Tembok Pemisah Stasiun Bogor dan Alun-Alun Dibongkar


Tembok pemisah yang sudah berdiri selama 30 tahun di antara Alun-Alun Kota Bogor dan Stasiun Bogor dibongkar. Pembongkaran itu merupakan salah satu upaya pengintegrasian kedua kawasan tersebut.

"Secara menyeluruh, pembangunan sudah berjalan 20 persen. Sehingga, Insya Allah pada Desember nanti bisa selesai. Setelah pembongkaran nanti tetap ada pemisahan meskipun terintegrasi, dan terasa mana aset PT KAI (Kereta Api Indonesia) mana aset milik alun-alun," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dalam keterangannya, Jumat (13/8/2021).

Pembongkaran tembok tersebut, lanjut Dedie, dilakukan untuk menyesuaikan keindahan desain dari Alun- Alun. Di luar itu, alasan perobohan tembok pembatas yang ada saat ini sudah termakan usia.

"Kebutuhan sekarang untuk membongkar tembok adalah tadi, menyesuaikan estetika desain taman yang sudah kita buat. Saat ini kan tertutup tembok seperti tidak terawat," jelasnya.

Setelah perobohan tembok, dengan bersamaan akan dibangun saluran air atau drainase. Pemerintah Kota Bogor, sambung Dedie, tak sedikit pun mengganggu aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Tetapi, harus saling memelihara. Apalagi nanti pembangunan akan terintegrasi dengan Masjid Agung," terangnya.

Untuk itu, Dedie juga tak lupa mengapresiasi dukungan dari PT KAI, PT KCI, dan secara umum kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Instansi terkait itu, kemudian diharapkan mampu memanfaatkan akses yang sudah dibangun nanti.

"Nanti mungkin muka dari stasiun bisa dikembalikan seperti sejak perencanaan zaman Belanda ke arah area Jalan Dewi Sartika. Termasuk juga Bogor sebagai salah satu kota di Asia yang pertama kali dijadikan oleh Belanda sebagai Green City itu bisa terlaksana. Jadi history-nya tidak lepas," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Juniarti Estiningsih menambahkan ada empat zona dalam pembangunan di kawasan teritergrasi itu. Keempat zona itu yakni botani, olahraga, plaza dan rohani.

Ada sekitar 300 jenis tanaman yang akan menghiasi kawasan Alun-Alun dan sekitarnya. Kemudian, ada delapan akses masuk dengan tangga seperti dari Dewi Sartika, Nyi Raja Permas dan Kapten Muslihat.

"Di sini akan ada tanaman-tanaman edukasi, lalu zona olahraga ada jogging track, disampingnya ada zona plaza bisa buat pentas seni bisa atau upacara kecil dan sederhana. Zona religi di sana dekat mesjid akan ada tulisan Asmaul Husna," tutur Esti.

Sumber: okezone

0 Komentar