Server Diretas, Disdukcapil Kota Bogor Alihkan Pelayanan Jadi Manual


Dinas Kependudukan dan Catatam Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor menyesalkan adanya dugaan peretasan terhadap server data. Sesuai arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), untuk sementara server data dinonaktifkan.

"Saya sangat sedih karena terinformasikan bahwa data kependudukan Kota Bogor termasuk data yang diretas oleh hacker. Tentunya sesuai arahan Bapak Dirjen, pada saat itu juga harus mematikan seluruh layanan yang terhubung terkoneksi internet publik," kata Kadisdukcapil Kota Bogor Sujatmiko Baliarto kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).

Kemudian, pihaknya diminta memperkuat sistem server dan pengamanan. Hal itu terus dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"Arahan beliau (Dirjen) agar memperkuat sistem server dan pengamanan dan itu juga terus kami lakukan tentunya supaya mengantisipasi ke depan agar tidak lagi dan tidak bisa kebobolan," tambahnya.

Sehubungan dengan itu, lanjut Sujatmiko, layanan kependudukan dan catatan sipil Kota Bogor hanya bisa dilayani secara offline atau manual. Kendati begitu, pelayanan tetap berjalan normal.

"Tentu layanan online Si Kancil berlari yang selama ini membantu masyarakat, tentunya ini sesuai arahan pak Dirjen berdampak kita matikan. Untuk sementara waktu, tentunya untuk layanan bisa dialihkan hanya secara offline. Bisa langsung ke layanan kita. Insya Allah tetap memberikan layanan terbaik, baik di kecamatan, DMPP, dan Disdukcapil," ungkapnya.

Masyarakat diminta tidak perlu khawatir karena sudah ada langkah cepat penanganan. Sejauh ini, pihaknya juga belum mendapat laporan dari masyarakat Kota Bogor yang merasa dirugikan maupun lainnya terkait dugaan peretasan server.

"Kami tidak tahu persis (kerugian) karena terinformasikan dihack pemanfaatan oleh oknum tertentu kita juga belum tahu tetapi sejauh ini belum ada laporan. Masyarakat tidak perlu khawatir karena langkah cepat dari Dirjen tentunya data mudah-mudahan belum terjual karena segera kita matikan. Antisipasi cepat memerintahkan mematikan (server) itukan juga upaya yang cepat agar data yang dijual belum tereksekusi dengan baik," tutup Nurjatmiko.

Seperti diberitakan sebelumnya, server di empat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) diduga telah menjadi target serangan peretas jahat. Empat Disdukcapil tersebut yakni Kabupaten Malang, Pemerintah Kabupaten Subang, Pemerintah Kota Bogor, dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah mengatakan hal itu sudah dapat diatasi sejak pekan lalu. "Sudah teratasi sejak pekan lalu. Pekan lalu sudah kita mitigasi risiko yaitu dengan mematikan jaringan yang menggunakan internet publik untuk layanan online, agar diperkuat dengan firewall dan sistem pengamanan lainnya," katanya, Senin (7/6/2021).

Dia mengatakan, telah mengevaluasi layanan di empat disdukcapil karena kurangnya pengamanan terhadap data. "Empat layanan online dukcapil tersebut saya evaluasi karena kurang secure dalam aspek pengamanan data," tutur Zudan.

Sumber: okezone

0 Komentar