Penggunaan Air Bawah Tanah (ABT) Berlebihan di Bogor Bahayakan Lingkungan

Humas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Dewi Puspitasari mengatakan dengan tegas bahwa perumda sangat tidak menyarankan masyarakat menggunakan penggunaan air bawah tanah.

Meski begitu, jelas Dewi, apabila masyarakat tetap mengkonsumsi air bawah tanah, maka harus tetap dilakukan pengecekan untuk kadar ABT itu sendiri. Hal ini tak lain adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat dari air yang dikonsumsi serta menjamin ABT. 

ABT di Kota Bogor

Dewi meminta warga yang tetap menggunakan ABT agar berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup atau yang disingkat DLH terlebih dahulu untuk mengetahui ABT ini tercemar atau tidak. Termasuk untuk mengetahui bagaimana kualitas air, apakah sesuai Permenkes atau sebaliknya. 

Pengambilan air dengan volume yang cukup banyak dan dalam kurun waktu yang lama juga bisa menyebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah menimbulkan terjadinya penurunan muka tanah. Hal itu bisa mengakibatkan terjadinya genangan air, intrusi air laut, sekaligus bisa menyebabkan rusaknya infrastruktur. Sedangkan untuk intrusi air laut karena masuknya air ke pori-pori batuan juga bisa menyebabkan pencemaran air dalam tanah.

Dampak ABT Berlebihan Bagi Lingkungan 

Selain penjelasan singkat dk atas, penggunaan air bawah tanah sexara berlebihan juga mengakibatkan hal-hal berikut.

Pertama, penurunan muka tanah bisa mengakibatkan penurunan dataran tanah. Ini berarti sebagian besar daerah pesisir atau daerah yang dekat dengan lautan bisa saja terendam air laut

Kedua, mengakibatkan adanya ruang kosong dalam tanah, sehingga akan menimbulkan amblesnya permukaan tanah. Hal ini dapat mempengaruhi bangunan yang ada di atasnya, seperti terjadi kemiringan bangunan dan penurunan konstruksi jembatan sehingga air lama kelamaan dapat menyentuh jembatan tersebut

Dampak selanjutnya yaitu adanya intrusi air laut yang menjadikan air tawar yang ada bisa saja digantikan air laut. Kerugian dari rusaknya infrastruktur bangunan, jembatan dan utilitas kerugiannya bisa sampai tidak terhingga.

Contoh Kasus Penanganan Penggunaan Air Bawah Tanah Berlebih di Kota Lain

Keterbatasan layanan PDAM memaksa industri pariwisata di Bali menggunakan ABT sebagai sumber air bersih. Hal ini membawa dampak yang tidak baik bagi lingkungan sekitar. Pasalnya, eksploitasi atau penyedotan ABT berlebihan bisa mengancam terjadinya intrusi air laut, yang mana sudah dijelaskan di atas. Oleh sebab itulah, Pemkab Badung pun kini gencar mengurangi penggunaan ABT atau sumur bor.

Direktur PDAM Tirta Mangutama Badung yaitu I Ketut Golak mengaku bahwa PDAM akan berupaya melayani semua kebutuhan masyarakat sekaligua untuk industri pariwisata agar bisa menekan penggunaan ABT. Sekarang ini memang masih banyak masyarakat dan industri pariwisata seperti hotel di wilayah Badung Selatan yang belum terjamah oleh layanan PDAM. 

Selama ini industri pariwisata dan lain-lain, menggunakan ABT karena jangkauan layanan PDAM tidak sampai ke sana. Namun, sekarang PDAM sudah memperluas layanan. Untuk itu, bagi daerah yang sudah terjangkau layanan PDAM tidak diperbolehkan lagi menggunakan ABT.

Berdasarkan pendataan Dinas Pariwisata BBadung tahun 2016, jumlah industri pariwisata yang ada di Gumi Keris yaitu 217 hotel berbitang, 323 hotel non bintang, 11 kondotel, 84 vila, 2.009 pondok wisata, ditambah dengan 144 rumah sewa, 7 bar, 346 restoran, 185 rumah makan, 159 spa, 6 karaoke, 15 live musik dan 12 rumah kos. Selain itu juga terdapat beberapa objek wisata yang sama-sama membutuhkan air yang jumlahnya tentulah tidak sedikit, seperti sarana permainan air serta kolam renang.

Selain untuk keperluan rumah tangga dan industri rumahan, konsen PDAM saat ini adalah untuk melayani sarana akomodasi wisata dan masyarakat yang ada di Badung Selatan, demikian penjelasan Ketut Golak. 

Jadi, Penggunaan Air Bawah Tanah ini bisa juga disebut eksploitasi tanah, yang tidak hanya sekali dua kali terjadi. Namun sebelumnya juga pernah ada. Solusi untuk masalah tersebut adalah dengan menggunakan jasa PDAM yang sekarang sudah memiliki jaringan yang tersebar luas dimana-mana. 

 

0 Komentar