Dinas Pendidikan Kota Bogor Tunda Pelaksanaan PTM, Ada Kasus Baru, Sekolah Ditutup
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor memutuskan mengundur jadwal pelaksanaan uji coba kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang seharusnya digelar pada Senin (24/5). Rencananya jadwal kegiatan PTM baru dilaksanakan pada Senin (31/5).
“SAYA sudah lapor ke pak wali, pak wali minta diundur dulu dan dimatangkan kembali persiapannya. (Digelar) Mulai (tanggal) 31 nanti atau Senin depan,” kata Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi, usai bertemu Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Balai Kota Bogor, Senin (24/5).
Menurutnya, pelaksanaan PTM ini baru sebatas tahap uji coba. Rencananya hanya berlangsung dua pekan. “Sampai dua pekan. Nanti setelah digelar baru kita evaluasi apakah dipatenkan atau bagaimana?” ujarnya.
Tak hanya itu, sambung Hanafi, sekolah yang menggelar uji coba PTM cukup terbatas. Di mana pihaknya hanya mengambil sampling dari sekolah tingkat SD dan SMP. “Saya hanya mengambil sampling 37 SMP, 20 negeri dan 17 swasta. Sedangkan untuk SD hanya satu sekolah per kecamatannya. Jadi, total enam sekolah untuk tingkat SD,” ujarnya.
“Siswa yang ikut PTM hanya kelas 7 dan 8. Kenapa kelas 9 tidak, karena kelas 9 sudah nonaktif, mereka sudah proses ke SMA. Yang SD pun hanya kelas atas, seperti kelas 4 dan kelas 5. Kalau kelas 6 nya sudah proses ke SMP,” sambungnya.
Soal jam belajar, tambah Hanafi, durasinya hanya berlangsung tiga jam dan dilaksanakan bergantian dengan cara dibagi. Termasuk materi pembelajaran hanya lebih mengenalkan terkait Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Jadi, uji coba ini tidak dulu proses belajar mengajar di kelas, tapi lebih ke Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Waktunya hanya 3 jam. Kalau disamakan nanti terjadi penumpukan. Intinya, materi yang diberikan esensi yang pokok-pokok dan sebagainya,” bebernya.
Meski demikian, Hanafi menambahkan, jumlah sekolah yang melaksanakan uji coba PTM masih bisa bertambah. Sebab, verifikasi masih terus berjalan dari dan hingga uji coba PTM dilaksanakan. “Diusahakan berjalan dan tidak menutup kemungkinan minggu depan bisa saja bertambah,” tuturnya.
Hanafi juga memastikan bakal langsung menutup sekolah jika ditemukan kasus Covid-19. Hal itu diungkapkan menyusul Kota Bogor bakal menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (31/5). “Kalau selama uji coba ada satu kasus saja terbukti anak terpapar (Covid-19). Terlepas tracing dari mana saya tutup. Sudah saya laporkan ke pak wali dan sudah disetujui,” katanya. Meski demikian, sekolah yang ditutup tidak semuanya, melainkan hanya sekolah yang berkaitan.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan, mengingatkan agar Disdik Kota Bogor memperhatikan protokol kesehatan (prokes) di setiap sekolah yang akan melakukan uji coba PTM. Apalagi, Kota Bogor berencana menggelar uji coba PTM di 37 SMP yang terdiri dari 20 SMP negeri dan 17 SMP swasta serta 36 SD yang terbagi menjadi enam di masing-masing kecamatan.
“Karena akan dilakukan uji coba, kami ingin mendapatkan informasi terlebih dulu seperti apa mekanismenya. Tadi saya sampaikan agar protokol kesehatan dipastikan betul. Kalau ada satu kasus positif di sekolah, otomatis akan ditutup sekolahnya selama uji coba berlangsung,” kata Mohan.
Dalam kesempatan ini, politisi Gerindra itu juga menekankan bahwa orang tua tidak perlu takut atau merasa terbebani jika tidak memberikan izin anaknya untuk mengikuti PTM. Sebab, orang tua masih memiliki hak untuk tidak mengizinkan anak-anaknya mengikuti PTM. “Yang paling penting siswa itu sebenarnya tidak diwajibkan dan orang tua murid boleh tidak mengizinkan tidak mengikuti PTM dengan membuat surat pernyataan,” jelasnya.
Dalam uji coba PTM mendatang, sambung dia, sistemnya akan menggunakan belajar secara bergantian. Di mana dari dua pekan jadwal uji coba PTM akan dibagi menjadi 50 persen dari jumlah siswa dalam satu kelas yang akan mengikuti belajar dalam kelas setiap pekannya.
Hal itu agar Disdik dan DPRD Kota Bogor bisa lebih fokus dalam melakukan pengawasan. “Kita sudah berkomunikasi dengan kadis (kepala dinas, red) bahwa saat ada jadwal pasti kita akan membantu disdik melakukan evaluasi,” tukasnya.
Sumber: Metropolitan.id
0 Komentar