Penyebar Hoax Pemicu Warga 2 Desa di Bogor Nyaris Bentrok Ditangkap!


Dua kelompok warga Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga dan Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, nyaris bentrok karena isu liar yang menyebar di grup WhatsApp. Polisi menangkap seorang pria yang disebut sebagai provokator penyebar isu liar tersebut.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan bahwa provokator yang menyebar isu itu awalnya diamankan karena membawa senjata tajam. Pelaku adalah warga Desa Sukawening.

"Iya, diamankan sama kami, karena dia bawa sajam (senjata taam) dan memang dia setelah ditelusuri yang bawa sajam itu ya provokatornya," ujar AKBP Iman saat dihubungi detikcom, Sabtu (12/2/2022).

Iman mengatakan penyebar isu itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku juga sudah ditahan di Polres Bogor.

"Selama ini juga dia yang bikin beberapa kali kerusuhan. Akhirnya kita tangkap, kita tahan," imbuhnya.

Iman mengungkapkan pelaku inilah yang pertama kali menyebarkan isu bahwa ada korban luka berdarah akibat bentrokan. Pelaku menyebar hoax bahwa warga Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas akan menyerang warga Desa Sukawening.

Isu liar yang tersebar dengan cepat ini membuat sejumlah warga Desa Sukawening, Dramaga, berkumpul membawa galah hingga senjata tajam.

"(Penyebar isu) yang di Desa Sukawening itu nyebar isu katanya warga Ciapus mau nyerang, akhirnya pada kumpullah mereka itu yang di Sukawening, Dramaga. Ada yang bawa galah, mungkin juga ada yang bawa senjata tajam," jelasnya.

Pelaku Preman Pasar
Polisi menyebut penyebar isu ini adalah preman pasar. Pelaku, kata Iman, mengaku sebagai petugas keamanan pasar di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

"Preman dia, kalau bilangnya sih petugas keamanan pasar. Bagian narik-narikin tuh kayaknya, lagi kita dalami juga tuh narik-narikin pedagang pasar tuh," imbuhnya.

Warga 2 Desa Nyaris Bentrok Gegara Isu Liar
Bentrokan nyaris terjadi pada Kamis (10/2) malam lalu, melibatkan antara warga Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga dengan warga Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Dua desa ini berbatasan.

"Bentroknya nggak ada, cuma warga dari salah satu desa itu ngumpul-ngumpul aja karena ada isu mau diserang," ujar Iman.

Iman mengatakan, kejadian ini bermula adanya senggolan di jalan. Kemudian tersebar isu liar adanya korban terkapar, yang menyebar ke grup WhatsApp.

Iman membantah soal isu liar adanya korban dalam kejadian 'bentrokan' itu. Iman memastikan tidak ada korban atas kejadian ini.

"Nggak ada, nggak ada korban, sudah kita cek," tegasnya.

Polisi Kumpulkan Tokoh Masyarakat
Kejadian ini direspons cepat oleh Polres Bogor. Polisi mengumpulkan lurah dari dua desa tersebut dan tokoh masyarakat setempat.

"Terus kepala desanya semua tokoh-tokohnya dikumpulin, kita kasih tahu ada isu juga sudah ada orang ini diculik, padahal bukan diculik, tetapi kita amankan karena bawa senjata tajam," kata Iman.

Warga yang diisukan diculik ini adalah si provokator yang menyebarkan isu tersebut. Sang provokator penyebar isu adalah preman pasar dan kini sudah ditahan polisi.

Iman memastikan situasi di dua desa saat ini sudah kondusif. Iman juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu yang belum tentu kebenarannya.

Sumber: detik

0 Komentar