Kabar bahagia datang di hari terakhir penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Kota Bogor.
Angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 di pusat isolasi yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencatatkan angka zero kasus.
Berdasarkan data kesiapan rumah sakit penanganan Covid-19 Kota Bogor pada Minggu (5/9), dari 1.012 ruangan khusus perawatan pasien Covid-19 di 21 rumah sakit rujukan, hanya terisi 134 kamar.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan bahwa membaiknya angka BOR tentunya merupakan kabar baik bagi Pemkot Bogor. Sebab, angka BOR merupakan salah satu indikator turunnya kasus Covid-19 di Kota Bogor.
Menurutnya, berkurangnya persentase ketersediaan tempat tidur isolasi dikarenakan semakin banyaknya pasien aktif yang sembuh.
“Keterisian BOR dan ICU turun di bawah standar batas WHO 60 persen dan tidak ada pasien yang mengisi pusat isolasi,” katanya, Senin (6/9).
Angka itu, jelas Retno, jauh dibandingkan angka BOR pada awal PPKM Level 4 dengan BOR di atas 84 persen dan ICU penuh.
Tak hanya angka keterisian ruangan khusus perawatan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan. Hal serupa juga terjadi pada sejumlah pusat isolasi untuk pasien Covid-19.
Seperti di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, dari total 100 tempat tidur yang tersedia belum ada satupun pasien Covid-19 yang dirawat di sana.
Termasuk, di Asrama IPB dari 184 tempat tidur yang tersedia, tidak ada satu pasien pun yang dilakukan perawatan.
“Alhamdulillah, di kedua pusat isolasi sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat di sana,” ujar perempuan yang juga kadinkes Kota Bogor itu.
Ia berharap kondisi ini terus berlanjut hingga nanti ke depannya kasus Covid-19 di Kota Bogor semakin terkendali dan pandemi Covid-19 segera berakhir. (rez/run)
0 Komentar