Kurangi Volume Sampah, DLH Kota Bogor Olah Sampah Manfaatkan TPS3R

DLH Kota Bogor olah sampah dengan mengupayakan pemanfaatan sampah agar volume sampah yang dibuang ke TPA Galuga dapat dikurangi. Febi Darmawan mengatakan, TPS3R dapat mengurangi sampah yang dibuang ke Galuga secara signifikan, bahkan Kota Bogor memiliki TPS3R sebanyak 27. 

Menurut Febi Darmawan selaku Kepala Bidang DLH Kota Bogor, reduksi sampah skala kewilayahan dapat dilakukan melalui TPS3R.

Misalkan, Kayumanis memiliki skala 300 KK, pengurangannya memang dari skala tersebut, tetapi tetap ada reduksi sampah yang tidak dapat dipilah. Sampah yang tidak bisa dipilah akan dibawa ke Galuga, hal tersebut diungkapkan Febi Darmawan pada, Selasa (30/03). 

Febi juga mengatakan hasil reduksi sebesar 15%, sampah yang tersisa dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah plastik dibawa ke Basiba. Sosialisasi agar masyarakat mau memilah serta mengolah sampahnya dari rumah, terus dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor. 

Pengolahan Sampah Terpadu 

Febi Darmawan selaku Kepala Bidang DLH Kota Bogor mengungkapkan bahwa beberapa wilayah telah mempunyai pengolahan sampah terpadu dengan TPS3R. DLH Kota Bogor olah sampah dengan menggalakan masyarakat secara masif.

Agar masyarakat dapat mengelola sampah dengan lalat bsf atau larva, yang akan menghasilkan maggot. Menurut Febi, TPS3R memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mengurangi sampah yang dibuang ke Galuga. 

TPS3R merupakan singkatan dari Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle, program ini berjalan dengan menjemput sampah dari setiap rumah. Selain itu, ada aktivitas memilah sampah, serta mengelola sampah organik menjadi kompos. 

Jumlah TPS3R di Kota Bogor 

TPS3R yang dimiliki oleh Kota Bogor sebanyak 27, melalui TPS3R sampah dapat direduksi pada skala kewilayahan. Contohnya, skala pada TPS3R Kayumanis yaitu 300 KK, pengurangannya hanya dari skala itu.

Namun, reduksi sampah yang tidak bisa dipilah tetap ada, jadi yang tidak bisa dipilah akan dikirim ke Galuga. Berdasarkan keterangan dari Febi Darmawan, Selasa (30/03), dirinya juga menyatakan bahwa hasil reduksi hanya sebesar 15%. 

Menurutnya, sisa sampah tersebut, dapat diolah menjadi kompos atau yang lainnya, sedangkan sampah plastik dibuang ke Basiba. Pada tahun 2020, Kota Bogor mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Galuga sebanyak 16%, dari 650 ton sampah per harinya. 

Karena hal tersebut, Pemerintah Kota Bogor memperoleh penghargaan dalam Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021. 

Sosialisasi Kepada Masyarakat 

Febi mengungkapkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat dalam rangka DLH Kota Bogor olah sampah. Sosialisasi tersebut dilakukan agar masyarakat bersedia memilah dan mengelola sampahnya dari rumah.

Berdasarkan keterangan Febi, sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berkisar 500-600 ton per hari. Sampah tersebut didominasi oleh sampah rumah tangga, sedangkan sampah dari tempat usaha hanya sekian persen. 

Dukungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap penurunan sampah di TPA, mengolah atau mengurangi sampah (reduksi) dimulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab jika dilakukan maka sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) bisa berkurang. 

Cara mereduksi sampah yaitu, sampah anorganik lewat bank sampah, serta sampah organik yang dikelola menjadi budidaya manggot serta pupuk. Hal tersebut diungkapkan oleh Deni Wismanto selaku Kepala Dinas DLH Kota Bogor. 

Upaya memanfaatkan sampah untuk mengurangi volume pembuangan sampah di TPA Galuga,  merupakan cara DLH Kota Bogor olah sampah. TPS3R dinilai mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Galuga dengan signifikan.   

0 Komentar