Hutan Kota di Alun-Alun Kota Bogor Mulai Dibangun
Proses pembangunan Alun-alun Kota Bogor di eks Taman Topi, Jalan Kapten Muslihat, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mencatatkan deviasi positif di angka 5 persen. Pada pekan ke lima, pengerjaan proyek alun-alun tengah fokus pada pembangunan segmen 1, yakni hutan kota.
Kepala Bidang Pertamanan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Dekorasi Kota, pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacki, mengatakan, pihaknya terus memantau progres pengerjaan proyek alun-alun yang menjadi salah satu pembangunan strategis di Kota Bogor. Sebab, proyek ini memakan anggaran sebesar Rp 14,2 miliar melalui bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“(Alun-alun) progres minggu kelima sudah mencapai 5 persen lebih, deviasinya positif,” kata Irfan dikonfirmasi, Ahad (25/7).
Irfan mengatakan, angka deviasi positif tersebut sudah melebihi target yang direncanakan, yakni sebesar 2 persen. Pembangunan Alun-alun Kota Bogor ini memiliki masa kerja selama 180 hari atau enam bulan ke depan. Jika melihat perkembangan pembangunan dengan baik, dipastikan Alun-alun Kota Bogor bisa selesai tepat waktu.
Dalam pembangunan alun-alun ini, akan ada empat segmen. Pertama, segmen tersebut akan dibangun mulai dari zona botani, atau area hutan kota. Kemudian, zona plaza utama.
“Lalu, ada zona religi yang akan menjadi area pelataran Masjid Agung, dan zona rekreasi atau area penunjang mulai dari area olahraga, area bermain, dan lain-lain,” ujar dia.
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan, detail engineering design (DED) yang digunakan untuk pembangunan Alun-alun Kota Bogor masih sama seperti yang sudah ada sejak 2019. Namun, akan ada pengerjaan pembangunan skybridge dari proyek jalur ganda kereta jalur Bogor-Sukabumi.
Saat ini Disperumkim Kota Bogor telah memasang gambar tiga dimensi. Dengan tujuan menyampaikan kepada masyarakat bagaimana hasil akhir dari alun-alun tersebut. “Jadi, bukan ada penyesuaian desain, tapi sinergitas sana. Menyinkronisasi terkait dengan wacana mau akan ada skybridge dari Stasiun Paledang sampai Stasiun Bogor,” kata Irfan.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, pemenang lelang dari proyek pembangunan Alun-alun Kota Bogor merupakan perusahaan asal Kabupaten Garut, Jawa Barat bernama PT Samudera Adi Nusantara.
Dedie menjelaskan, pembangunan alun-alun ini dinilai penting karena sejalan dengan program Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Barat, yakni proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi. Sehingga, ke depan tak hanya taman kota, dan fasilitas umum untuk melakukan pertemuan di Alun-alun Kota Bogor, tapi juga BTP Jawa Barat akan membangun skybridge yang akan terbentang dari Stasiun Kota Bogor, sampai ke Stasiun Paledang.
“Kita akan menata keseluruhan area untuk bisa waktunya bersamaan dengan selesainya jalur ganda Bogor-Sukabumi. Karena di situ juga akan ada skybridge antara Stasiun Kota Bogor sampai Stasiun Paledang. Jadi, kalau kita tidak tata bersama-sama, nanti pekerjaan-pekerjaan fisiknya malah tidak sinkron,” kata Dedie.
Selain itu, Dedie mengatakan, Pemkot Bogor juga akan menata beberapa titik area dan jalur pedestrian di Kota Bogor, yang selama ini ditempati para pedagang kaki lima (PKL). Misalnya, penataan kawasan Jalan Malabar yang kini mulai ditanami pohon. Dedie menuturkan, sebagian besar direlokasi ke Teras Suryakencana dan belakang kantor PDAM.
“Jadi, banyak titik-titik yang akan kita tata. Sebagian PKL sudah direlokasi ke Teras Suryakencana, selebihnya akan kita relokasi ke area di belakang PDAM. Sudah kita hitung pertimbangkan dan akan kita laksanakan,” kata dia.
Dedie menjelaskan, pembangunan alun-alun ini dinilai penting karena sejalan dengan program Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Barat, yakni proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi. Sehingga, ke depan tak hanya taman kota, dan fasilitas umum untuk melakukan pertemuan di Alun-alun Kota Bogor, tapi juga BTP Jawa Barat akan membangun skybridge yang akan terbentang dari Stasiun Kota Bogor, sampai ke Stasiun Paledang.
“Kita akan menata keseluruhan area untuk bisa waktunya bersamaan dengan selesainya jalur ganda Bogor-Sukabumi. Karena di situ juga akan ada skybridge antara Stasiun Kota Bogor sampai Stasiun Paledang. Jadi, kalau kita tidak tata bersama-sama, nanti pekerjaan-pekerjaan fisiknya malah tidak sinkron,” kata Dedie.
Selain itu, Dedie mengatakan, Pemkot Bogor juga akan menata beberapa titik area dan jalur pedestrian di Kota Bogor, yang selama ini ditempati para pedagang kaki lima (PKL). Misalnya, penataan kawasan Jalan Malabar yang kini mulai ditanami pohon. Dedie menuturkan, sebagian besar direlokasi ke Teras Suryakencana dan belakang kantor PDAM.
“Jadi, banyak titik-titik yang akan kita tata. Sebagian PKL sudah direlokasi ke Teras Suryakencana, selebihnya akan kita relokasi ke area di belakang PDAM. Sudah kita hitung pertimbangkan dan akan kita laksanakan,” kata dia.
Sumber: Republika
0 Komentar