Pembangkit Listrik Panas Bumi di Gunung Salak Dikembangkan untuk Sumber Listrik di Bogor


Pemerintah Kabupaten Bogor mendukung pengembangan energi panas bumi oleh Star Energy Geothermal Salak (SEGS) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimum Salak (TNGHS).

Energi terbarukan ini merupakan energi yang dihasilkan dari interaksi panas batuan dengan air yang mengalir di sekitarnya.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam Kabupaten Bogor, Budi Cahyadi Wiryadi mengatakan, pengembangan energi panas bumi akan terus digenjot untuk pemanfaatan sumber pembangkit listrik utama.

"Ini energi terbarukan, bukan energi yang habis pakai, jadi bisa diperbaharui lagi. Karena itu bisa memberi manfaat berupa bonus produksi untuk Pemkab Bogor," kata Budi di Cibinong, Kamis (24/6/2021).

Karena itu, pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP tersebut bisa memberi sumber listrik untuk seluruh wilayah Bogor. Budi menyebut, sejauh ini bonus produksi yang diterima oleh Pemkab Bogor dari SEGS setiap triwulan dalam setahun.

"Transaksi terakhir yang diterima oleh Pemkab Bogor yaitu periode Desember 2020 hingga Februari 2021," ujarnya.

Dia mengatakan, bonus produksi tersebut diatur oleh Pemkab Bogor, dengan komposisi 70 persen untuk desa-desa di Kecamatan Pamijahan. Sedangkan untuk 30 persen sisanya dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"70 persen itu dikelola langsung para kades. Sementara yang 30 persen penggunaannya tergantung dari pembangunan yang dilakukan oleh SKPD di wilayah itu, yang 30 persen itu tetap larinya untuk Pamijahan juga," terangnya.

Sementara itu, Manajer Komunikasi Star Energy Geothermal Ltd, Iwan Azof menyebutkan bahwa pihaknya berencana melakukan kegiatan pengeboran atau drilling sumur tambahan yang akan mulai dikerjakan pada akhir Juli 2021 hingga Januari 2022 mendatang.

Sebelum pelaksanaan, SEGS telah melakukan sosialisasi di Kantor Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor pada Senin, 21 Juni 2021. Sosialisasi dihadiri oleh Muspika dan perwakilan dari sejumlah elemen masyarakat.

Selain itu juga telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di Dusun Cigarehong, Desa Purwa Bakti, Kecamatan Pamijahan, Selasa, 22 Juni 2021.

"Kegiatan sosialisasi ini guna membahas rencana kegiatan drilling yang akan dilakukan oleh SEGS guna menjaga pasokan uap lapangan salak. Hal ini penting untuk mempertahankan produksi energi listrik PLTP Salak sebesar 377 MW yang disalurkan ke masyarakat dan dunia usaha. Kami sangat mengapresiasi sosialisasi hari ini yang berjalan lancar dan masukan konstruktif dari masyarakat kepada kami," kata Iwan.

SEGS memastikan, aktivitas tersebut tidak memberi dampak bagi lingkungan dan keselamatan masyarakat sekitar. Yang jelas, kata dia, tidak akan mempengaruhi kapasitas air sumur warga atau menyebabkan gempa bumi.

"Kita pastikan tidak memberi dampak buruk karena berada pada kedalaman 1,5 hingga 3 kilometer dari permukaan tanah. Selain itu, manajemen SEGS juga memastikan bahwa kegiatan drilling ini dilaksanakan dengan menerapkan SOP prokes secara ketat guna menghindari penularan Covid-19 di kalangan pekerja," terangnya.

Kegiatan drilling ini diperkirakan akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dalam bentuk penyediaan tempat tinggal bagi pekerja, makanan, penyediaan bahan baku. Bahkan juga tidak menutup kemungkinan dapat menyediakan kesempatan kerja non skill bagi warga sekitar proyek.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari masyarakat, Muspida dan Muspika, TNI dan Polri sehingga operasional PLTP Salak ini dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kami optimistis dengan dukungan dan doa dari Bapak Ibu sekalian, kegiatan drilling yang akan kami lakukan dapat berjalan dengan lancar,” ungkap Iwan.

Sumber: Kompas

0 Komentar