Pipa PDAM Bocor Lagi di Proyek Jalur Ganda Bogor-Sukabumi


Kontraktor pelaksana proyek jalur ganda (double track) trase Bogor-Sukabumi di Kota Bogor, PT Adhi Karya dipanggil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Pemanggilan tersebut dilakukan terkait dengan bocornya pipa air milik Perumda Tirta Pakuan, di sekitar lokasi pembangunan jalur ganda untuk yang ke-dua kalinya.

Pipa transmisi air baku 1.000 milimeter di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, mengalami kebocoran pada Kamis (30/9). Sedangkan, pada Juli lalu, pipa PDAM di sekitar proyek jalur ganda juga mengalami kebocoran hingga menyebabkan 70 ribu pelanggan di 45 kelurahan Kota Bogor, tidak mendapatkan suplai air bersih.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, Pemkot Bogor mengundang Adhi Karya untuk meminta klarifikasi. Hal itu lantaran insiden pipa PDAM bocor, menyebabkan kerugian bagi pelanggan Perumda Tirta Pakuan.

"Jangan sampai kemudian terjadi lagi dan masuk ke ranah hukum. Bisa warga pelanggan yang menggugat, atau bisa kami. Jadi jangan sampai ke sana," ujar Bima ketika ditemui Republika di Balai Kota Bogor, Jumat (8/10).

Dia menyebut, dua peristiwa berbeda terkait pipa PDAM bocor merupakan kejadian di luar kendali (force majeure). Bima mengeklaim, pembangunan jalur ganda yang menyebabkan pipa rusak tidak ada unsur kesengajaan.

Oleh karena itu, Bima meminta Perumda Tirta Pakuan dan PT Adhi Karya melakukan langkah antisipatif, untuk melakukan pemetaan agar tidak terjadi pipa bocor ketiga kalinya. Hal itu juga dilakukan agar kejadian yang dikhawatirkan terjadi, akan masuk ke ranah hukum.

"Ini langkah antisipatif kita. Karena kalau ada yang ketiga, mungkin bukan force majeure, tapi karena kecerobohan. Nah sangat mungkin bisa masuk ke ranah hukum dengan implementasi daripada tadi," ucap Bima.

Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan mengatakan, wilayah yang terdampak bocornya pipa transmisi air baku 1.000 milimeter di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng, cukup besar. Bahkan, ia menyebut, pelanggan yang terdampak mencapai 100 ribu saluran rumah tangga.

"Karena air yang kita gelontorkan lewat pipa-pipa tersebut sekitar 1.800 liter per detik. Angka tersebut itu sekitar 100 ribuan pelanggan kita di Zona 3 dan Zona 4 di sana," jelas Rino.

Sumber: Republika

0 Komentar