupaten Bogor masih dikategorikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika kekurangan beras terjadi, Pemkab Bogor akan menjalin kerja sama dengan beberapa daerah di Jawa Barat, serta minta ke Bulog. 

0 Komentar