Kesal Kena Macet Demo Mahasiswa, Warga Bogor Terobos Barisan Sambil Teriak Ini


Para pengendara motor terlihat emosi saat terjebak macet di kawasan Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/4). Penyebabnya, perjalanan mereka terhambat akibat aksi
 demo mahasiswa yang memblokade lalu lintas di sekitar gedung Istana Bogor itu.

Terpantau di video yang beredar, warga ramai membunyikan klakson motornya sambil perlahan maju. Bahkan seorang pengendara sampai harus turun dari motornya untuk meneriakkan sesuatu kepada para pendemo agar bubar.

“Warga menerobos barisan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di depan Istana Bogor, Selasa 12 April 2022. Warga yang kesal karena terjebak macet yang cukup panjang dan lama akhirnya merangsek masuk dan berduyun menerobos.” Tulis keterangan di video yang diunggah akun Instagram @bogor24update itu, Selasa.

Berteriak : Bubar, Rakyat Juga Ini

Adapun warga yang turun dan berteriak itu terlihat mengenakan jaket, helm serta celana panjang. Ia juga berusaha mendekati ke arah massa mahasiswa yang melakukan aksi sambil berteriak untuk memintanya bubar.

Selain itu, pria tadi juga mengatakan jika warga yang antre di jalanan itu juga merupakan rakyat, sehingga meminta diberikan haknya agar bisa berbuka puasa.

“Bubar rakyat juga ini, mau buka puasa,” kata pria tadi

Kendati demikian warga tetap mengapresiasi mahasiswa yang melakukan demo. Namun mereka meminta untuk disudahi mengingat saat itu sudah jam pulang kerja dan banyak yang terjebak macet, serta ingin berbuka puasa di rumah.

Jalan Langsung Dibuka

Setelah seorang pria pengendara tadi protes, dan meminta pendemo bubar akhirnya jalan tersebut dibuka dan para warga yang baru pulang kerja dan ingin berbuka puasa di rumah bisa kembali melanjutkan perjalanan.

Sementara itu, usai berbuka puasa, mahasiswa akhirnya kembali berdemo dan bisa menyampaikan aspirasinya seperti, menuntut pemerintah terkait kenaikan harga bahan pokok, menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas mafia minyak goreng, menuntut pemerintah untuk mengembangkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai solusi untuk kelangkaan minyak goreng dengan menggunakan program subsidi.  

Kemudian massa juga meminta pemerintah untuk penyebaran pangan di setiap daerah, menuntut dan menolak harga Bahan Bakar Minyak (BBM), mendesak Presiden RI untuk menindak tegas pejabat pejabat publik atau elit politik yang mengusulkan perpanjangan masa jabatan presiden karena telah membuat kegaduhan di kalangan masyarakat.  

Mendesak Presiden untuk kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% karena akan menambah kenyamanan ekonomi masyarakat, mendesak presiden untuk tidak memprioritaskan pembangunan kota baru negara dan fokus pada pemulihan serta percepatan perekonomian pasca pandemi dan permintaan pemerintah untuk tidak terus memperbesar utang negara.  

Sumber: Merdeka


0 Komentar